Pendapatan yang didapat kemudian dibelanjakan guna membeli keperluan hidup atau konsumsi berupa barang dan jasa.
Besar jumlah yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tergantung dari berbagai hal Gilarso, 1986:42 :
1. Besar pendapatan yang masuk. 2. Besar keluarga jumlah anggota keluarga.
3. Tingkat biaya kebutuhan hidup. 4. Taraf pendidikan keluarga dan status sosial.
5. Lingkungan sosial dan ekonomi keluarga itu. Dengan pendapatan yang dihasilkan hendaknya orang tua memperhatikan
perkembangan anak khususnya pendidikan. Tingkat pendapatan orang tua akan mempengaruhi pendidikan anak dalam membiayai sekolah dan menyediakan
fasilitas pendidikan yang diperlukan. Orang tua yang mempunyai tingkat pendapatan yang tinggi tidak akan kesulitan untuk menyekolahkan anak pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sedangkan orang tua dengan tingkat pendapatan yang rendah akan sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
mengalami kesulitan untuk menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi. Tingkat pendapatan orang tua merupakan pendapatan yang diperoleh orang tua
dari sektor formal dan informal dalam satu bulan yang diukur dengan rupiah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan status sosial
ekonomi akan mempengaruhi perbedaan nilai hidup, keyakinan, kepribadian dan sikap.
D. Kerangka Berpikir 1. Hubungan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan dan minat siswa
berwiraswasta.
Prestasi seseorang dalam suatu kegiatan sangat penting bagi dirinya dan kehidupannya. Orang yang berprestasi peluangnya lebih besar untuk
memperoleh kemajuan, baik dalam bidang pekerjaan maupun dalam kehidupan yang akan dijalaninya. Oleh karena itu SMK merupakan pencetak sekaligus
penyedia karakter, prestasi belajar di sekolah yang baik pada umumnya melancarkan jalan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik pula Dimyati
Mahmud 1989:82. Apabila siswa memiliki prestasi belajar kewirausahaan yang tinggi,
mereka mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi dalam mengelola usaha. Sebaliknya, apabila siswa memiliki prestasi belajar kewirausahaan yang rendah,
maka mereka cenderung mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah dalam mengelola usaha. Modal pengetahuan wirausaha yang sudah terpenuhi dalam
diri siswa memungkinkan siswa timbulnya minat berwiraswasta dalam diri siswa.
2. Hubungan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan dan minat siswa berwiraswasta ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua.
Orang tua memiliki peranan yang sangat penting di dalam keluarga, terutama dalam memberikan perhatian dan dukungan terhadap anak-anak,
selain itu orang tua juga memiliki peranan dalam mencukupi kebutuhan mereka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seperti pendidikan, kesehatan, sandang, dan juga pangan. Agar dapat melakukan itu semua, orang tua harus bekerja. Jenis pekerjaan orang tua dapat
memberikan warna dalam cara bagaimana orang tua mendidik anak. Seseorang yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang orang-orangnya bekerja sebagai
wiraswastawan, maka anak-anak akan lebih mudah terdorong untuk menjadi wiraswasta dibandingkan dengan mereka yang hidup di tengah-tengah
masyarakat yang cenderung menjadi pegawai negeri, guru, dosen, dan sebagainya Tim Kewirausahaan SMK, 2002:3. Demikian halnya bila anak-
anak hidup di tengah keluarga yang bekerja sebagai wiraswastawan dapat melihat dan belajar bahkan dapat secara langsung terjun ikut serta ambil bagian
dalam kegiatan berwiraswasta, sedangkan anak-anak yang hidup di tengah keluarga yang cenderung menjadi pegawai negeri, guru dan dosen mereka akan
cenderung mengikuti profesi orang tuanya yang bekerja sebagai pegawai negeri, guru dan dosen sehingga mereka tidak terbiasa ikut ambil bagian dalam
kegiatan berwiraswasta.
3. Hubungan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan dan minat siswa berwiraswasta ditinjau dari pendapatan orang tua.
Semua orang tua akan berusaha dengan baik agar semua kebutuhan anaknya terpenuhi, termasuk di dalamnya kebutuhan akan pendidikan. Orang
tua akan berusaha agar kelak anak-anaknya mendapat suatu pekerjaan yang dapat memberikan pendapatan yang lebih baik dibanding dengan mereka. Pola
asuh yang diterapkan orang tua dengan tingkat pendapatan tinggi tentu akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbeda dengan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua berpendapatan rendah. Pola asuh orang tua dengan tingkat pendapatan tinggi cenderung
mengajarkan kepada anak-anaknya agar memiliki pendapatan yang tinggi pula sedangkan pola asuh orang tua berpendapatan rendah cenderung mengajarkan
kepada anak-anaknya memenuhi kebutuhan hidup secara layak dengan bekerja secara mandiri dan tidak tergantung pada orang lain atau dengan kata lain
berusaha untuk berwiraswasta secara mandiri.
4. Hubungan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan dan minat siswa berwiraswasta ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
Tingkat pendidikan yang diperoleh orang tua mempengaruhi pola berpikir dalam mengasuh anak-anaknya. Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan
yang berasal dari Perguruan Tinggi memiliki ketrampilan, pemahaman, pengetahuan dan kemampuan yang lebih baik jika dibandingkan dengan orang
tua yang tingkat pendidikannya SD, SLTP, SMU SMK atau yang tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali. Hal ini disebabkan tingkat pendidikan atau
jenjang di Perguruan Tinggi menciptakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sesuai dengan potensi
dan lingkungannya di samping memberikan latihan mengenai akhlak dan kecerdasan jika dibandingkan dengan pendidikan di SMU SMK, SLTP, SD
atau yang tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali. Orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih aktif dalam mendorong
perkembangan anak dalam belajar. Pengetahuan yang luas memungkinkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang tua untuk membantu anak dalam memahami pelajaran tertentu sehingga anak dapat mengambil manfaat dari suatu pelajaran tertentu. Demikian juga
dengan pelajaran kewirausahaan, orang tua sebaiknya mempunyai bekal pengetahuan minimal mengenai usaha-usaha wiraswasta atau bidang-bidang
wiraswasta Wasty Soemanto 2006: 96 sehingga memungkinkan orang tua untuk membantu anak dalam pemahaman terhadap mata pelajaran
kewirausahaan dan hal ini dapat memungkinkan tumbuhnya minat anak dalam berwiraswasta.
E. Rumusan Hipotesis
1. Ada hubungan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat siswa berwiraswasta.
2. Ada hubungan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat siswa berwiraswasta ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua.
3. Ada hubungan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat siswa berwiraswasta ditinjau dari jenis pendapatan orang tua.
4. Ada hubungan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat siswa berwiraswasta ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.