4. Bersifat stabil dan fleksibel. Stabil berarti bahwa perubahan kecil membawa
pengaruh kecil dan fleksibel berarti bahwa tambahan pada hierarki dengan susunan yang baik tidak akan mengacaukan nilai performance.
2.5.2 Langkah-langkah Analitycal Hierarchy Process AHP
Adapun langkah–langkah dari Analitical Hierarchy Process AHP sebagai berikut:
1. Membandingkan antar kriteria dengan skala perbandingan yang telah
ditentukan. Skala perbandingan yang digunakan adalah : Tabel 2.4 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan
Sumber : Saaty, Thomas L..
Intensitas Kepentingan
Keterangan Penjelasan
1 Kedua elemen sama
pentingnya Dua elemen mempunyai pengaruh
yang sama besar terhadap tujuan 3
Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada
elemen yang lainnya Pengalaman dan penilaian sedikit
menyokong satu elemen dibandingkan atas elemen lainnya
5 Elemen yang satu sedikit
lebih cukup daripada elemen yang lainnya
Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen
dibandingkan elemen lainnya
7 Satu elemen jelas lebih
penting dari pada elemen lainnya
Satu elemen yang kuat disokong dan dominannya telah terlihat dalam
praktek
9 Satu elemen mutlak penting
daripada elemen lainnya Bukti yang mendukung elemen
yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi
yang mungkin menguatkan
2,4,6,8 Nilai – nilai antara dua nilai
pertimbangan yang berdekatan
Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi diantara dua pilihan
Kebalikan Jika untuk aktivitas i
mendapat satu angka bila dibandingkan dengan
aktivitas j, maka j mempunyai nilai
kebalikannya bila dibandingkan dengan I
a
ji
= 1 a
ji
2. Membuat matriks perbandingan berpasangan, seperti contoh di bawah ini : Tabel 2.5 Contoh Matriks Perbandingan
Sumber : Saaty, Thomas L.
C A
1
A
2
- -
A
7
A
1
1 A
2
1 -
- A
7
1
Dari matriks ini, bandingkan elemen A, dalam kolom disebelah kiri dengan elemen A
1
, A
2
, A
3
dan seterusnya yang terdapat dibaris atas berkenaan dengan sifat C di sudut kiri atas. Lalu ulangi dengan elemen kolom A
2
dan seterusnya. Untuk mengisi matriks perbanding berpasangan itu kita menggunakan bilangan
untuk menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen diatas yang lainnnya dengan menggunakan skala penilaian perbandingan pasangan.
3. Membuat matriks normalisasi
Matriks normalisasi diperoleh dengan membagi nilai masing–masing sel matriks berpasangan kriteria dengan total masing–masing kolom. Dan bobot kriteria
diperoleh dengan membagi total nilai normalisasi seluruh kriteria terhadap jumlah kriteria.
Nilai normalisasi =
∑
= n
i ij
ij
a a
1
4. Membuat matriks perbandingan berpasangan dikalikan dengan bobot masing- masing kriteria.
5. Menentukan eigen vector 6. Menentukan nilai
maks
λ
maks
λ
= n
r E i g e n v e
7. Menentukan Consistency Index CI Pengukuran konsistensi dilakukan untuk tiap matriks perbandingan dengan ukuran
≥
3. Penilaian dinyatakan dengan konsistensi 100 jika CI=0. Jika CI
≤
0.1, maka penilaian dinyatakan dapat diterima. Jika CI
≥
0.1, maka penilaian harus diulang kembali.
1
maks
n CI
n
λ
− =
−
8. Menentukan Consistensi Ratio CR Consistensi Ratio
CR diperoleh dari perbandingan Consistensi Index terhadap Random Index
RI. CR dapat diterima jika CR
≤
0.1.
CR = RI CI
CR = Rasion Konsistensi CI = Indeks Konsistensi
RI = Indeks Random Consistensi Ratio
CR adalah angka yang menunjukkan tingkat kekonsistenan suatu nilai. Apabila nilai CR
≤ 0.1, maka masih dapat ditoleransi tetapi bila CR0.1
maka perlu dilakukan revisi. Nilai CR=0 maka dapat dikatakan “perfectly consistent
”. Saaty, Tabel 2.6 Nilai Indeks Random RI
2 3
4 5
6 7
8 9
10 0,00
0,58 0,90
1,12 1,24
1,32 1,41
1,45 1,49
Tingkat inkonsistensi yang masih bisa diterima adalah tingkat inkonsistensi sebesar 10 kebawah
2.6 Scoring System