Pengertian Rumah Sakit LANDASAN TEORITIS

yang terjadi kurang dari yang diharapkan maka timbul ketidakpuasan. Bila yang diharapkan adalah jasa minimum yang dapat diterima maka semakin besar kemungkinan tercapainya kepuasan. Kadangkala pelanggan memandang apa yang selayaknya ia terima, walaupun itu berada pada tingkatan yang terendah.

F. Pengertian Rumah Sakit

1. Pengertian Rumah Sakit. Rumah Sakit mempunyai arti yang sangat penting bagi masyarakat dan llingkungannya, karena rumah sakit merupakan lembaga sosial yang memiliki peran aktif dalam penyediaan dan penyelenggaraan pelayanan media. Hal tersebut membuat walaupun rumah sakit bergerak dalam bidang sosial tetapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan rumah sakit saling berlomba untuk memberikan pelayanan medis yang terbaik. Hal tersebut dilakukan agar para pasien yang datang untuk berobat merasa bahwa dirinya diperhatikan, nyaman dan terlayani dengan baik sehingga membuat pasien tersebut atau keluarganya yang sakit bersedia untuk dirawat pada rumah sakit tersebut. Definisi rumah sakit yang dikemukakan dalam Himpunan Peraturan Perundang- undangan oleh Depkes No. 159MenkesPerII1988 ; 475 yaitu: a. Rumah sakit adalah upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat pelayanan kesehatan dasar sampai dengan sub-spesifik. c. Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang spesifik pada suatu penyakit tertentu seperti rumah sakit mata, rumah sakit jantung, dsb. d. Rumah sakit pendidikan adalah rumah sakit umum yang juga dipakai untuk tempat pendidikan dan praktek lapangan bagi pendidikan tenaga medis baik itu tingkat D3, S1, S2 dan S3. 2. Fungsi Rumah Sakit Secara garis besar terdapat dua fungsi rumah sakit yaitu: a. fungsi pelayanan intramural yaitu segala kegiatan pelayanan medis dan penunjangnya yang kesemuanya dilakukan dalam batas tembok rumah sakit seperti pelayanan pelayanan pengobatan dan penyembuhan kepada pasien baik itu rawat jalan dan rawat inap serta penyelenggaraan pendidikan bagi para calon maupun tenaga medik. b. Fungsi pelayanan ekstramural yaitu kegiatan di bidang kesehatan bagi masyarakat yang penyelanggaraan nya dapat dilakukan baik itu didalam rumah salit maupun diluar rumah sakit. Pelayanan tersebut seperti pelayanan terpadu yang menyangkut program KB, gizi, penyuluhan kesehatan masyarakat, rehabilitasi preventif dan pelayanan suportif yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI rumah sakit berusaha langsung dalam masyarakat sehingga mengetahui kebutuhan nyata masyarakat untuk meningkatkan kesehatannya. 3. Organisasi Rumah sakit Agar rumah sakit jelas dalam tugas dan garis wewenang, maka rumah sakit perlu memiliki struktur organisasi. Menurut Himpunan Peraturan Perundang- undangan oleh Depkes No. 159bMenkesPer II1998 :489 yaitu: a. Organisasi rumah sakit terdiri atas unsur pimpinan, pembantu pimpinan, pelaksana tugas pokok, dan unsur penunjang pelaksanaan tugas pokok. b. Rumah sakit dipimpin oleh seorang direktur dan dibantu oleh seorang wakil direktur menurut kebutuhan. c. Direktur rumah sakit adalah seorang dokter. d. Rumah sakit mempunyai dewan penyantun dan tim medis. e. Dewan Penyantun bertugas memberi saran atau nasehat kepada direktur rumah sakit, dalam rangka merencanakan, merumuskan, membimbing dan mengawasi program serta kebijakan umum. f. Tim Medis bertugas memberi nasehat kepada direktur tentang etika, mutu dan pengembangan pelayanan. g. Kedudukan, tugas, fungsi dan keannggotaan Dewan Penyantun dan Tim Medis ditetapkan dengan keputusan sendiri. 4. Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan rumah sakit merupakan salah satu unsur yang penting dalam lembaga rumah sakit, karena struktur ketenagakerjaan menentukan lengkap tidaknya tenaga medis dan sub-instalasi yang ada sehingga rumah sakit yang lengkap ketenagakerjaannya mempunyai kategori yang menentukan tipe rumah sakit Himpunan Perundang-undanngan oleh Depkes no. 519bMenkesPerII?1988; 457 yaitu rumah sakit tipe A, rumah sakit tipe B Rumah sakit tipe B pendidikan dan non pendidikan, rumah sakit tipe C. Setiap rumah sakit mempunyai kategori ketenagakerjaan yang terdiri dari tenaga medis dokter, para medis perawatan perawat, para medis non perawatan ahli rotgen dan tenaga non medis biasanya untuk bagian administrasi di kantor Azwar: 1996:158 5. Bangunan, Peralatan, perlengkapan dan Obat-obatan Bangunan, peralatan, perlengkapan dan obat-obatan yang ditentukan oleh Himpunan Perundang-undangan oleh Depkes no. 159bMenkesper1988; 500 yaitu: a. Setiap rumah sakit harus memiliki ruangan untuk menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, penunjang medis dan non medis, standarisasi, bangunan rumah sakit yang ditentukan sendiri oleh Menkes. b. Setiap rumah sakit mempunyai peralatan medis dan non medis sesuai dengan kemampuan pelayanan medis yang ada standarisasi perawatan medis dan non medis yang ditetapkan oleh Menkes. c. Setiap rumah sakit dilengkapi dengan tenaga listrik, penyediaan air bersih, sisttem penampungan dan pengolahan limbah atau air kotor, alat komunikasi dab alat pemadam kebakaran. d. Setiap rumah sakit harus menyediakan berbagai jenis dan bahan obat- obatan sekuarang-kurangnya sama dengan yang ditentukan dalam daftar obat essensial nasional.

G. Pelayanan Medis