Orientasi Kancah Penelitian Persiapan Penelitian

51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Orientasi Kancah Penelitian

Penelitian dilakukan di rumah sakit swasta yang ada di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan dua rumah sakit yaitu rumah Panti Rapih dan Panti Nugroho. a. Rumah Sakit Panti Rapih Berdirinya Rum ah Sakit Panti Rapih, berawal dari kedatangan lima orang Suster Biarawati dari Konggregasi Suster Cintakasih St.Carolus Borromeus untuk melayani orang sakit di daerah Yogyakarta. Niat baik dari kelima suster ini didukung oleh Ir.Julius Schmutzer, seorang administratur pabrik gula di Ganjuran. Pembangunan rumah sakit dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Nyonya C.T.M Schmutzer van Rijckevorsel pada tanggal 15 September 1928. Pembangunan dapat diselesaikan pada pertengahan bulan Agustus 1929 dan pada tan ggal 25 Agustus 1929, Mgr. Van Velsen, SJ berkenan memberkati bangunan baru tersebut. Pada tanggal 14 September 1929 secara resmi rumah sakit ini dibuka oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan nama “Rumah Sakit Onder de Bogen”. Beberapa bulan kemudian Sri Sultan Hamengku 52 Buwono VIII juga berkenan menghadiahkan sebuah mobil ambulance kepada Rumah Sakit Onder de Bogen. Pada tahun 1942, datanglah bangsa jepang untuk menjajah Indonesia. Rumah Sakit Onder de Bogen tidak terhindar pula dari penderitaan penjaj ahan jepang dan rumah sakit diambil alih menjadi rumah sakit pemerintah jepang. Pemerintah jepang juga menghendaki agar segala sesuatu termasuk bahasa yang berbau Belanda tidak boleh digunakan di seluruh muka bumi Indonesia, termasuk pula nama rumah sakit harus diganti dengan nama pribumi. Oleh sebab itu, Mgr. Alb. Soegijopranoto, SJ, Bapa Uskup pada Keuskupan Semarang berkenan memberikan nama baru menjadi “Rumah Sakit Panti Rapih” yang berarti Rumah Penyembuhan. Tahap demi tahap, rumah sakit Panti Rapih mn gembangkan berbagai pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan melengkapi fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan rumah sakit, baik peralatan medis, peralatan unit penunjang, maupun bangunan bangsal baru dan poliklinik. Salah satu pelayanan kesehatan ru mah sakit adalah pelayanan kesehatan di ruang rawat inap. Rumah Sakit Panti Rapih memiliki 13 ruang rawat inap yaitu Carolus 2, Carolus 3, Carolus 4, Carolus 5, Carolus 6, Elisabeth 1, Elisabeth 2, Elisabeth 3, Elisabeth 4, Lukas 1, Lukas 2, Lukas 3, Yosep dan Maria, dimana masing -masing ruang memiliki fasilitas dan kea daan ruangan yang berbeda -beda. 53 b. Rumah Sakit Panti Nugroho Rumah sakit Panti Nugroho adalah salah satu unit karya yayasan dari rumah sakit Panti Rapih yang berada di daerah wisata kaliurang, Pakem. Gagasan awal pendirian rumah sakit ini adalah Romo Rommens, kemudian dilanjutkan oleh Romo Ruttens karena Romo Rommens dipindahtugaskan dari Pakem. Awalnya RB -BP Panti Nugroho hanya menempati rumah sewaan milik Lurah Pakem dengan dua tenaga perin tis yaitu Sr.Yulia dan Sr. Cecilio yang dengan penuh kesetian melayani masyarakat sekitar. Berhubung bangunan tersebut tidak memadai, timbul gagasan dari Romo Kijm untuk membangun klinik yang cukup besar dan hal ini didukung oleh Romo Rommens. Pada tahun 1972 bangunan dapat diselesaikan. Pemberkatan dan peresmian operasionalnya dilaksanakan oleh Mgr. Kardinal Julius Darmojuwono SJ. Berkat hubungan baik dengan masyarakat setempat dan disertai pelayanan yang baik, karya pelayan RB -BP Panti Nugroho dapat diterima oleh masyarakat. Bantuan tenaga medis dari Panti Rapih dan adanya dokter tetap untuk mengelola rumah sakit secara professional. Dengan manajemen yang lebih professional dan lebih berorientasi pada kebutuhan konsumen. Yayasan Panti Rapih mewujudkan berd irinya Rumah Sakit Panti Nugroho yang representatif, sesuai dengan standar rumah sakit tipe pratama dan untuk memenuhi permintaan masyarakat 54 akan mutu dan sarana pelayanan yang baik serta antisipasi terhadap bencana gunung Merapi. Pembangunan dilaksanakan secara bertahap, dimulai tanggal 11 September 1997 dan telah diselesaikan seluruhnya pada bulan April 1999. Sesuai dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No 5030401PKIII99 tanggal 2 Maret 1999, telah ditingkatkan status RB-BP Panti Nugroho menjadi Rumah Sakit Panti Nugroho. Rumah Sakit Panti Nugroho mempunyai dua ruang inap yaitu rawat inap Umum UPI dan rawat inap Nifas Neonatus, VK, PKB, dimana masing -masing ruang tersebut memiliki fasilitas dan keadaan ruangan yang berbeda-beda. Jumlah keseluruhan perawat yang bertugas di ruang inap adalah 34 perawat.

2. Perijinan Penelitian