Studi tentang kontribusi Modal Sosial terhadap Resistensi PKL di Semarang
84 2009. Dengan kata lain, apa yang biasanya dianggap irasional
hanyalah karena si pengamat belum mengetahui sudut pandang si pelaku, yang bagi pelaku, tindakan yang diambil sudah
rasional.
2. Pandangan Putnam tentang Modal Sosial
Putnam 2000 terkenal dengan bukunya Bowling Alone. Buku tersebut menggambarkan dengan jelas bagaimana pemain
bowling yang kesepian. Metafora ini tidak dimaksudkan untuk mendeskripsikan bahwa bangsa Amerika bepergian sendiri
untuk bermain menyendiri, namun yang hendak dinyatakan adalah bahwa terdapat semakin sedikit kecenderungan untuk
bermain dalam tim formal untuk berhadapan dengan lawan reguler dalam liga bowling yang terorganisasi dan lebih banyak
lagi kecenderungan untuk bermain dengan sekelompok keluarga atau sahabat.
Masyarakat yang terus menerus menonton televisi menyebabkan terjadinya apatisme politik dan ketidakpedulian
terhadap orang lain. Berdasarkan penelitiannya di Italia utara dan selatan, Putnam 2000 menyimpulkan bahwa kinerja
institusional di Italia utara relatif sukses dikarenakan adanya hubungan timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat
sipil. Di Italia utara, gilda-gilda yang otonom, dapat mengatur sendiri, menyumbang kematangan masyarakat sipil, yang pada
gilirannya bermanfaat mendukung kebijakan dan program pemerintah Italia bagian utara.
Dalam artikel berjudul Economic Growth and Social Capital
in Italia, Helliwel and Putnam 2000 menunjukkan pula bahwa dukungan masyarakat sipil ditambah efektivitas institusi
pemerintah daerah Italia utara memiliki tingkat kemakmuran yang lebih baik daripada pemerintah Italia wilayah selatan.
Modal sosial, seperti tingkat pendidikan, keterbukaan, dan
85
KEBIJAKAN PUBLIK, MODAL SOSIAL, DAN RESISTENSI PEDAGANG KAKI LIMA PKL
institusi yang efektif memberi kontribusi signifikan bagi kepuasan warga negara kepada pemerintah daerah. Menurut
Helliwel 2006:38, kepuasan hidup life satisfaction
berhubungan dengan berbagai jenis kepercayaan trust dan
jaringan networks yang menelurkan kepercayaan. Kepuasan
warga negara terhadap kinerja pemerintah Italia utara yang pada gilirannya memberi kemakmuran kepada mereka,
menimbulkan kepercayaan trust yang tinggi kepada
pemerintah. Berdasarkan penelitiannya di Italia, Putnam memahami
modal sosial sebagai bagian dari organisasi sosial, seperti kepercayaan, norma, dan jaringan yang dapat meningkatkan
efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi tindakan-tindakan terkoordinasi Field 2010:49. Dalam politik, modal sosial
memberikan sumbangsih kepada tindakan kolektif dengan meningkatkan biaya potensial bagi pengkhianat politik,
mendorong norma-norma reprositas, memfasilitasi aliran informasi, memasukkan informasi tentang reputasi para aktor,
memasukkan keberhasilan upaya kolaborasi di masa lalu dan bertindak sebagai penguat bagi kerjasama di masa yang akan
datang Field 2010:50.
Pandangan Putnam tentang modal sosial berbeda dengan pendapat Coleman. Jika Coleman lebih percaya akan pengaruh
gereja dan keluarga sebagai bagian dari bonding social capital,
Putnam hanya memberikan sedikit perhatian pada institusi gereja dan keluarga serta lebih percaya pada organisasi yang
terkonstruksi secara longgar atau bridging social capital.
Setelah mengkaji bagaimana modal sosial berpengaruh terhadap kesuksesan pemerintah di Italia utara, Putnam
mengalihkan penelitiannya ke Amerika Serikat. Dalam telaahnya, Putnam melihat kemerosotan besar modal sosial di
Amerika Serikat sejak tahun 1940-an, padahal sebelum ini, Amerika Serikat memiliki asosiasi-asosiasi politik yang
Studi tentang kontribusi Modal Sosial terhadap Resistensi PKL di Semarang
86 bermanfaat bagi perkembangan demokrasi. Sebagaimana dilihat
oleh de Tocqueville dalam Field 2010:48, melalui asosiasi- asosiasi politik yang dimiliki oleh bangsa Amerika, warga
Amerika terbiasa berkumpul dalam jumlah banyak, mereka berbicara dan mendengar satu sama lain, dan secara timbal balik
bergerak untuk berbuat sesuatu. Kehidupan asosiasional ini merupakan landasan penting tatanan sosial dalam suatu sistem
yang relatif terbuka. Tingginya tingkat keterlibatan warga mengajarkan orang bagaimana bekerjasama dalam kehidupan
bermasyarakat.
Pada tahun 1960-an, modal sosial Amerika semakin menurun dan Putnam menggambarkan Amerika pada masa itu
sebagai telah terpecah satu sama lain dan terpisah dari komunitas. Bukti-bukti menurunnya modal sosial Amerika, di
antaranya adalah persepsi orang Amerika tentang menurunnya kejujuran dan keterpercayaan, meningkatnya kecenderungan
para pengemudi Amerika mengabaikan tanda berhenti di persimpangan jalan, dan tajamnya peningkatan laporan
kejahatan. Putnam 2000 menunjukkan empat sebab utama dari merosotnya modal sosial di Amerika Serikat.
Pertama, begitu banyaknya kesibukan dan besarnya tekanan yang diasosiasikan dengan keluarga dengan dua karir telah
mengurangi jumlah waktu dan sumber-sumber lain yang khususnya dapat digunakan perempuan untuk terlibat dalam
komunitasnya.
Kedua, para penghuni kawasan luas metropolitan mengalami sesuatu yang disebutnya dengan begitu besarnya
akibat buruk warga di kawasan pinggiran, karena mereka harus menghabiskan waktu untuk nongkrong, sehingga ikatan mereka
cenderung terfragmentasi. Mobilitas urban dan pertumbuhan berlebih sebagai faktor yang memengaruhi hal tersebut.
Hiburan elektronik berbasis rumah, yaitu televisi merupakan sebab utama
ketiga dari merosotnya modal sosial.
87
KEBIJAKAN PUBLIK, MODAL SOSIAL, DAN RESISTENSI PEDAGANG KAKI LIMA PKL
Penonton berat televisi hampir memutuskan hubungan kehidupan warga dan tidak banyak menghabiskan waktu
dengan teman atau tetangga. Dampak lainnya adalah masyarakat
yang terus
menerus menonton
televisi menyebabkan terjadinya apatisme politik dan ketidakpedulian
terhadap orang lain. Penyebab
keempat adalah terjadinya perubahan generasi. Putnam memandang bahwa orang yang lahir pada tahun 1920-
an menjadi anggota asosiasi hampir dua kali lebih banyak daripada anak cucu mereka yang lahir pada tahun 1960-an.
Mereka yang lahir pada tahun 1960-an lebih sedikit yang berorientasi kepada warga.
Dalam tahun 1990-an, Putnam mengubah definisinya tentang modal sosial. Menurut Putnam dalam Field 2010:51;
Suharto 2008, modal sosial adalah bagian dari kehidupan sosial, yaitu berupa jaringan, norma dan kepercayaan yang mendorong
partisipan bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Putnam membedakan dua bentuk modal sosial, yaitu modal sosial mengikat atau ekslusif dan modal sosial menjembatani
atau inklusif Field 2010:52. Modal sosial yang mengikat mendorong
identitas ekslusif
dan mempertahankan
homogenitas. Modal sosial mengikat ini merupakan kapital yang baik untuk menopang reprositas spesifik dan mobilisasi
solidaritas serta memperkuat identitas dan kesetiaan kelompok. Sebaliknya, modal sosial yang menjembatani cenderung
menyatukan orang dari beragam ranah sosial. Hubungan yang menjembatani ini baik untuk menghubungkan aset eksternal
dan untuk penyebaran informasi.
Putnam dalam Field 2010 sangat yakin akan kemujaraban modal sosial dalam mengkonstruksi tindakan kolektif. Namun
sayangnya, ia terlalu yakin akan pengaruh modal sosial dan kurang memperhatikan peran aktor dalam struktur sosial,
Studi tentang kontribusi Modal Sosial terhadap Resistensi PKL di Semarang
88 utamanya aktor dominan. Demikian pula, karena landasan
berpikirnya bertumpu pada aspek sosial dan ekonomi, maka ia kurang memperhatikan peran politik, khususnya peran yang
dimainkan oleh negara.
3. Pandangan Fukuyama tentang Modal Sosial