Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

53 diperoleh yaitu 69, sedangkan nilai rata-rata kesenian dan olahraga yang diperoleh yaitu 77 dan 80 data terlampir di halaman 131.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya yaitu tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan sebelum tindakan, saat tindakan, dan setelah tindakan dilaksanakan. Teknik pengumpulan data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tes Tes berfungsi untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan materi pembelajaran Wina Sanjaya, 2009: 99. Dalam penelitian ini tes dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca permulaan anak berkesulitan membaca permulaan, sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Siswa yang akan dites diminta untuk mengerjakan tugas-tugas disesuaikan dengan petunjuk. Jenis tes yang digunakan yaitu tes lisan. Tes lisan digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa berkesulitan membaca melalui metode SAS Struktur Analitik Sintetik. 2. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung, lalu mencatat setiap hal-hal atau kejadian yang dianggap penting pada saat penelitian Wina Sanjaya, 2009: 92. Dalam penelitian ini jenis observasi yang 54 digunakan yaitu observasi partisipatif. Menurut Wina Sanjaya 2009: 92 observasi pasrtisipatif merupakan observasi yang dikakukan ketika observer ikut dalam kegiatan yang dilakukan observan. Pada penelitian ini peneliti melibatkan diri selama pembelajaran untuk mendapat data. Data yang akan diamati yaitu partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS, dan kinerja guru dalam mengerjakan dan menerapkan metode SAS dalam pembelajarn membaca permulaan. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan chek list yang telah dibuat oleh peneliti pada lembar observasi. Kemudian memberikan tanda centang √ pada rentang skor yang telah ditentukan untuk lembar observasi guru maupun siswa. Selain itu peneliti membuat catatan harian untuk pendukung kelengkapan data. 3. Wawancara Metode ini dugunkan untuk mencari data pelengkap agar lebih akurat, wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono 2007: 140 wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara ini dilakukan pada guru kelas, guru pendamping khusus, dan anak berkesulitan membaca. Data yang diungkap yaitu mengenai kemampuan anak dalam membaca 55 permulaan dan pelaksanaan pembelajaran membaca melalui metode SAS Struktur Analitik Sintetik. 4. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang bertujuan untuk memperoleh informasi terkait indentitas, catatan siswa, hasil tes pretest dan postest, dokumen pelaksanaan kegiatan tindakan, dan catatan kegiatan tindakan.

G. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SDS PERINTIS 2 PEMATANGSAWA MELALUI METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK)

0 6 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (Sas) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (Sas) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD

0 2 13

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Bidang Studi Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD Ne

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Bidang Studi Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD Ne

0 1 15

PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN BAGI SISWA KELAS I.

1 1 35

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA.

1 4 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI AKOMODASI PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI KELAS III SD N BANGUNREJO 2.

0 2 157

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE FERNALD PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS II DALAM MODEL KELAS INKLUSI KLUSTER DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

1 14 213

Cara Cepat Belajar membaca Permulaan di Kelas 1 SD dengan metode SAS(Sttruktural Analitik Sintetik) dalam peningkatan membaca permulaan | Sasatra Pendidikan 256 673 1 PB

1 2 6