2.6 Scoring System
Scoring system dilakukan untuk mengetahui nilai pencapaian terhadap target
yang telah ditetapkan untuk setiap indikator kinerja. Adapun 3 skor yang ditekankan pada Key Indicator Performance KPI adalah
1. Lower is Better
Karakteristik kualitas ini meliputi pengukuran dimana semakin rendah nilainya mendekati nol, maka kualitasnya akan lebih baik.
2. Larger is Better
Karakteristik kualitas ini menjadi pengukuran dimana semakin besar nilainya, maka kualitasnya akan semakin baik
3. Nominal is Better
Karakteristik kualitas ini biasanya ditetapkan suatu nilai nominal tertentu dan semakin mendekati nilai nominal tersebut, kualitas semakin baik.
2.7 Pengolahan Data
2.7.1 Uji Validitas
Untuk menghitung validitas, maka kita akan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi
product moment sebagai berikut :
r =
[ ]
[ ]
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− Y
Y N
X X
N Y
X Y
X N
dimana : r = Koefisien korelasi yang dicari
N = Jumlah responden X = Skor tiap-tiap variabel
Y = Skor total tiap responden Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan
angka kritik tabel korelasi nilai r.
2.7.2 Uji Reliabilitas
Salah satu cara untuk menghitung reliabilitas adalah dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan
1 dan 0, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian. Rumus Alpha :
r
11
=
−
−
∑
2 1
2
1 1
σ σ
b
k k
dimana : r
11
= Reliabilitas instrumen k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal Σσ
b 2
= Jumlah varians butir σ
1 2
= Varians total Program komputer SPSS 15 Statistical Package for The Social Science
dapat melakukan perhitungan koefisien alpha dengan mudah. Pengujian analisis validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-
butir pertanyaan yang ada dalam sebuah angket, apakah isinya sudah valid dan reliabel. Analisis dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, baru
kemudian diikuti oleh uji reliabilitas. Jadi jika sebuah butir tidak valid, maka otomatis ia dibuang. Butir-butir yang sudah valid kemudian baru secara bersama
diukur reliabilitasnya. Singgih Santoso.Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik,2001
2.8 Penentuan Sampel
Penentuan jumlah sampelkuesioner menurut Suharsini Arikunto 2002, apabila subyek yang diamati kurang dari 100, maka lebih baik diambil seluruhnya
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, Selanjutnya jika jumlah subyek besar lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10-15, maka
menggunakan rumus : n = 15 x N
Keterangan : n = besar sampel
N = besar populasi
2.9 Peneliti Terdahulu
Beberapa penunjang bahan Supply Chain Operations Reference yang telah
dilakukan penelitian sebelumnya antara lain: 1.
Ilma Shofyana, Analisis Performansi Supply Chain Operation Reference di PT. Petronika Gresik, UPN Veteran Jawa Timur, 2010
Mengetahui performansi kinerja Supply Chain di PT Petronika, hasil penelitiannya adalah pengukuran performasi Supply Chain PT Petronika
dapat diketahui bahwa nilai performansi yang paling tinggi terdapat pada periode bulan Februari 2010 714.6 dan nilai performasi Supply Chain yang
paling rendah terdapat pada periode bulan September 2009 514.78. Dan tiga indikator yang mempunyai nilai skor rendah, yang pertama adalah
Percentage of adjusted production quantity dengan skor 43,4 Dan yang ketiga
adalah Minimum delivery quantity dengan skor 9,7.
2. Ita Yustianingwati, Implementasi Supply Chain Untuk Pengukuran Kinerja di
PT Varia Usaha Beton Waru – Sidoarjo, UPN Veteran Jawa Timur, 2005. Untuk mengetahui tingkat kinerja Supply Chain di PT. Varia Usaha Beton,
hasil penelitiannya adalah Aspek-aspek yang berpengaruh terhadap Kinerja berdasarkan metode Supply Chain dengan pendekatan model Supply Chain
Operations Reference SCOR yaitu : a. Plan yaitu 81,75, b. Source yaitu
56.41 ,c .Make yaitu proses produksi yang berlangsung lama. d.Deliver yaitu 27.65 serta e. Return yaitu 43.89.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT Tjakrindo Mas Divisi PVC berlokasi di daerah Menganti Gresik tepatnya di Jalan Raya Kepatihan No. 168 A, Menganti, Gresik.
Penelitian dilakukan mulai bulan Desember 2010 sampai data yang dibutuhkan tercukupi.
3.2. Identifikasi Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang mempunyai variasi nilai yang terukur. Identifikasi variabel penelitian dilakukan untuk menentukan variabel-variabel
yang akan diteliti. Penentuan variabel tersebut dengan mengamati kondisi nyata dari obyek penelitian untuk mempertegas batasan – batasan yang dimaksud dalam
tujuan penelitian Adapun identifikasi variabel yang digunakan adalah
1. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikatnya adalah performansi Supply Chain di PT.Tjakrindo
Mas-Gresik. 2.
Variabel bebas Varibel bebas ini nilainya tidak tergantung pada variabel lain, besarnya nilai
variabel ini dapat ditentukan secara bebas tergantung kebutuhan yang diinginkan.