109
Gambar 6. Grafik nilai tindakan siklus II kemampuan membaca permulaan dengan menggunakan
metode SAS Struktur Analitik Sintetik
10. Deskripsi hasil wawancara dengan guru kelas, guru pembimbing
khusus, dan Subjek AP
Wawancara dilakukan tidak struktur, namun didasarkan pada garis besar data yang hendak diperoleh. Data yang diperoleh merupakan
informasi pembelajaran subjek AP saat di kelas, penanganan anak berkesulitan membaca, tanggapan guru dan subjek AP mengenai
pembelajaran dengan menggunakan metode SAS Struktur Analitik sintetik, yaitu sebagai berikut:
a. Wawancara dengan guru kelas terkait pembelajaran di kelas secara
umum terdapat beberapa hal penting yaitu bantuan dan dukungan yang diberikan kepada AP saat di kelas berupa membacakan setiap
6563.3 76.76
10 20
30 40
50 60
70 80
90
AP
Nilai Tindakan II Kemampuan Membaca Permulaan
KKM Nilai Post Test siklus I
Nilai Post Test Siklus II
110
soal ataupun materi pembelajaran. Selain itu, menerapkan tutor sebaya untuk membantu AP dalam memahami bacaan.
Bekerjasama dengan
guru pendamping
khusus terkait
pembelajaran membaca dan penanganan yang akan diberikan. Saat di kelas guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk
ikut berpatisipasi dalam setiap pembelajaran. Selain itu, guru juga memberikan motivasi berupa saran dan nasehat untuk AP.
b. Pendapat guru terkait kemampuan yang dimiliki oleh subjek yaitu
AP memiliki kamampuan membaca yang rendah dibanding teman- tamannya, hal ini akan berdampak buruk bagi akademik. Menurut
pendapat Bapak H selaku guru kelas, inti dari permasalahan akademik yang dimiliki oleh AP yaitu membaca, dikarenakan saat
dibacakan pada setiap matapelajaran AP dapat memahami akan tetapi jika membaca sendiri maka AP akan kesulitan. Menurut
beliau jika AP sudah lancar membaca maka akadamik AP tidak akan mengalami masalah. Hal ini diperkuat dengan hasil ulangan
AP, menurut beliau hasil ulangan AP dibawah KKM dikarenakan saat mengerjakan AP dibiarkan untuk mandiri dan tidak tergantung
dengan guru maupun teman. c.
Wawancara dengan guru kolaborator terkait penerapan metode SAS pada pembelajaran membaca yaitu pelaksanaan pembelajaran
membaca dengan menggunakan metode SAS bagi AP cukup
111
efektif, hal ini dikarenakan adanya peningkatan pada kemampuan membaca. Selain itu, metode ini cukup mudah untuk diterapkan
pada siswa yang mengalami masalah membaca. Akan tetapi metode ini dapat efektif jika diterapkan pada siswa yang memiliki
kemampuan mengenal semua huruf, seperti halnya pada AP yang memiliki kemampuan membaca pada tahap mengenal huruf dan
dapat menggabungkan huruf tersebut menjadi suku kata. Menurut Bu L sebagai guru pendamping khusus dan juga sebagai guru yang
berkolaborasi dalam
menerapkan metode
SAS, pada
pelaksanaannya terdapat beberapa kendala yaitu pada diri AP. AP selalu terburu-buru saat mengerjakan tugas dan kurang teliti
sehingga menimbulkan beberapa permasalahan yaitu banyaknya kesalahan saat membaca sehingga membuat AP tidak bersemangat.
d. Wawancara dengan subjek AP terkait pembelajaran dengan
menggunakan metode SAS dalam pembelajaran membaca yaitu AP merasa senang dengan pembelajaran membaca dengan
menggunakan metode SAS karena dengan AP merasa lebih mengerti dan paham jika pembelajaran membaca dikaitkan dengan
kegiatan sehari-hari.
11. Pembahasan Hasil Tindakan Siklus II