Tahap Pengawasan Proses Pembelajaran Penyandang Tunanetra di Program

Dalam upaya pelaksanaan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran, sehingga upaya pembelajaran dapat tercapai. Sebagaimana yang di kemukakan oleh Djamarah dan Zain 2006:5 strategi dasar yang dilakukan instruktur untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran atau dalam belajar mengajar dalam pendidikan nonformal: a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang di anggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya. Berdasarkan dari hasil penelitian, pelajaran akan efektif jika siswa dapat menjelaskan pembelajaran sesuai waktu yang diberikan. Pelaksanaan proses belajar Al-Qur ‟an Braille dalam aspek waktu, sudah baik dalam hal ini pihak instruktur berperan dalam efektifan waktu serta didukung pula oleh warga belajar yang ini siatif. Berdasarkan pernyataan diatas bahwa waktu pelaksanaan pembelajaran Al- Qur‟an Braille sudah di buatkan jadwal dari pihak yayasan. Dalam hal ini berarti, waktu sudah berjalan sesuai dengan kesepakatan pembuatan yang telah direncanakan. Karena pengkordinasi dari pihak yayasn pada instruktur sudah baik dalam pemberitahuan.

4.3.1.3 Tahap Pengawasan

Pada hakekatnya tujuan pengawasan atau bisa disebut juga monitoring adalah untuk mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program yang sedang berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksana program akan segera mempersiapkan kebutuhan tersebut. Kebutuhan bisa berupa biaya waktu personil dan alat. Pada tahap ini kegiatan instruktur adalah melakukan pengawasan atas proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pengwasan adalah alat untuk memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi penyalahgunaan aturan dan sumber-sumber, serta untuk mengupayakan agar tujuan dicapai seefektif dan seefisien mungkin. Berdasarkan hasil wawancara tersebut menjelaskan tentang bagaimana rencana pengawasan yang akan dilaksanakan berlangsung. Untuk mengetahui tujuan dari suatu program pembelajaran, dimana pengawasan dilakukan dengan cara bertanya secara personal. Hasil pengawasan menunjukan bahwa sebagian besar warga belajar dapat menerima materi apa yang dipelajari dan sangat senang dalam mempelajari Al-Qur ‟an Braille serta warga belajar telah melakukan apa yang ditugaskan oleh instruktur. Dari hasil pengawasan ini akan dilaporkan pada tahap evaluasi yang diadakan sebulan sekali. Pengawasanmonitoring dapat diartikan sebagai suatu kegiatan, untuk mengikuti perkembangan suatu progaram yang dilakukan secara mantap danteratur serta terus menerus Suherman dkk, 1988. Monitoring yang dilakukan dalam pembelajaran ini, pihak yayasan memberi tugas atau wewenang kepada setiap instruktur, dalam hal ini pengawasanmonitoring hendaknya harus Daman, 2012:20: a. Monitoring harus dilakukan secara terus menerus. b. Monitoring harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program organisasi. c. Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap pengguna produk atau layanan. d. Monitoring harus dapat memotivasi staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi. e. Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku. f. Monitoring harus obyektif. g. Monitoring harus berorientasi pada tujuan program.

4.3.2 Proses Pemberdayaan Penyandang Tunanetra di Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan tunanetra melalui komputer bicara di Yayasan Mitra Netra

0 8 143

Aktivitas Komunikasi Penyandang Tunanetra di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia Majalaya (Studi Etnografi Komunikasi tentang Aktivitas Komunikasi Penyandang Tunanetra di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia Majalaya)

1 43 93

PEMBERDAYAAN PENYANDANG TUNANETRA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN NONFORMAL

3 31 254

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 0 17

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 1 14

SISTEM PENGAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN PONDOK PESANTREN TAHFIDZ WA TA’LIMIL QUR’AN Sistem Pengajaran Tahfidz Al-Qur’an Pondok Pesantren Tahfidz Wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta.

0 10 14

SELF EFFICACY KARIR PADA PENYANDANG TUNANETRA :Studi Kasus pada Siswa Penyandang Tunanetra di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung.

0 6 28

Strategi pengasuhan orangtua penyandang tunanetra kepada anaknya yang awas (studi kasus pada sebuah keluarga penyandang tunanetra di Yogyakarta).

1 13 116

Strategi pengasuhan orangtua penyandang tunanetra kepada anaknya yang awas (studi kasus pada sebuah keluarga penyandang tunanetra di Yogyakarta)

0 0 114

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PENYANDANG TUNANETRA (Studi pada Mahasiswa Tunanetra Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta).

1 1 203