Deskripsi kemampuan awal pra tindakan

75

1. Deskripsi kemampuan awal pra tindakan

Kegiatan pra tindakan dilakukan pada tanggal 21 September 2015, tujuannya yaitu untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki anak pada pelajaran membaca. Pelaksanaan pra tindakan dilakukan dengan memberikan pre test atau tes sebelum tindakan berupa soal membaca. Soal yang diberikan telah dikonsultasikan dan disetujui guru kelas. Soal tersebut berupa teks bacaan yang terdiri dari 5 kalimat. Sebelum pre test atau tes sebelum tindakan dilakukan anak dikondisikan terlebih dahulu untuk duduk dengan tenang dan mempersiapkan alat tulis. Selama tes membaca teks bacaan, anak cenderung mengeja setiap kata dan cenderung mengalami kesulitan saat membaca konsonan rangkap dan vokal rangkap contohnya bermain. Hasil tes tersebut didiskusikan oleh guru dan peneliti. Adapun hasil tes membaca sebelum tindakan tersebut sebagai berikut: Tabel 10. Nilai pra tindakan Subjek Skor Maksimal Skor Pra Tindakan Nilai Pra Tindaka n Persentase Ketercapaia n Kriteria AP 60 34 56,7 56,7 Kemampuan membaca rendah Tabel 10 diatas menunjukan hasil tes membaca sebelum tindakan dilakukan. Hasil tes menunjukkan subjek AP memperoleh skor 34 dengan total skor maksimal 60. Nilai yang diperoleh dengan presentase 76 56,7 dan termasuk pada “kriteria rendah” Ngalim Purwanto, 2012: 103. Hal ini ditunjukan dengan nilai yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan dalam aspek membaca yaitu 65. Berdasarkan hasil tes kemampuan membaca permulaan pra tindakan menjadi tolak ukur kemampuan awal untuk ditingkatkan dalam pembelajaran membaca melalui metode SAS Struktur Analitik Sintetik. Berikut ini merupakan gambaran awal kemampuan subjek AP dalam membaca permulaan. Kemampuan AP dalam ngerjakan tugas membaca belum begitu baik, ketika membaca kalimat yang panjang dan memiliki konsonan rangkap maupun vokal rangkap AP mengalami kesulitan. Selain itu, AP masih mengeja setiap kata yang dibacanya. Intonasinya pun kurang jelas. AP dapat mengerjakan tugas membaca dengan memperoleh skor 56,7. Skor tersebut kemudian dihitung menggunakan rumus untuk perolehan nilai. Berikut ini merupakan penghitungan nilai pra tindakan milik AP: �� �� � � ��� � �� = Skor yang diperoleh skor maksimal � = 6 � = 6, 77 Hasil nilai pra tindakan kemampuan membaca permulaan anak berkesulitan membaca kelas IV di atas dibandingkan dengan KKM yang telah ditentukan. Data tersebut dapat disajikan dengan diagram sebagai berikut: Gambar 3. Grafik nilai pra tindakan siklus I kemampuan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS Struktur Analitik Sintetik

2. Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus I

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SDS PERINTIS 2 PEMATANGSAWA MELALUI METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK)

0 6 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (Sas) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (Sas) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD

0 2 13

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Bidang Studi Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD Ne

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Bidang Studi Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD Ne

0 1 15

PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN BAGI SISWA KELAS I.

1 1 35

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA.

1 4 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI AKOMODASI PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI KELAS III SD N BANGUNREJO 2.

0 2 157

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE FERNALD PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS II DALAM MODEL KELAS INKLUSI KLUSTER DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

1 14 213

Cara Cepat Belajar membaca Permulaan di Kelas 1 SD dengan metode SAS(Sttruktural Analitik Sintetik) dalam peningkatan membaca permulaan | Sasatra Pendidikan 256 673 1 PB

1 2 6