Definisi Pengukuran Kinerja Tujuan Pengukuran Kinerja Manfaat Pengukuran Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengukuran Kinerja Perusahaan

Pengukuran kinerja perusahaan memiliki peranan penting dalam mengetahui kondisi perusahaan, apakah mengalami penurunan atau peningkatan serta perbaikan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja mereka.

2.1.1 Definisi Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja merupakan suatu proses untuk mengukur efektivitas dan efisiensi dari suatu aktivitas dalam suatu organisasi. Adapun definisi dari pengukuran kinerja itu sendiri menurut para ahli, antara lain sebagai berikut : 1. Stoner et al 1996, berpendapat bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu ukuran seberapa efisien dan efektif individu atau organisasi dalam tujuan yang memadai 2. Patrick L.Romano 1989, berpendapat bahwa pengukuran kinerja performance merupakan salah satu proses dalam sistem pengendalian manajemen dengan membandingkan dan mengevaluasi antara rencana yang dibuat dan hasil yang dicapai, menganalisa penyimpangan yang terjadi dan melakukan perbaikan terhadap penyimpangan – penyimpangan tersebut. 3. Mulyadi 1993, berpendapat bahwa pengukuran kinerja merupakan penentuan secara periodik efektivitas operasional dari suatu organisasi sebagai bagian organisasi dan karyawannya, berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada dalam perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian- penyesuaian atas aktifitas perencanaan dan pengendalian. Sony Yuwono, dkk. Gramedia, 2006

2.1.2 Tujuan Pengukuran Kinerja

Menurut Mulyadi 1993 tujuan dari pengukuran kinerja adalah 1. Untuk menentukan kontribusi suatu bagian dalam perusahaan terhadap organisasi secara keseluruhan. 2. Untuk memberikan dasar bagi penilaian suatu prestasi dalam berorganisasi. 3. Untuk memberikan motivasi bagi manajer bagian dalam internal menjalankan bagiannya seirama dengan tujuan pokok perusahaan secara keseluruhan.

2.1.3 Manfaat Pengukuran Kinerja

Menurut Lynch dan Cross 1993, manfaat dari sistem pengukuran kinerja yang baik adalah : a. Menelusuri manfaat kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan menjadi lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan. b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan kepada pelanggan sebagai bahan dari mata rantai pelanggan dan pemasok internal. c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut reduction of waste d. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi. e. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan memberi “reward” atau perilaku yang diharapkan tersebut. Menurut Vincent Gaspersz 2006 adalah sebagai berikut: 1. Pengukuran kinerja yang dilakukan oleh produsen akan sangat bermanfaat sebagai langkah positif dalam memacu kinerja bisnis itu sendiri. 2. Pengukuran kinerja paling sedikit akan memberikan dua manfaat untuk pembuat keputusan, yaitu: a. Informasi tentang status kinerja bisnis saat ini. b. Identifikasi untuk peningkatan kinerja bisnis itu. Sony Yuwono, dkk. Gramedia, 2006

2.2 Konsep Supply Chain Management