Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar Membaca

15

3. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar Membaca

Karakteristik anak berkesulitan belajar membaca sangat bervariasi tergantung pada permasalahannya. Anak berkesulitan membaca kerap kali keliru dalam mengenal kata, menurut Mulyono Abdurrahman 2003: 205 jenis kekeliruan yang kerap kali dilakukan yaitu penghilangan, penyisipan, pengganti, pembalikan, salah ucap, pengubahan tempat, tidak mengenal kata, dan tersentak-sentak. Adapun karakteristik lain anak kesulitan membaca Menurut Hargrove dan Poteet dalam Mulyono Abdurrahman 2003: 206, yaitu: a. Memiliki kekurangan dalam memori visual; b. Tidak mampu memahami simbol; c. Kurang mampu mengintegrasikan penglihatan dengan pendengaran; d. Kesulitan dalam mengurutkan kata-kata dan huruf-huruf; e. Membaca kata demi kata; Menurt Harwell 2001 : 7 membagi karakteristik anak berkesulitan belajar menjadi dua karakteristik, yaitu karakteristik primer dan karakteristik sekunder yang diuraikan sebagai berikut: a. Karakteristik primer anak berkesulitan belajar yaitu gangguan perseptual disebabkan adanya gangguan pada otak dalam menginterpretasikan informasi. Kesulitan paling banyak dialami oleh anak berkesulitan belajar yaitu pada kemampuan membaca, disebabkan anak mengalami hambatan dalam kesadaran fonologi. b. Karakteristik sekunder anak berkesulitan belajar yaitu rendahnya kesadaran terhadap penghargaan diri sendiri, motivasi belajar rendah, 16 tidak mampu mengetahui strategi atau gaya belajar dirinya sendiri, menarik diri atau interaksi sosial rendah, berpura-pura sakit atau sering menghindar, tidak masuk sekolah, menunjukkan perilaku cemas, mempunyai tingkat ketergantungan yang tinggi pada orang lain serta sering menunjukkan perbuatan atau tindakan yang berlebihan. Berdasarkan penjelasan tentang karakteristik diatas, siswa berkesulitan membaca memiliki karakteristik yang beragam, dilihat dari akademik berupa gangguan perseptual yang disebabkan karena adanya gangguan pada otak berupa kesalahan dalam menerima informasi, dan masalah perilaku yang disebabkan oleh ketidak mampuan anak.

4. Penyebab Kesulitan Belajar Membaca

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SDS PERINTIS 2 PEMATANGSAWA MELALUI METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK)

0 6 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (Sas) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (Sas) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD

0 2 13

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Bidang Studi Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD Ne

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Bidang Studi Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD Ne

0 1 15

PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN BAGI SISWA KELAS I.

1 1 35

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA.

1 4 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI AKOMODASI PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI KELAS III SD N BANGUNREJO 2.

0 2 157

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE FERNALD PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS II DALAM MODEL KELAS INKLUSI KLUSTER DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

1 14 213

Cara Cepat Belajar membaca Permulaan di Kelas 1 SD dengan metode SAS(Sttruktural Analitik Sintetik) dalam peningkatan membaca permulaan | Sasatra Pendidikan 256 673 1 PB

1 2 6