40
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Suprapta 2012 mengenai metode SAS Struktur Analitik Sintetik yang diterapkan untuk meningkatkan
kemampuan membaca permulaan siswa kelas II SLB E Pra Yuana. Metode tersebut dilaksanakan pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia. Pemilihan
mata pelajaran tersebut dikarenakan peneliti merasa didalam pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendengar, berbicara, mebaca, dan
menulis. Penelitian ini berlangsung sampai 2 siklus. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan keterampilan membaca permulaan siswa
kelas II yang dapat dilihat dari skor pre test, siklus I ke siklus II. Terdapat peningkatan pada Siklus I, walaupun belum mencapai target prosentase 76.
Sedangkan pada siklus II perosentase mencapai skor tertinggi yakni 85.
G. Kerangka Pikir
Siswa berkesulitan belajar membaca permulaan merupakan siswa yang memiliki masalah pada area membaca permulaan, sehingga membutuhkan
pendekatan khusus dalam pembelajaran terutama pada pembelajaran membaca. Permasalahan membaca yang dialami oleh siswa kelas 4 SD
Bangunrejo 2 ini menyebabkan prestasi belajar menurun, hal ini ditandai dengan nilai pada setiap matapelajaran terutama pelajaran yang melibatkan
siswa untuk membaca dibawah KKM yang telah ditentukan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yakni 65.
41 Penelitian dilaksanakan kerana adanya permasalahan pada membaca
permulaan pada siswa berkesulitan membaca kelas IV dasar di SD Bangunrejo 2. Berdasarkan pengamatan siswa masih mengeja setiap kata yang
dibacanya dan mengalami kesulitan saat menyatukan kata menjadi sebuah kalimat. Hal tersebut berlawanan dengan kompetensi dasar yang harus
tercapai pada aspek membaca untuk kelas IV yakni membaca lancar, menyimak bacaan, dan memahami bacaan. Hal ini cukup terlihat adanya
kesenjangan antara permasalahan membaca pada siswa berkesulitan membaca permulaan dengan kompetensi dasar yang harus dicapai.
Salah satu cara yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa berkesulitan membaca permulaan
yakni dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa. Salah satu metode yang dapat digunakan
oleh guru yaitu metode Struktur Analitik Sintetik SAS. Metode Struktur Analitik Sintetik SAS merupakan suatu cara untuk mengajarkan membaca
permulaan pada siswa berkesulitan belajar membaca dengan menampilkan suatu kalimat utuh kemudian diuraikan menjadi kata hingga menjadi huruf-
huruf dan kemudian digabungkan kembali menjadi kalimat utuh. Pelaksanaannya metode SAS ini didukung oleh media yang akan
mempermudah siswa dalam proses analitik dan sintetik bacaan saat pembelajaran berlangsung. Adapun media yang digunakan yakni kartu
gambar, kartu kalimat, kartu kata, kartu suku kata, dan kartu huruf. Media
42 tersebut diharapkan dapat membantu siswa menjadi lebih aktif dalam
pembelajaran dan membuat siswa menyerap materi bacaan. Metode SAS ini dapat mengembangkan pengamatan dan pemahaman siswa terkait perbedaan
huruf dengan kata, dan kata dengan kalimat. Selain itu dalam metode ini siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir analisis terhadap suatu bacaan.
Pengajaran membaca permulaan bagi siswa berkesulitan belajar membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS sebagai alternatif pengajaran di
SD N Bangunrejo 2. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat meneingkatkan
kemampuan membaca permulaan pada siswa berkesulitan belajar membaca permulaan. Alur kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
43 Gambar 1. Alur kerangka pikir tentang peningkatan kemampuan membaca
permulaan bagi anak berkesulitan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS Struktur Analitik Seintetik.
H. Hipotesis Tindakan