seseorang yang memulai usaha baru, kecil dan milik sendiri serta sebagai orang yang menerapkan konsep manajemen. Oleh karena itu, berwiraswasta
merupakan sebuah pekerjaan yang harus bersifat fleksibel, imajinatif, mampu merencanakan, mengambil resiko, mengambil keputusan-keputusan dan
tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. b. Ciri-ciri Wiraswastawan
Dalam Suryana 2006:24, M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer 1993:6-7 mengemukakan delapan karakteristik wiraswastawan yaitu:
1 Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha- usaha yang dilakukannya.
2 Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang moderat artinya selalu menghindari resiko yang tinggi.
3 Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.
4 Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang segera.
5 High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6 Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
7 Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8 Value of achievement over money, yaitu selalu menilai prestasi dengan uang. Geoffrey G Meredith 1996:5-6 dalam Suryana 2006:24,
mengemukakan ciri-ciri dan watak wiraswasta sebagai berikut:
No Ciri-ciri Watak
1. Percaya diri dan optimis
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidak tergantungan terhadap orang lain,
individualitis. 2. Berorientasi pada tugas dan
hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan
inisiatif. 3.
Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan
Mampu mengambil resiko yang wajar.
4. Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi
dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.
5. Keorisinilan Inovatif,
kreatif, dan fleksibel. 6.
Berorientasi masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa
depan.
Dalam Suryana 2006:27, Dun Steinhoff dan John F. Burgess 1993:37 mengemukakan bahwa wiraswasta yang berhasil pada umumnya memiliki sifat-
sifat kepribadian sebagai berikut: 1 Memiliki kepercayaan diri untuk dapat bekerja keras secara independen
dan berani menghadapi resiko untuk memperoleh hasil. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Memiliki kemampuan berorganisasi, dapat mengatur tujuan, berorientasi hasil, dan tanggung jawab terhadap kerja keras.
3 Kreatif dan mampu melihat peluang yang ada dalam kewirausahaan. 4 Menikmati tantangan dan mencari kepuasan pribadi dalam memperoleh
ide. Dengan demikian, bila seseorang memiliki minat untuk berwiraswasta, ia
mempunyai perasaan senang dan mempunyai perhatian terhadap usaha wiraswasta, berusaha untuk mengetahui seluk beluk wiraswasta dan cenderung
menjadikan wiraswasta sebagai pilihan pekerjaannya.
C. Status Sosial Ekonomi Orang Tua 1. Pengertian Orang Tua
Definisi Orang Tua menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Depdikbud 1995:706 adalah ayah ibu kandung; orang yang dianggap tua cerdik, pandai,
ahli, dan sebagainya; orang-orang yang dihormati disegani di kampung; tetua. Jadi orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam penghidupan
sehari-hari, lazim disebut dengan ayah dan ibu. Mereka inilah yang terutama dan utama memegang peranan dalam kelangsungan hidup suatu rumah tangga
atau keluarga. Sedangkan semua anak-anaknya yang berada di bawah penguasaan atau bimbingannya disebut sebagai anggota keluarga. Oleh sebab
itu, orang tua memiliki peranan penting dan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap semua anggota keluarga yang berada di bawah tanggung
jawabnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengertian Status
Status adalah kedudukan dalam suatu kelompok dan hubungannya dengan anggota lain dalam kelompok itu. Sesuatu kelompok berbanding dengan
kelompok lain yang lebih besar jumlahnya. Status sosial adalah tempat orang secara umum di dalam masyarakat, sehubungan dengan orang lain dalam
lingkungan pergaulannya, prestise dan hak-hak serta kewajibannya. Status sosial ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial secara ekonomi yang dimiliki
seseorang dalam kelompok masyarakat. Status sosial ekonomi di sini menunjukkan pada kemampuan orang tua
siswa meliputi kekayaan orang tua siswa, kekuasaan yang dimiliki orang tua siswa dan hal-hal yang bersifat prestise. Status sosial ekonomi keluarga antara
lain meliputi pendidikan orang tua, fasilitas khusus dan barang-barang berharga yang ada di rumah seperti radio, televisi, mesin cuci, meubel, dan sebagainya
M. Dimyati, 1990: 30. Dalam penelitian ini, status sosial ekonomi orang tua meliputi tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua dan tingkat
pendapatan orang tua saja. a. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Tingkat Pendidikan Orang Tua maksudnya adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua, dalam hal ini adalah tingkat SD, SMP,
SMA dan PT. Setiap siswa mempunyai orang tua yang tingkat pendidikannya berbeda-beda antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Tingkat pendidikan
orang tua secara tidak langsung berpengaruh terhadap cara pandang siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap lingkungan sekitarnya. Salah satu tugas dari orang tua adalah membimbing, mendidik, dan
mendampingi anak-anaknya dalam mempersiapkan masa depannya. Kemampuan orang tua dalam membimbing, mendidik, dan mendampingi
anaknya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua. Tingkat pendidikan yang dicapai orang tua akan membawa pengaruh pada kehidupan seseorang
yaitu bukan hanya berpengaruh pada tingkat penguasaan pengetahuan tetapi juga berpengaruh terhadap jenjang pekerjaan formal, penghasilan, kekayaan,
dan status sosial dalam masyarakat. Kemampuan orang tua dalam menyelesaikan pendidikan formal yang
tinggi menjadi pemicu semangat anak untuk mencapai hal yang serupa. Hal ini dikarenakan pendidikan yang tinggi akan membuat orang tua semakin
menyadari akan arti penting pendidikan, sehingga akan selalu menyadarkan dan mendorong anak untuk rajin belajar agar menjadi orang yang berpengetahuan.
b. Jenis Pekerjaan Orang Tua Definisi jenis pekerjaan orang tua menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah yang mempunyai ciri sifat, keturunan, dsb yang khusus, macam, sedangkan pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan diperbuat,
dikerjakan, dsb; tugas kewajiban; hasil bekerja; perbuatan Depdikbud, 1995: 410; 488. Jadi, yang dimaksud dengan jenis pekerjaan adalah suatu bentuk atau
macam kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pendapatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jenis pekerjaan orang tua siswa yang satu tentu berbeda dengan jenis pekerjaan orang tua siswa yang lain. Pekerjaan dibedakan menjadi dua jenis
yaitu : 1. Pekerjaan pokok
Pekerjaan pokok adalah pekerjaan yang dimiliki seseorang sebagai sumber utama dari pendapatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. 2. Pekerjaan
sampingan Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh
seseorang sebagai pekerjaan untuk memperoleh pendapatan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidup. Sifat pekerjaan sampingan ini adalah
melengkapi pekerjaan pokok. Dalam penelitian ini, penulis membedakan pekerjaan orang tua menjadi dua
jenis yaitu: 1. Wirausaha Petani, pedagang, pengusaha, dsb.
2. Bukan wirausaha Pegawai negeri, guru negeri, ABRI POLRI, dsb. c. Tingkat Pendapatan Orang Tua
Orang harus bekerja agar dapat hidup. Dengan bekerja, orang memperoleh imbalan untuk memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup
rumah tangga. Pada jaman sekarang ini untuk mencukupi kebutuhan hidup sangat sulit, orang harus bekerja keras untuk memperoleh pendapatan.