12 dengan kemampuan berfikir seperti ingatan, persepsi auditori, persepsi
visual, dan bahasa. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa anak-anak yang mengalami kesulitan belajar yaitu anak-anak yang
mengalami hambatan pada satu atau lebih bidang area yaitu membaca, menulis, matematika, atau saat mengemukakan pendapatnya.
Menurut Balitbang Dikbud dalam Munawir Yusuf 2005: 59 anak berkesulitan spesifik dapat didefinisikan sebagai berikut:
Anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus maupun umum, baik disebabkan oleh adanya
fungsi neurologis, proses psikologis dasar maupun sebab-sebab lain sehingga prestasi belajarnya rendah dan anak tersebut
beresiko tinggi tinggal kelas.
Memperhatihan pengertian diatas, pada umumnya anak berkesulitan belajar spesifik mengalami kesulitan pada salah satu bidang area
membaca, menulis, matematika, persepsi auditori, persepsi visual, maupun bahasa. Kesulitan ini berpengaruh terhadap proses pembelajaran
siswa sehingga siswa beresiko dalam akademik. Jadi anak berkesulitan belajar merupakan anak-anak yang mengalami
kesulitan pada bidang atau area tertentu seperti matematika atau bahasa membaca dan menulis, maupun pada area persepsi dikarenakan fungsi
neurologis yang mempengaruhi proses belajar siswa.
2. Klasifikasi Anak Berkesulitan Belajar Spesifik
Kesulitan belajar memiliki banyak tipe yang memerlukan dan penanganan diagnonis yang berbeda-beda. Secara garis besar kesulitan
13 belajar spesifik dibagi menjadi dua jenis, yaitu kesulitan belajar
praakademik dan kesulitan belajar akademik Munawir Yusuf, 2005: 60. a.
Kesulitan belajar praakademik sering disebut juga sebagai kesuliatan belajar developmental atau masalah dalam perkembangan. Biasanya
mencakup gangguang motorik dan persepsi, kesulitan belajar kognitif daya ingat, gangguan perkembangan bahasa, kesulitan dalam
menyesuaikan perilaku sosial misalnya: menganggu teman yang sedang belajar.
b. Kesulitan belajar akademik merupakan kesulitan pada salah satu
bidang yaitu membaca, menulis, atau menghitung.
1 Kesulitan belajar membaca Disleksia
Membaca merupakan kegiatan penting dalam setiap pelajaran, terdapat dua jenis membaca yaitu membaca
permulaan dan membaca pemahaman. Menurut Munawir Yusuf 2005: 64-65 ada dua tipe disleksia yaitu disleksia
auditori kesulitan membaca terkait dengan pendengaran atau mengidentifikasi huruf, dan disleksia visual kesulitan
membaca dengan mengidentifikasi huruf terkait penglihatan. Anak dengan kesulitan membaca bisanya mengalami
masalah dalam memproses informasi. Hal ini senada dengan pemdapat Martini Jamaris 2014 : 139 anak-anak yang
mengalami kesulitan belajar membaca mengalami satu atau
14 lebih kesulitan dalam memproses informasi, yakni saat
menyampaikan dan menerima informasi yang diterimanya.
2 Kesulitan belajar menulis Digrafia
Menurut Munawir Yusuf 2005: 65 ada tiga jenis pelajaran menulis yaitu: menulis permulaan, mengeja atau
dikte, menulis ekspresif. Kesulitan menulis ini sangat penting bagi aktivitas pembelajaran sehingga perlu penanganan sedini
mungkin.
3 Kesulitan belajar menghitung Diskalkulia
Menurut Munawir Yusuf 2005: 66 ada tiga elemen menghitung, yaitu: konsep, komputasi, dan pemecahan
masalah. Menghitung merupakan kemampuan berfikir keilmuan, sehingga perlu adanya penangan sedini mungkin.
Pada penelitian ini fokus permasalahan pada kesulitan belajar membaca disleksia. Membaca merupakan kegiatan yang paling dasar
dalam aktivitas akademik. Menurut Dr Martini Jamaris 139: 2014 anak yang mengalami kesulitan belajar membaca mengalami satu atau lebih
kesulitan dalam memproses informasi. Sehingga anak-anak dengan kesulitan belajar membaca membutuhkan penanganan terkait aktivitas
akademik maupun non akademik.
15
3. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar Membaca