Pelayanan Medis LANDASAN TEORITIS

c. Setiap rumah sakit dilengkapi dengan tenaga listrik, penyediaan air bersih, sisttem penampungan dan pengolahan limbah atau air kotor, alat komunikasi dab alat pemadam kebakaran. d. Setiap rumah sakit harus menyediakan berbagai jenis dan bahan obat- obatan sekuarang-kurangnya sama dengan yang ditentukan dalam daftar obat essensial nasional.

G. Pelayanan Medis

1. Definisi pelayanan Medis Terlebih dahulu kita harus tahu apa yang dimaksud pelayanan medis itu sendiri. Pelayanan medis dapat disefinisiskan sebagai berikut Himpunan Perundang- undangan oleh Depkes No.159MenkesPerII19898:525 “segala upaya dan kegiatan peningkatan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan atas dasar hubungan individual antara para ahli pelayanan medis dan individu yang membutuhkannya”. 2. Mutu Pelayanan Medis Unsur terpenting dalam suatu kerangka penilaian mutu pelayanan medis adalah mendefinisiskan mutu yang menjadi tujuan akhir dan tujuan utama. Benyamin 1989:15 memberikan definisi sebagai berikut: “Mutu pelayanan medis adalah tingkat kecermelangan ya ng dihasilkan dan dicapai selama proses pemeriksaan pasien pada hingga memperoleh diagnosis dan pelaksanaan proses pengobatan”. Dari definisi tersebut, maka mutu pelayanan medis dapat disimpulkan menjadi delapan jenis yaitu: Benyamin, 1989:15 a. Pelayanan medis yang baik terbatas pada pelaksanaan pengobatan rasional yang didasarkan atas ilmu kedokteran. b. Pelayanan medis yang baik menekankan pencegahan. c. Pelayanan medis yang baik menghendaki kerjasama yang wajar antara kaum awam dengan para pelaksana ilmu penge tahuan kedokteran. d. Pelayanan medis yang baik mengobati seseorang seutuhnya. e. Pelayanan medis yang baik dikoordinasikan dengan pembinaan kesejahteraan sosial. f. Pelayanan medis yang baik memerlukan hubungan pribadi antara dokter dengan pasien secara erat dan berkesinambungan. g. Pelayanan medis yang baik mengkoordinasikan semua jenis pelayanan medis. h. Pelayanan medis yang baik berarti memanfaatkan semua pelayanan yang diperlukan dan yang dapat diberikan ilmu kedokteran modern pada masyarakat yang membutuhkannya. 3. Penilaian Pelayanan Medis Rumah Sakit Demi mempertahankan atau meningkatkan mutu pelayanan medis, maka mutu pelayanan medis selalu dipertimbangkan, ditinjau dari berbagai aspek, baik dari aspek pelayanan professional, aspek penerimaan atau pemanfaatan pelayanan, aspek organisasi pelayanan dan dari aspek sosial budaya. Menurut Benyamin 1989:16, pendekatan mutu pelayanan medis dapat diidentifikasikan sebagai berikut: a. Penilaian struktur, meliputi penaksiran terhadap lingkungan dan perlengkapan yang dipakai dalam pelaksanaan pelayanan. Juga meliputi penilaian terhadap pengorganisasian pada administrasi semua profesi kesehatan, termasuk pemilik lembaga yang berkaitan dengan sumber daya dan tenaga. b. Penilaian proses pelayanan, yaitu penaksiran terhadap kegiatan para dokter dan para profesi pelayanan kesehatan lainnya ketika menangani pasien. Kriteria yang sering digunakan adalah tingkat kesesuaian penanganan pasien dengan standar yang ada dan harapan para profesi yang bersangkutan. Standar dan harapan biasanya berasal dari praktek yang dianggap ideal dan dapat diterima, serta dirumuskan oleh para tokoh. c. Penilaian hasil akhir, yaitu berkaitan dengan status kesehatan semua penduduk dan pemuasan semua pihak yang berkaiatan dengan pelayanan medis. Pertimbangan dan penafsiran ini memberikan bukti terakhir bahwa pelayanan yang ada tersebut baik, buruk atau tidak dinilai. Untuk itu harus ada suatu kesesuaian paham professional dan penerimaan oleh masyarakat luas tentang hasil akhir yang sesuai dengan harapan dan memuaskan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN