Langkah - langkah Pemecahan Masalah

3.3. Langkah - langkah Pemecahan Masalah

Adapun flowchart langkah - langkah pemecahan masalah adalah sebagai berikut Mulai Studi Lapangan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Studi Literatur Identifikasi Variabel Pengumpulan Data 1. Plan : Reliability 2. Source : Reliability, Responsiveness, Assets, Cost 3. Make : Reliability, Responsiveness,Cost 4. Deliver : Reliability, Responsiveness,Flexibility 5. Return : Reliability, Responsiveness, Flexibility Perancangan Hierarki Pengukuran Performansi Supply Chain Identifikasi KPI A Penyebaran Kuisioner Penentuan Sampel Penyusunan Kuesioner B Ya A Perhitungan Nilai Akhir Performansi Supply Chain Perhitungan Nilai Aktual Performansi Supply Chain Agregasi Nilai Performansi Uji Reliabilitas Uji Validitas Buang data yang tidak valid Valid? Reliabel? Ya Ya Tidak Tidak Sisa item CR ≤ 0,1 Uji konsistensi Penyamaan skala ukuran dengan proses normalisasi Tidak Pembobotan tingkat kepentingan indikator kinerja dengan AHP Pengolahan Data Mengidentifikasi indikator-indikator yang perlu diperbaiki Hasil dan pembahasan Selesai Kesimpulan dan saran B Gambar 3.1 : Langkah-langkah Pemecahan Masalah Keterangan Kerangka Pemecahan Masalah Adapun penjelasan dari kerangka pemecahan masalah diatas adalah sebagai berikut :

1. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan cara melihat langsung kondisi lapangan untuk mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang akan dijadikan bahan penelitian.

2. Studi Literatur

Langkah ini merupakan usaha memahami konsep dasar ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan permasalahan dan metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.

3. Perumusan Masalah

Menentukan permasalahan yang akan diteliti dengan menggunakan suatu pendekatan untuk memecahkan masalah.

4. Tujuan Penelitian

Pada langkah ini peneliti menetapkan tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian. Dari tujuan penelitian dapat ditemukan arah serta sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.

5. Identifikasi Variabel

Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi variabel–variabel yang terkait dalam penelitian yang dilakukan berdasarkan model kerangka Supply Chain Operation Reference , Supply Chain dibagi menjadi 5 proses manajemen dasar yaitu Plan, Source, Make, Deliver dan Return.

6. Perancangan Hierarkhi Pengukuran

Supply Chain Pada tahap ini peneliti merancang suatu hierarki berdasarkan prinsip Supply Chain , Rancangan hierarki awal pengukuran performansi Supply Chain ini akan coba diimplementasikan di perusahaan dan apakah dapat disesuaikan dengan kondisinya.

7. Identifikasi

Key Indicator Performance KPI Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi KPI yang terkait dalam penelitian yang dilakukan berdasarkan kerangka Supply Chain Operation Reference SCOR. 8. Pengumpulan Data Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan data-data yang dibutuhan untuk penelitian baik data kualitatif maupun kuantitatif.

9. Penyusunan Kuesioner

Penyusunan kuesioner dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data.

10. Penentuan Sampel

Dalam tahap ini, peneliti melakukan penentuan sampel yaitu jumlah responden yang akan dibagikan kuesioner di PT. Tjakrindo-Mas Gresik.

11. Penyebaran Kuisioner

Kuisioner ini disebarkan kepada seluruh staff yang telah ditentukan di PT.Tjakrindo Mas-Gresik

12. Uji Validitas

Untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan kuesioner yang disebar, maka dilakukan uji validitas. Apabila data valid, dilanjutkan dengan pengujian reliabilitas. Apabila data tidak valid, maka perlu ditinjau ulang pada penyusunan kuesionernya.

13. Uji Reliabilitas

Untuk menguji keajegan hasil pengukuran kuesioner dilakukan uji reliabilitas. Suatu alat tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan jika tes tersebut memberikan hasil yang tepat.

14. Perhitungan Nilai Aktual Pengukuran Performansi Supply Chain

Nilai aktual disini merupakan hasil pengolahan data mentah yang didapatkan dari berbagai sumber di PT.Tjakrindo Mas-Gresik.

15. Penyamaan Skala Ukuran dengan Proses Normalisasi

Proses normalisasi dilakukan agar masing-masing indikator performansi memiliki skala ukuran yang sama, sebab jika indikator performansi memiliki skala ukuran yang berbeda maka nilai performansi tidak mencerminkan performansi perusahaan yang sebenarnya.

16. Pembobotan Tingkat Kepentingan Indikator Kinerja dengan AHP

Pembobotan dilakukan pada setiap proses utama dan indikator pengukuran performansi dengan menggunakan metode AHP Analytical Hierarchy Process melalui penyebaran kuisioner. Dari sini dapat diketahui tingkat kepentingan dan kontribusi dari masing-masing indikator terhadap nilai performansi Supply Chain perusahaan. Pembobotan ini dilakukan untuk level satu, level dua, dan level tiga.

17. Uji Konsistensi

Uji konsistensi merupakan suatu tahapan untuk menguji kekonsistensian dari matriks perbandingan berpasangan yang dibuat berdasarkan masalah yang ada.

18. Perhitungan nilai performansi Supply Chain dengan bobot

Pada tahap ini dilakukan perhitungan nilai performansi Supply Chain berdasarkan perkalian nilai indikator performansi yang telah dinormalisasikan dengan bobot dari masing-masing indikator performansi. Selanjutnya dilakukan integrasi hasil pengukuran pada level perusahaan. Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui nilai performansi Supply Chain perusahaan secara keseluruhan.

19. Agregasi Nilai Performansi

Setelah dapat diketahui nilai pencapaian aktual, nilai normalisasi dan nilai akhir kinerja dari masing-masing KPI, maka selanjutnya akan dapat dihitung nilai performansi keseluruhan perusahaan agregat.

20. Mengidentifikasi Indikator-Indikator yang Perlu Diperbaiki

Dalam tahap ini, mulai diidentifikasikan indikator-indikator apa saja yang perlu diperbaiki.

21. Kesimpulan dan Saran

Tahap ini merupakan langkah paling akhir dari penelitian yaitu menarik kesimpulan atas hasil-hasil yang diperoleh dari penulisan skripsi ini. Hasil- hasil tersebut kemudian bisa dijadikan dasar untuk membuat rekomendasi atau saran bagi perusahaan ke arah yang lebih baik.

3.4. Metode Pengumpulan Data