Sarana dan Prasarana Gambaran Umum

dimulai, setelah itu instruktur dan warga belajar bersama-sama menuju rumah sahabat mata menggunakan tongkat. Instruktur membuka kunci rumah sahabat mata. Setelah membuka pintu rumah sahabat mata, instruktur dan warga belajar saling bantu untuk mempesiapkan dan merapikan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam pembelajaran, setalah kiranya sudah rapih dan sudah siap instruktur memimpin doa untuk pembelajaran dimulai dan instruktur menanyakan kesiapan dari masing-masing peserta. Kemudian instruktur memulai pembelajaran Al- Qur‟an Braille. Berdasarkan kutipan wawancara oleh instruktur Al-Qur ‟an Braille sebagai berikut: “Dalam proses pembelajaran materi yang disiapkan dalam perencanaan kepada warga belajar, yang dilakukan instruktur memberikan salam dan masukan atau pun pertanyaan kepada warga belajar, sehingga suasana dalam pembelajaran dapat dirasakan warga belajar. ” wawanikan cara pada tanggal 7 Mei 2015. Berdasarkan wawancara diatas pihak instruktur sudah melakukan apa yang telah direncanakan secara baik. Dalam hal ini instruktur dan warga belajar memiliki sifat terjalinnya kekeluargaan yang nantinya sangat menentukan hasil pelaksanaan. Peneliti juga mengobsevasi warga belajar yang peneliti jadikan sebagai subjek penelitian ini. Dari hasil observasi dan wawancara, warga belajar sangat bersemangat sekali dalam mengikuti pembelajaran Al- Qur‟an Braille ini, dalam perencanaan peneliti melihat semangatnya warga belajar telihat sebelum pembelajaran dimulai, warga belajar segera mengambil modul berupa Al- Qur‟an Braille yang terletak di tengah ruang rumah sahabat dan langsung mereka duduk dengan rapi dirung pembelajaran yang beralaskan tikar, peneliti menanyakan apa saja yang dipersiapkan sebelum pembelajaran di mulai, mereka menyiapkan sebuah alat bantu untuk menulis huruf hijaiyah Braille yang berupa alat reglet serta kertas khusus Braille. Seperti yang dikatakan oleh warga belajar dalam wawancara, yaitu sebagai berikut: “Yang dipersiapkan oleh warga belajar, yaitu berupa alat ragret, serta alat bantu menulis yang mirip seperti garisan. Alat inilah yang membantu dalam memahami huruf-huruf hijaiyah dan membentuk pola braille yang sudah disesuaikan untuk penyandang tunanetra .” wawancara pada tanggal 11 Mei 2015 Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak warga belajar, bahwa warga belajar mereka sudah dapat mempersiapkan tugas yang telah di tugaskan oleh instruktur, sebagai contoh pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah materi tentang pengenalan huruf hijaiyah Braille, maka mediayang dibawa saat pembelajaran adalah media reglet yang dibawa dan kertas yang telah disediakan. Berdasarkan kutipan hasil wawancara dengan instruktur Al- Qur‟an Braille, sebagi berikut: “Pada awal-awal pembelajaran instruktur memberikan dorongan kepada warga belajar berupa motivasi, dalam penyampaian instruktur menggunakan teori dan praktek serta berpedoman pada modul. Dalam penyampaiannya instruktur lebih banyak menggunakan praktek agar pada saat pembelajaran mereka dapat menyimak dengan baik” wawancara pada tanggal 7 Mei 2015 Menurut peneliti, instruktur sudah baik dalam tahap perencanaan, karena instruktur sudah dapat menyiapkan segala sesuatunya yang dibutuhkan dalam pembelajaran Al- Qur‟an Braille. Rencana pembelajaan adalah serangkaian kegiatan yang perlu dilakukan oleh instuktur untuk setiap

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan tunanetra melalui komputer bicara di Yayasan Mitra Netra

0 8 143

Aktivitas Komunikasi Penyandang Tunanetra di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia Majalaya (Studi Etnografi Komunikasi tentang Aktivitas Komunikasi Penyandang Tunanetra di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia Majalaya)

1 43 93

PEMBERDAYAAN PENYANDANG TUNANETRA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN NONFORMAL

3 31 254

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 0 17

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 1 14

SISTEM PENGAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN PONDOK PESANTREN TAHFIDZ WA TA’LIMIL QUR’AN Sistem Pengajaran Tahfidz Al-Qur’an Pondok Pesantren Tahfidz Wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta.

0 10 14

SELF EFFICACY KARIR PADA PENYANDANG TUNANETRA :Studi Kasus pada Siswa Penyandang Tunanetra di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung.

0 6 28

Strategi pengasuhan orangtua penyandang tunanetra kepada anaknya yang awas (studi kasus pada sebuah keluarga penyandang tunanetra di Yogyakarta).

1 13 116

Strategi pengasuhan orangtua penyandang tunanetra kepada anaknya yang awas (studi kasus pada sebuah keluarga penyandang tunanetra di Yogyakarta)

0 0 114

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PENYANDANG TUNANETRA (Studi pada Mahasiswa Tunanetra Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta).

1 1 203