Kualitas Pelayanan LANDASAN TEORITIS

pemasaran yang penting adalah faktor sukses dan pelaksanaannya. Harga dan lokasi secara relatif hanya merupakan faktor sekunder.

D. Kualitas Pelayanan

1. Definisi dan perspektif kualitas Kualitas adalah kodisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Perspektif kualitas dapat diklasifikasikan kedalam lima kelompok yaitu: a. Transcendetal approach Dalam rancangan ini, kualitas dipandang sebagai innate excellence yaitu sesuatu yang bisa dirasakan atau diketahui, namun sukar untuk didefinisikan, dirumuskan atau dioperasionalisasikan. Persfektif ini ini menegaskan bahwa orang hanya bisa belajar memahami kualitas melalui pengalama n yang didapatkan dari ekspotur berulangkali. b. Product-based approach Rancangan ini mengasumsikan bahwa kualitas merupakan karakteristik dan atribut objektif yang dapat dikuantitatifkan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsuratau atribut yang dimiliki oleh produk. c. User-based approach Rancangan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang menilainya sehingga produk yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas tinggi. d. Manufacturing-based approach Perfektif ini bersifat supply-based dan lebih berfokus pada praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian atau kecocokan dengan persyaratan. e. Value-based approach Rancangan ini memandang kualitas dari aspek nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga. Kualitas didefinisikan sebagai affordable excellence. Rust, Moorman dan Dickson 2002 mengatakan bahwa perspektif kualitas didalam departemen pemasaran dipandang sebagai customer perceived quality yang menekankan pada kualitas yang diterima oleh pelanggan yang ada terhadap produk yang telah mereka terima dari suatu usaha. 2. Manfaat kualitas. Tjiptono dan Chandra 2005:115 mengatakan bahwa kualitas berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan dorongan khhusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan emosisonal semacam ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Pada gilirannya, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. 3. Konsep kualitas jasa Tjiptono dan Chandra 2005:119 mengatakan bahwa konsep kualitas jasa terkait erat dengan sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan berperan besar dalam menciptakan keuanggulan layanan. Keunggulan seperti ini dibentuk melalui pengintegrasian empat pilar yang saling berkaitan erat yaitu kecepatan, ketepatan, keramahan, dan kenyamanan layanan. Sekalipun upaya mewujudkan keunggulan layanan bukanlah pekerjaan mudah, namun apabila sebuah organisasi mampu melakukannya, maka manfaat yang didapatkan sangat besar baik bagi perusahaan, pelanggan maupun karyawan. Parasuraman, et al 1985 mengatakan kualitas jasa bisa diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatannya dalam mengimbangi harapan pelanggan sehingga ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu jasa yang diharapkan dan jasa yang dirasakandipersepsikan dari yang diberikan oleh pemberi layanan.

E. Kepuasan Pelanggan