Lokasi penelitian Fokus penelitian
terstruktur adalah wawancara yang pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Wawancara tak terstruktur
merupakan wawancara yang berbeda dengan wawancara terstruktur dalam hal waktu bertanya dan cara memberikan respons, pada wawancara tak
terstruktur ini responden biasanya terdiri atas mereka yang terpilih saja karena sifat-sifat yang khas Moleong, 2010:190-191.
Macam-macam bentuk wawancara menurut Esterberg Sugiyono, 2009:233 adalah sebagai berikut:
a. Wawancara tersruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian
berupa pertanyan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan.
b. Wawancara semiterstruktur
Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview dimana dalam pelaksnaannya lebih bebas bila diabandingkan dengan
wawancara terstruktur.Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa
yang akan dikemukakan oleh informan.
c. Wawancara tak terstruktur
Wawancara tak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Jadi wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis wawancara semiterstruktur dimana pedoman wawancaranya telah ditentukan
sebelumnya oleh peneliti. Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan garis besar pertanyaan yang menyangkut hal-hal
pokok sebagai pedoman pelaksanaan. Jawaban yang akan diperoleh merupakan hasil pendapat atau argumentasi dari pihak yang akan diajak
wawancara. Penelitian ini menggunakan jenis wawancara dengan pedoman umum. Wawancara secara terbuka, akrab, dan penuh kekeluargaan. Hal ini
dimaksudkan agar memperoleh data yang sesuai dengan pokok permasalahan. Pedoman umum untuk pertanyaan awal wawancara akan dibuat sama,
sedangkan perkembangan berikutnya akan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan pada masing-masing subyek. Wawancara ini dilakukan secara
mendalam, langsung terhadap subyek dan informan yang mengetahui seluk- beluk keadaan yang sesungguhnya. Selain itu, wawancara ini dilakukan agar
subyek memberikan informasi sesuai dengan yang dialami, diperbuat, dipikirkan, atau yang dirasakan.
Jadi wawancara menurut penulis adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yang disitu terdapat saling tukar informasi dan terjadinya