penelitian dan mengurangi terjadinya bias. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
3.6.1 Wawancara
Wawancara yang dilakukan adalah untuk mencari data proses pembelajaran pada program pemberdayaan penyandang tunanetra seperti
program Al- Qur‟an Braille, Al-Qur‟an Digital, dan Pijat Refleksi, melalui
pertanyaan yang telah disusun. Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dimana terjadi
komunikasi secara verbal antara pewawancara dan subyek wawancara. Menurut Moleong 2010:186 sedangkan menurut Sugiyono,2007:72
wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide mulai tanya jawab sehingga dapat di konstruksikan makana dalam suatu topik
tertentu atau dengan kata lain, pengeretian wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang berupa pertemuan dua orang atau lebih secara
langsung untuk bertukar informasi dan ide dengan tanya jawab secara lisan sehinggga
dapat dibangun
makana dalam
suatu topi
tertentu Pastowo,2010:145.
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara interviewer yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara secara garis besar di bagi menjadi 2 yaitu
wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara
terstruktur adalah wawancara yang pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Wawancara tak terstruktur
merupakan wawancara yang berbeda dengan wawancara terstruktur dalam hal waktu bertanya dan cara memberikan respons, pada wawancara tak
terstruktur ini responden biasanya terdiri atas mereka yang terpilih saja karena sifat-sifat yang khas Moleong, 2010:190-191.
Macam-macam bentuk wawancara menurut Esterberg Sugiyono, 2009:233 adalah sebagai berikut:
a. Wawancara tersruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian
berupa pertanyan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan.
b. Wawancara semiterstruktur
Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview dimana dalam pelaksnaannya lebih bebas bila diabandingkan dengan
wawancara terstruktur.Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa
yang akan dikemukakan oleh informan.