Subjek Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

39

D. Subjek

Subjek penelitian ini adalah para perawat yang bekerja di bagian ruang rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih dan Panti Nugroho. Subjek penelitian diambil secara purposive sampling . Dengan kriteria: 1. Pendidikan, kriteria pendidikan yang digunakan adalah minimal sekolah pendidikan keperawatan SPK. Diharapkan perawat mempunyai dasar pengetahuan dan pendidikan yang baik tentang keperawatan, yang berhadapan langsung dengan tugas -tugas fisik maupun psikososial serta mempunyai tanggung jawab dalam pekerjaannya. 2. Masa kerja, subjek yang akan diteliti adalah perawat yang bekerja tetap dan sudah bekerja minimal 1 tahun. Batasan kerja ini dikarenakan perawat sudah dapat menyesuaikan diri dengan pekerjaan, telah memahami bidang pekerjaannya dan memiliki cukup pengalaman dalam dunia keperawatan. 3. Jenis kelamin, kriteria jenis kelamin dalam subjek penelitian adalah berjenis kelamin wanita. 4. Usia, kriteria usia subjek penelitian adalah 23 -50 tahun. Usia merupakan salah satu faktor yang menentukkan munculnya perilaku asertif. Pada usia dewasa, perilaku asertif menjadi lebih berkembang karena struktur kognitif yang sudah terbentuk sehingga dapat menyatakan bahasa verbal dengan baik dan jelas Santosa, 1999. 40 5. Bagian unit di ruang inap, perawat berhadapan langsung dengan pasien dan dibutuhkan keterampilan -keterampilan tertentu yang sudah harus dikuasi sebelumnya Rohman, 1997.

E. Alat Pengumpulan Data

1. Instrumen

Instrumen merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen dalam penelitian ini adalah skala yang dibuat sendir i oleh peneliti berdasarkan indikator-indikator, yang berbentuk kuesioner atau angket yang berisi item -item yang menyajikan pernyataan berdasarkan indikator -indikator yang telah dibuat. Pengumpulan data dengan angket, dimaksudkan supaya dapat mengungkapkan data yang bersifat faktual atau yang dianggap fakta dan kebenaran yang diketahui oleh subjek Azwar, 1999.

2. Skala

Metode penyusunan skala yang digunakan adalah Summated Rating dengan menggunakan skala Likert, yang telah dimodifikasikan menjadi 4 kategori jawaban yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, sangat tidak setuju STS. Hadi 1991 menjelaskan bahwa modifikasi skala Likert menjadi empat kategori memiliki alasan tersendiri, yaitu untuk 41 menghilangkan kecenderungan subjek untuk m emilih jawaban netral karena allternatif jawaban ini bisa jadi menandakan bahwa subjek memang belum dapat memutuskan atau tidak memiliki pendapat atau ragu -ragu. Item-item pernyataannya dari skala perilaku asertif disusun berdasarkan indikator yang terdiri atas pernyataan favorable dan unfavorable . Azwar 1999 menjelaskan bahwa item favorable adalah item yang isinya mendukung, memihak atau menunjukkan ciri adanya atribut yang diukur. Sedangkan item unfavorable adalah item yang isinya tidak mendukung atau tidak menggambarkan ciri atribut yang diukur. Berikut ini akan disajikan tabel skor pada item berdasarkan kategori jawaban, yaitu: Favorable : SS = 4 TS = 2 S = 3 STS = 1 Unfavorable : SS = 1 TS = 3 S = 2 STS = 4 42 Tabel 1. Skor Berdasarkan Kategori Jawaban Jawaban Skor Favorable Unfavorable Sangat Setuju SS 4 1 Setuju S 3 2 Tidak Setuju TS 2 3 Sangat Tidak Setuju STS 1 4 Tingkat perilaku asertif diperoleh dari skor total penelitian yang merupakan hasil penjumlahan skor yang terdapat pada setiap pernyataan pada skala. Semakin tinggi total yang diperoleh maka semakin tinggi perilaku asertif dan sebaliknya, semakin rendah sko r total yang diperoleh maka semakin rendah perilaku asertif.

3. Blue Print

Skala perilaku asertif digunakan untuk mengungkap tinggi atau rendahnya perilaku asertif yang dimiliki subjek. Secara keseluruhan skala ini terdiri dari 100 item yang terdiri dari 50 item favorable dan 50 item unfavorable . Skala perilaku asertif akan diuji cobakan terlebih dahulu pada 43 kelompok yang memiliki kriteria yang sama dengan subjek yang sebenarnya, untuk mengetahui apakah skala perilaku asertif sudah valid dan reliabel un tuk digunakan sebagai alat ukur penelitian. Berikut ini akan disajikan blueprint pembuatan skala perilaku asertif tabel 2 dan distribusi item untuk uji coba penelitian tabel 3. Tabel 2 Blueprint Skala Perilaku Asertif Jumlah Pernyataan No Indikator Perilaku Asertif Favorable Unfavorable Total 1 Berkata “tidak” 10 10 10 10 20 20 2 Meminta pertolongan 10 10 10 10 20 20 3 Ekspresi perasaan 10 10 10 10 20 20 4 Berinisiatif 10 10 10 10 20 20 5 Mempertahankan hak 10 10 10 10 20 20 TOTAL 50 50 50 50 100 100 44 Tabel 3 Distribusi Item Uji coba skala Perilaku Asertif menurut indikator dan sifat Favorable dan Unfavorable Indikator Favorable Unfavorable Total No Item Jumlah No Item Jumlah 1. Berkata Tidak 1,10,20,31, 40,59,62, 70,80,91 10 10 3,13,25,30, 49,58,65, 76,84,94 10 10 20 20 2. Meminta pertolongan 2,11,21,33, 41,57,61, 72,81,93 10 10 4,15,26,32, 48,56,66, 78,82,97 10 10 20 20 3. Ekspresi perasaan 99,12,19, 35,42,55, 60,71,83, 96 10 10 5,22,27,34, 47,54,67, 79,86,98 10 10 20 20 4. Berinisiatif 100,6,14, 23,37,43, 53,63,74, 85 10 10 8,17,28,36, 46,52,68, 77,88,92 10 10 20 20 5.Mempertahank an hak 7,16,24,39, 44,51,64, 73,87,90 10 10 9,18,29,38, 45,50,69, 75,89,95 10 10 20 20 Total 50 50 50 50 100100

4. Pertanggungjawaban Mutu a.

Validitas Validitas seringkali dikonsepkan sebagai sejauhmana tes mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur Azwar, 1999. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur Sugiyono, 1997. Hasil penelitian 45 yang valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang di teliti. Pengukuran validitas skala penelitian ini menggunakan validitas isi content validity yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment . Pengujian melalui analisi rasional a tau lewat professional judgment yaitu penilaian validitas terhadap suatu alat ukur yang diberikan oleh orang - orang yang ahli dan professional dibidangnya Azwar, 1999. Dalam hal ini sebelum peneliti melakukan try out, peneliti mengkonsultasikan terlebih d ahulu dengan dosen pembimbing skripsi sehingga item -itemnya dipandang cukup untuk mencakup keseluruhan isi objek yang hendak diukur. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah sejauh mana item -item tes mewakili komponen -komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur aspek representasi dan sejauh mana item -item tes mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur atau aspek relevansi Azwar, 1999. 46

a. Seleksi Item

Seleksi item yang pertama adalah melihat apakah item yang disusun sudah sesuai dengan blueprint dan indikator perilaku yang diungkap, apakah item yang disusun sesuai kaidah penulisan yang benar dan melihat apakah item yang ada masih mengandung social desirability yang tinggi. Selanjutnya dilakukan seleksi i tem dengan data empiris yaitu data hasil uji coba item pada kelompok subjek yang karakteristiknya setara dengan subjek penelitian. Data dianalisis secara kuantitatif untuk memilih item-item yang sahih yaitu item -item yang memiliki daya beda tinggi. Daya beda item adalah sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 1999. Kualitas item yang diukur dengan analisi s butir yang menggunakan parameter daya beda item. Pengujian daya beda item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala yang akan menghasilkan koefisien korelasi item total. Hal inilah yang dikenal dengan parameter daya beda item. Data try out yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan bantuan program SPSS 12 for windows . Sebagai kriteria digunakan batasan 0,30 dengan taraf signifikan 0,05. Item yang memiliki koefisien korelasi sebesar 0,30 keatas 0,30 dianggap memenuhi kriteria sebagai 47 item yang sahih dan item yang memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,30 0,30 digugurkan.

b. Reliabilitas

Azwar 1999 menjelaskan bahwa reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik dan dapat digunakan dengan keseluruhan yang konsisten pada waktu yang berbeda untuk tujuan penelitian yang sama. Instrumen yang reliabel sudah dapat dipercaya dan akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Pengukuran reliabilitas dan uji analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan perhitungan reliabilitas koefisien alpha dari Cronbach dengan menggunakan SPSS for windows versi 12.00 . Reliabilitas dianggap memuaskan bila koefisiennya mencapai rxx = 0,900 yang berarti perbedaan yang tampak pada skor skala tersebut mampu mencerminkan 90 dari variasi yang terjadi pada skor murni kelompok subjek yang bersangkutan dengan kata lain bahwa 10 dari perbandingan skor yang tampak disebabkan oleh variasi atau kesalahan pengukuran tersebut Azwar, 2001. Namun koefisien reliabilitas yang tidak setinggi rxx = 0,900 biasanya sudah dianggap baik. 48

F. Analisis Data

Metode analisis data dalam peneltian ini menggunakan statistik deskriptif yang meliputi penyajian data dengan tabel, penjelasan kelompok melalui perhitungan modus, median, mean dan variasi kelompok melalui rentang data dan simpangan baku Standar Deviasi Sugiy ono, 1997. Penentuan kategori tingkat perilaku asertif dilakukan dengan kategorisasi jenjang berdasarkan standar deviasi dan mean teoritik Azwar, 2003 sebagai berikut: X minimum teoritik : Skor paling rendah yang mungkin diperoleh subjek pada skala, yaitu = 1 X maksimum teoritik : Skor paling tinggi yang mungkin diperoleh subjek pada skala, yaitu = 4 Range : Luas jarak sebaran antara nilai maksimum dan minimum Standar Deviasi : Luas jarak sebaran yang dibagi ke dalam enam satuan deviasi standard Mean : Mean teoritis, yaitu rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum. Penelitian ini menggunakkan penggolongan katego ri yang akan dibagi menjadi lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. 49 Luas interval yang menc akup setiap kategori ditetapkan sebagai berikut : X = µ - 1,5 s : Kategori Sangat Rendah µ - 1,5 s X = µ - 0,5 s : Kategori Rendah µ - 0,5 s X = µ + 0,5 s : Kategori Sedang µ + 0,5 s X = µ + 1,5 s : Kategori Tinggi µ + 1,5 s X : Kategori Sangat Tinggi

G. Prosedur Penelitian