10
Adams 1995 menyatakan bahwa perilaku asertif merupakan sikap jujur, jelas, mengkomunikasikan yang benar tentang diri sendiri dan tetap
mampu menghormati orang lain. Perilaku asertif merupakan p erilaku yang mampu menerima kenyataan bahwa menyatakan atau menegaskan diri adalah
tindakan yang layak atau benar Corey, 1988. Sumintardja Prabowo, 2000 mengemukakan bahwa perilaku asertif
merupakan perilaku yang menampilkan keberanian untuk secara ju jur dan terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan, dan pikiran -pikiran apa adanya
tanpa menyakiti orang lain. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa perilaku
asertif merupakan
sikap terbuka,
jujur dalam
mengkomunikasikan tentan g diri sendiri , menghargai ketika berinteraksi dengan orang lain dan mampu menyatakan secara langsung pikiran, perasaan,
kebutuhan serta mempertahankan haknya tanpa melanggar hak dan kebutuhan orang lain.
2. Ciri-ciri perilaku asertif
Lazarus Rakos, 1991 mengemukakan empat komponen dalam perilaku asertif, yaitu :
a. Kemampuan berkata “tidak”.
b. Kemampuan untuk meminta pertolongan.
11
c. Kemampuan untuk mengekspresikan perasaan -perasaan yang positif
maupun negatif secara wajar. d.
Kemampuan untuk memulai percakapan secara langsung dan berhasil menyelesaikan percakapan tersebut.
Kanfer dan Goldstain Santoso, 1999 menjelaskan bahwa ciri -ciri perilaku asertif, yaitu :
a. Dapat menguasai diri sesuai dengan situasi yang ada.
b. Dapat memberikan respon dengan wajar pada hal -hal yang sangat
disukainya. c.
Dapat menyatakan kasih sayang dan cintanya kepada seseorang secara terus terang dan wajar.
Selanjutnya Alberti dan Emmons 1987 menjelaskan ciri -ciri perilaku asertif lebih terperinci yaitu :
a. Mengembangkan keseteraan dalam hubungan interpersonal dimana kedua
belah pihak berdiri diatas dasar yang sama, dengan menyeimbangkan kekuatan sehingga tidak ada pihak yang menang atau kalah.
b. Berbuat menurut kepentingan yang dianggap baik, s eperti :
1 Meyakini penilaian
2 Membuat keputusan pribadi mengenai jabatan, hubungan, gaya hidup
dan jadwal kerja. 3
Mengambil inisiatif untuk memulai percakapan dan menyusun kegiatan.
12
4 Meminta bantuan orang lain
5 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
c. Mempertahankan hak pribadi
1 Berani berkata tidak
2 Menetapkan batasan-batasan waktu
3 Merespon terhadap kritikan
4 Mengekspresikan dukungan atau bantahan terhadap suatu pendapat.
d. Mengekspresikan perasaan secara terbuka dan dengan perasaan senang.
1 Menunjukkan ketidaksetujuan, amarah, afeksi, atau rasa bersahabat.
2 Mengakui ketakutan atau kecemasan.
3 Mengekspresikan kesetujuan atau dukungan.
4 Spontan tanpa merasa cemas.
e. Menggunakan hak-hak pribadi sebagai warganegara, konsumen, anggota
organisasi, sekolah, kelompok kerja, partisipan dalam even public untuk menyampaikan pendapat, perubahan kerja tanpa memungkiri bahwa orang
lain juga mempunyai hak -hak yang sama. f.
Tidak menyangkal kebenaran dari orang lain. Selain itu, Alberti dan Emmons 1987 menyebutkan sepuluh kunci
tentang perilaku asertif, yaitu : a pengekspresian diri, b hormat terhadap hak- hak orang lain, c jujur, d langsung, e kesejajaran yang menguntungkan
kedua belah pihak dalam satu hubungan, f secara verbal, meliputi isi pesan seperti pendapat, permohonan, pembatasan, perasaan, g secara non verbal,
13
meliputi gaya dalam penyampaian pesan seperti kontak mata, suara, ekspresi wajah, jarak, h sesuai untuk orang–orang tertentu dalam situasi-situasi
tertentu pula, i dapat diterima masyarakat, j dipelajari dan bukan sifat bawaan.
Adams 1995 menyatakan mengenai ciri -ciri perilaku asertif terdiri dari :
b. Bergaul dengan jujur dan langsung.
c. Mampu menyatakan perasaan, kebutuhan -kebutuhan dan ide -ide
d. Terbuka dan apa adanya.
e. Mampu bertindak demi kepentingan sendiri dan mengambil inisiatif demi
memenuhi kebutuhannya. f.
Mampu meminta informasi dan bantuan dari orang lain bilamana membutuhkannya .
g. Jika berkonflik dengan orang lain maka mereka bersedia mencari
penyelesaian yang dapat memuaskan kedua belah pihak. Dari berbagai ciri yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang menjadi ciri -ciri perilaku asertif adalah : a.
Kemampuan untuk berkata “tidak”. Ada keberanian dalam diri untuk mengatakan “tidak” jika tidak sesuai dengan pikiran dan perasaannya
tanpa menyinggung perasaan orang lain. Mereka mampu menolak permintaan orang lain tanpa menyinggung perasaan orang lain dan tanpa
disertai rasa cemas atau takut.
14
b. Kemampuan untuk meminta pertolongan atau bantuan kepada orang lain
jika sedang membutuhkannya. Adanya keterbukaan, apa adanya atau langsung dan kejujuran terhadap orang lain untuk meminta pertolongan
ketika sedang terjadi konflik dengan orang lain sehingga mereka bersedia untuk mencari penyelesaian yang dapat memuaskan kedua belah pihak.
c. Kemampuan untuk menyatakan atau mengekspresikan perasaan dan ide-
ide baik yang positif maupun negatif secara wajar kepada orang lain. Mereka mau mengungkapkan semua yang ada dalam pikirannya maupun
yang sedang dirasakannya, dengan menunjukkan ketidaksetujuan atau kesetujuan secara terbuka dan langsung tanpa menyakiti perasaan orang
lain. d.
Kemampuan mengambil inisiatif unt uk memulai percakapan dan mengakhiri percakapan secara langsung tanpa disertai rasa cemas atau
keragu-raguan sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. e.
Kemampuan mempertahankan hak -hak pribadi sebagai warganegara untuk menyampaikan pendapat tanpa memungkiri bahwa orang lain juga
mempunyai hak -hak yang sama dan tetap hormat terhadap hak-hak orang lain.
15
3. Tujuan perilaku asertif