36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu jenis penelitian yang mencoba untuk memberikan gambaran atau mengungkapk an
mengenai perilaku asertif di Rumah Sakit. Sugiyono 1997 menjelaskan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan
atau memberi gambaran terhadap satu objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagai mana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku secara umum. Berdasarkan penjelasan dari teori, data yang digunakan adalah data
kuantitatif mengenai variabel, yang diperoleh melalui analisis skor jawaban subjek pada skala sebagai mana adanya. Hal ini ditunjukkan untuk
menggambarkan dan mengetahui sejauh mana perilaku asertif para perawat pada saat menjalankan tugas di ruang rawat inap dan membuat kesimpulan secara
umum tentang perilaku asertif yang dimiliki subjek penelitian berdas arkan skor setiap item pada skala perilaku asertif yang disusun peneliti sehingga akan
diperoleh gambaran tentang perilaku asertif para perawat yang menjadi subjek penelitian.
37
Dengan demikian, jenis penelitian yang dilakukan adala h penelitian deskriptif kuantitatif yaitu gambaran secara umum tentang perilaku asertif
perawat dan melihat seberapa besar tingkat perilaku asertif berdasarkan skor setiap item pada skala perilaku asertif yang disusun sendiri oleh peneliti.
B. Variabel Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah studi deskriptif, sehingga tidak ada kontrol terhadap variabel. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah
perilaku asertif para perawat.
C. Definisi Operasional Penelitian
Perilaku asertif
merupakan sikap
terbuka, jujur
dalam mengkomunikasikan tentang diri sendiri, menghargai ketika berinteraksi dengan
orang lain dan mampu menyatakan secara langsung pikiran, perasaan, kebutuhan serta mempertahankan haknya tanpa melanggar hak dan kebutuhan orang lain.
Perilaku asertif dalam penelitian ini diungkap dengan skala perilaku asertif. Tingkat perilaku asertif diperoleh dari skor total penelitian yang
merupakan hasil penjumlahan skor yang terdapat pada setiap pernyataan skala. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek, maka dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi perilaku asertif dan sebaliknya semakin rendah skor total yang diperoleh maka semakin rendah perilaku asertif.
38
Indikator-indikator perilaku asertif sebagai berikut : 1.
Kemampuan untuk berkata “t idak”. Ada keberanian dalam diri untuk mengatakan “tidak” jika tidak sesuai dengan pikiran dan perasaannya tanpa
menyinggung perasaan orang lain. Mereka mampu menolak permintaan orang lain tanpa menyinggung perasaan orang lain dan tanpa disertai rasa cemas
atau takut. 2.
Kemampuan untuk meminta pertolongan atau bantuan kepada orang lain jika sedang membutuhkannya. Adanya keterbukaan, apa adanya atau langsung dan
kejujuran terhadap orang lain untuk meminta pertolongan ketika sedang terjadi konflik dengan orang lain sehingga mereka bersedia untuk mencari
penyelesaian yang dapat memuaskan kedua belah pihak. 3.
Kemampuan untuk menyatakan atau mengekspresikan perasaan dan ide-ide baik yang positif maupun negatif secara wajar kepada orang lain. Mereka mau
mengungkapkan semua ya ng ada dalam pikirannya maupun yang sedang dirasakannya, dengan menunjukkan ketidaksetujuan atau kesetujuan secara
terbuka dan langsung tanpa menyakiti perasaan orang lain. 4.
Kemampuan mengambil inisiatif untuk memulai percakapan dan mengakhiri percakapan secara langsung tanpa disertai rasa cemas atau keragu-raguan
sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. 5.
Kemampuan mempertahankan hak -hak pribadi sebagai warganegara untuk menyampaikan pendapat tanpa memungkiri bahwa orang lain juga
mempunyai hak -hak yang sama dan tetap hormat terhadap hak-hak orang lain.
39
D. Subjek