Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

9

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pemberdayaan

2.1.1 Pengertian Pemberdayaan

Pada dasarnya pemberdayaan atau pemberkuasaan empowerment berasal dari kata “power” kekuasaan dan kebedayaan. Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka. Ilmu social tradisional menekankan bahwa kekuasaan berkaitan dengan pengaruh dan control. Pengertian ini mengasumsikan bahwa kekuasaan sebagai sesuatu yang tidak berubah atau tidak dapat dirubah. Kekuasaan sesungguhnya tidak terbatas pada pengetian di atas kekuasaan tidak vakum dan terisolasi. Kekuasaan senantiasa hadir dalam konteks relasi sosial antar manusia. Kekuasaan tercipta dalam relasi soaial.Karena itu, kekuasaan dan hubungan kekuasaan dapat berubah. Dengan pemahaman kekuasaan seperti ini, pemberdayaan sebagai sebuah proses peubahan kemudian memiliki konsep yang bermakna. Dengan kata lain, kemungkinan terjadi proses pemberdayaan sangat tergantung pada dua hal: 1 Bahwa kekuasaan dapat berubah. Jika kekuasaan tidak dapat berubah, pemberdayaan tidak mungkin terjadi dengan cara apapun. 2 Bahwa kekuasaan dapat dipeluas. Konsep ini menekankan pada penegrtian kekuasaan yang tidak statis, melainkan dinamis. Untuk membedakan tentang arti dari pemberdayaan diatas, oleh karena itu beberapa pengertian pemberdayaan menurut banyak kalangan sebagai berikut: World Bank 2001 dalam Theresia, Aprillia. Andini, Krisnha S. Nugraha, Prima G.P. Mardikanto, Totok 2014:117 menyatakan sebagai berikut: Pemberdayaan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan dan kemampuan kepada kelompok masyarakat miskin untuk mampu dan berani bersuara voice atau menyuarakan pendapat, ide, atau gagasan- gagasannya, serta kemampuan dan keberanian untuk memilih choice sesuatu konsep, metode, produk, tindakan, dll. yang terbaik bagi pribadi, keluarga, dan masyarakatnya. Dengan kata lain, pemberdayaan masyarakat merupakan proses meningkatkan kemampuan dan sikap kemandirian masyarakat. Usman 2000 dalam Mulyono 2012:30 mengemukakan bahwa: Pemberdayaan adalah suatu proses pembelajaran masyarakat untuk mengembangkan seluruh potensi agar dapat berperan serta dalam pembangunan. Sebagai suatu proses pembelajaran, maka suatu proses peningkatan kemampuan pada seseorang atau kelompok orang agar dapat memahami dan mengontrol kekuatan-kekuatan social, ekonomi, dan atau politik sehingga dapat memperbaiki kedudukannya di tengah- tengah masyarakat. Sumodiningrat 1997 dalam Theresia, Aprillia. Andini, Krisnha S. Nugraha, Prima G.P. Mardikanto, Totok 2014:118 tentang hakikat pemberdayaan menyatakan sebagai berikut: Hakikat dari pemberdayaan berpusat pada mausia dan kemanusiaan, dengan kata lain manusia dan kemanusiaan sebagai tolak ukur normatif, structural, dan substansial. Secara tersirat pemberdayaan memberikan tekanan pada otonomi pengambilan keputusan dari suatu kelompok masyarakat, yang dilandasi dengan penerapan aspek

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan tunanetra melalui komputer bicara di Yayasan Mitra Netra

0 8 143

Aktivitas Komunikasi Penyandang Tunanetra di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia Majalaya (Studi Etnografi Komunikasi tentang Aktivitas Komunikasi Penyandang Tunanetra di Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia Majalaya)

1 43 93

PEMBERDAYAAN PENYANDANG TUNANETRA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN NONFORMAL

3 31 254

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 0 17

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 1 14

SISTEM PENGAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN PONDOK PESANTREN TAHFIDZ WA TA’LIMIL QUR’AN Sistem Pengajaran Tahfidz Al-Qur’an Pondok Pesantren Tahfidz Wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta.

0 10 14

SELF EFFICACY KARIR PADA PENYANDANG TUNANETRA :Studi Kasus pada Siswa Penyandang Tunanetra di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung.

0 6 28

Strategi pengasuhan orangtua penyandang tunanetra kepada anaknya yang awas (studi kasus pada sebuah keluarga penyandang tunanetra di Yogyakarta).

1 13 116

Strategi pengasuhan orangtua penyandang tunanetra kepada anaknya yang awas (studi kasus pada sebuah keluarga penyandang tunanetra di Yogyakarta)

0 0 114

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PENYANDANG TUNANETRA (Studi pada Mahasiswa Tunanetra Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta).

1 1 203