Konsep Triple Bottom Line Ruang Lingkup

21 yang berlaku, diantaranya masalah pajak, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup, memelihara lingkungan bisnis yang kondusif bersama masyarakat dan sebagainya. Dengan menerapkan prinsip ini, di harapkan akan menyadarkan perusahaan bahwa dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan juga mempunyai peran untuk bertanggung jawab selain kepada shareholder juga kepada stakeholder-nya. d. Independency Kemandirian Intinya prinsip ini mensyaratkan agar perusahaan dikelola secara professional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa adanya tekanan atau intervensi dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. e. Fairness Kesetaraan dan Kewajaran Prinsip ini menuntut adanya perlakuan yang adil dalam pemenuhan hak stakeholder sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Diharapkan fairness dapat menjadi faktor pendorong yang dapat memonitor dan memberikan jaminan perlakuan adil diantara beragam kepentingan dalam perusahaan.

2.3.2 Konsep Triple Bottom Line

Gambar 2.1 Konsep Triple Bottom Line People Sosial Planet Lingkungan Profit Keuntungan 22 Berdasarkan konsep Triple Bottom Line di atas dapat dideskripsikan menjadi : 1. Profit keuntungan Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha. Tidak heran bila fokus utama dari setiap kegiatan dalam perusahaan adalah mengejar profit atau mendongkrak harga saham setinggi- tingginya, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Inilah bentuk tanggung jawab sosial ekonomi yang paling esensial terhadap pemegang saham. 2. People Masyarakat Pemangku Kepentingan Menyadari bahwa masyarakat merupakan stakeholder penting bagi perusahaan, karena dukungan mereka, terutama masyarakat sekitar, sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan hidup, dan perkembangan perusahaan, maka sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan, perusahaan perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada mereka. Selain itu juga perlu disadari bahwa operasi perusahaan berpotensi memberikan dampak kepada masyarakat. Karenanya pula perusahaan perlu untuk melakukan berbagai kegiatan yang menyentuh kebutuhan masyarakat, intinya, jika ingin eksis dan akseptabel, perusahaan harus menyertakan pula taanggung jawab sosial. 3. Planet Lingkungan Unsur ketiga yang mesti diperhatikan juga adalah planet atau lingkungan. Jika perusahaan igin eksis dan akseptabel maka harus disertakan pula tanggung 23 jawab kepada lingkungan. Lingkungan adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh bidang kehidupan kita. Semua kegiatan yang kita lakukan mulai kita bangun tidur di pagi hari hingga kita terlelap di malam hari berhubungan dengan lingkungan. Air yang kita minum, udara yang kita hirup, seluruh peralatan yang kita gunakan semuanya berasal dari lingkungan. Lingkungan dapat menjadi teman atau musuh kita, tergantung bagaimana melakukan.

2.3.3 Ruang Lingkup

Corporate Social Responsibility CSR Meskipun isu utamanya akan berbeda baik antara sektor industri maupun antar perusahaan, namun secara umum isu Corporate Social Responsibility CSR mencakup 5 lima komponen pokok. Darwin, 2007: 1. Hak Asasi Manusia HAM Bagaimana perusahaan menyingkapi masalah HAM dan strategi serta kebijakan apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari terjadinya pelanggaran HAM di perusahaan yang bersangkutan. 2. Tenaga Kerja Buruh Bagaimana kondisi tenaga kerja di pabrik milik sendiri mulai dari soal system penggajian, kesejahteraan hari tua, dan keselamatan kerja, peningkatan keterampilan dan profesionalisme karyawan, sampai pada soal penggunaan tenaga kerja dibawah umur. 3. Lingkungan hidup Bagaimana strategi dan kebijakan yang berhubungan dengan masalah lingkungan hidup. Bagaimana perusahaan mengatasi dampak lingkungan atas produk atau jasa mulai dari pengadaan bahan baku sampai pada masalah 24 buangan limbah, serta dampak lingkungan yang diakibatkan oleh proses produksi dan distribusi produk. 4. Sosial masyarakat Bagaimana strategi dan kebijakan dalam bidang sosial dan pengembangan masyarakat setempat Community Development, serta dampak operasi perusahaan terhadap kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat. 5. Dampak produk dan jasa terhadap pelanggan Apa saja yang dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa produk dan jasa bebas dari dampak negatif seperti : mengganggu kesehatan, mengancam keamanan dan produk terlarang. Mencermati prinsip-prinsip Good Corporate Governance GCG dan prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility CSR diatas, rasanya tidak sulit mencari benang merah hubungan antara Good Corporate Governance GCG dengan Corporate Social Responsibility CSR, yang mana dalam konteks ini adanya penekanan yang signifikan diberikan kepada stakeholder perusahaan. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa penerapan Corporate Social Responsibility CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep Good Corporate Governance GCG. Sebagai entitas bisnis yang bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan, perusahaan memang mesti bertindak sebagai Good Citizen yang merupakan tuntutan dari Good Business Ethics.

2.4 Akuntabilitas