orang tua untuk membantu anak dalam memahami pelajaran tertentu sehingga anak dapat mengambil manfaat dari suatu pelajaran tertentu. Demikian juga
dengan pelajaran kewirausahaan, orang tua sebaiknya mempunyai bekal pengetahuan minimal mengenai usaha-usaha wiraswasta atau bidang-bidang
wiraswasta Wasty Soemanto 2006: 96 sehingga memungkinkan orang tua untuk membantu anak dalam pemahaman terhadap mata pelajaran
kewirausahaan dan hal ini dapat memungkinkan tumbuhnya minat anak dalam berwiraswasta.
E. Rumusan Hipotesis
1. Ada hubungan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat siswa berwiraswasta.
2. Ada hubungan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat siswa berwiraswasta ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua.
3. Ada hubungan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat siswa berwiraswasta ditinjau dari jenis pendapatan orang tua.
4. Ada hubungan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat siswa berwiraswasta ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian terinci tentang seseorang atau sesuatu unit selama kurun waktu tertentu Consuello, 1993:73.
Dengan demikian, hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku di sekolah yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian : SMK I Depok Sleman, Yogyakarta. Waktu penelitian : Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November
2008.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian Subyek penelitian adalah siswa siswi SMK kelas III.
Pertimbangan dipilihnya kelas III sebagai subyek penelitian ini adalah: a. Siswa kelas III adalah siswa yang sudah cukup lama berada di SMK,
sehingga mereka telah mendapatkan pengalaman belajar berkaitan dengan pembelajaran kewirausahaan.
b. Siswa kelas III telah memiliki kematangan mental psikologi dan fisik yang lebih baik dari kelas II dan kelas I.
c. Dalam waktu dekat siswa kelas III akan lulus dan langsung terjun dalam dunia industri usaha.
2. Obyek penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam
penelitian. Obyek penelitian ini adalah prestasi mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, tingkat pendidikan
orang tua dan minat siswa untuk berwiraswasta.
D. Populasi dan Sampel
1. Gay 1976 dalam Consuelo 1993:160 mendefinisikan populasi sebagai kelompok dimana peneliti akan menggeneralisasikan hasil penelitiannya.
Sedangkan menurut Kerlinger 1973 mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan anggota, kejadian atau obyek-obyek yang ditetapkan dengan baik.
Dalam hal ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa SMK I Depok Sleman.
2. Sampel penelitian, menurut Ferguson 1976 dalam Consuelo 1993:160, adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi atau porsi
dari suatu populasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sampel penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Slovin Husein Umar, 2003: 102:
2
1 Ne N
n +
=
Keterangan: n = ukuran sampel
N = ukuran populasi E = Nilai kritis yang diinginkan
Dalam penelitian ini, ditentukan nilai kritis sebesar 5. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan pemilihan sampel adalah para siswa yang telah mengambil mata pelajaran
kewirausahaan. Sampel penelitian ini adalah para siswa SMK I Depok Sleman kelas III. Perhitungan jumlah sampel tersebut adalah sebagai berikut :
N = 241 siswa E = 5
2
1 Ne N
n +
=
2
05 ,
241 1
241 +
=
0025 ,
241 1
241 +
= PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI