Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

49 Luas interval yang menc akup setiap kategori ditetapkan sebagai berikut : X = µ - 1,5 s : Kategori Sangat Rendah µ - 1,5 s X = µ - 0,5 s : Kategori Rendah µ - 0,5 s X = µ + 0,5 s : Kategori Sedang µ + 0,5 s X = µ + 1,5 s : Kategori Tinggi µ + 1,5 s X : Kategori Sangat Tinggi

G. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, digunakan prosedur pengambilan data dengan langkah -langkah sebagai berikut : 1. Uji coba try out a. Menentukan jumlah dan kriteria item yang akan dibuat pada skala. b. Membuat skala perilaku asertif sesuai indikator -indikatornya. c. Menentukkan kelompok jumlah subjek try out yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian yang sesungguhn ya. d. Mengurus surat ijin penelitian. e. Melaksanakan uji coba try out f. Hasil uji coba dianalisis untuk menentukkan kesahihan item pada skala. Item yang tidak memenuhi kriteria kesahihan item, tidak dipakai sebagai item dalam penelitian. 50 2. Penelit ian a. Menyusun skala penelitian dengan menggunakan item -item yang memenuhi kriteria kesahihan item pada uji coba penelitian. b. Memberikan skala penelitian pada subjek penelitian yang sudah ditentukan c. Menganalisis data penelitian d. Membuat pembahas an dan kesimpulan dari hasil penelitian. 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Orientasi Kancah Penelitian

Penelitian dilakukan di rumah sakit swasta yang ada di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan dua rumah sakit yaitu rumah Panti Rapih dan Panti Nugroho. a. Rumah Sakit Panti Rapih Berdirinya Rum ah Sakit Panti Rapih, berawal dari kedatangan lima orang Suster Biarawati dari Konggregasi Suster Cintakasih St.Carolus Borromeus untuk melayani orang sakit di daerah Yogyakarta. Niat baik dari kelima suster ini didukung oleh Ir.Julius Schmutzer, seorang administratur pabrik gula di Ganjuran. Pembangunan rumah sakit dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Nyonya C.T.M Schmutzer van Rijckevorsel pada tanggal 15 September 1928. Pembangunan dapat diselesaikan pada pertengahan bulan Agustus 1929 dan pada tan ggal 25 Agustus 1929, Mgr. Van Velsen, SJ berkenan memberkati bangunan baru tersebut. Pada tanggal 14 September 1929 secara resmi rumah sakit ini dibuka oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan nama “Rumah Sakit Onder de Bogen”. Beberapa bulan kemudian Sri Sultan Hamengku