Alasan Pengukuran dan Pengungkapan Kinerja Corporate Social Responsibility CSR

26 Secara umum pengungkapan kinerja Corporate Social Responsibility CSR merupakan produk dari Social Responsibility Accounting sehingga Belkaoui 2009 : 229 akuntansi sosial dapat didefinisikan dengan tepat sebagai “Proses seleksi variabel-variabel kinerja sosial tingkat perusahaan, ukuran dan prosedur pengukuran yang yang secara sistematis mengembangkan informasi yang bermaanfaat untuk mengevaluasi kinerja sosial perusahaan, dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada kelompok sosial yang tertarik, baik di dalam maupun di luar perusahaan”. Menurut Belkaoui 2009 : 230 tentang siapa yang menekankan untuk membuat laporan sosial perusahaan adalah : 1. Mengasumsikan bahwa tujuan Corporate Social Responsibility CSR adalah untuk meningkatkan citra perusahaan dan memegang asumsi, biasanya secara implisit, bahwa perilaku perusahaan baik secara asasi. 2. Mengasumsikan bahwa tujuan Corporate Social Responsibility CSR adalah untuk menghentikan pertanggung jawaban organisasi dengan asumsi bahwa kontrak sosial terjadi antara organisasi dengan masyarakat. Keberasaan kontrak sosial ini membutuhkan berhentinya pertanggung jawaban sosial. 3. Tampaknya mengasumsikan bahwa Corporate Social Responsibility CSR secara efektif memperluas pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya adalah untuk memberi informasi bagi investor.

2.5.1 Alasan Pengukuran dan Pengungkapan Kinerja Corporate Social Responsibility CSR

Berbagai alasan yang digunakan untuk pengukuran dan pengungkapan kinerja 27 Corporate Social Responsibility CSR melahirkan berbagai argument sebagai berikut Belkaoui, 2009: 1. Argument pertama adalah yang terkait dengan kontrak sosial secara implicit diasumsikan bahwa organisasi seharusnya bertindak untuk memaksimalkan kesejateraan sosial, jika terjadi kontrak antara organisasi dengan masyarakat. Dengan demikian, organisasi memperoleh sejenis legitimasi dari masyarakat berbagai hukum kemasyarakatan memberikan persetujuan agar kontrak menjadi lebih eksplisit. Sementara kontrak sosial diasumsikan implisit. Hukum ini berisi aturan main yang harus dipilih organisasi yang akan menjadi kontrak sosial. 2. Teori keadilan Rawis, yang disajikan dalam bukunya “A Theory of Justice” berisi prinsip-prinsip untuk mengevaluasi hukum dan kebiasaan dari sudut pandang moral, dan menjelaskan konsep kejujuran yang bermanfaat bagi akuntansi sosial. 3. Argumen ketiga adalah kebutuhan pengguna. Pada dasarnya, pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi sosialuntuk membuat keputusan alokasi dananya. Argumen yang dibuat oleh beberapa orang menyatakan bahwa pemegang saham itu konservatif dan hanya peduli terhadap deviden. Kenyataannya, sesuai dengan survey dilakukan pada pemegang saham, mereka menginginkan perusahaan menggunakan sumber dayanya agar lingkungan bersih, menghentikan polusi lingkungan,dan membuat produk yang aman. Berikut ini agar mengelola pengeluaran dengan memperhatikan keadaan sosial: a. Mengintegrasikan masalah kesadaran sosial perusahaan, etika dan 28 lingkungan pada pembuat keputusan perusahaan, dan meyakinkan bahwa kesadaran tersebut telah dimiliki oleh dewan direksi. b. Mengembangkan metode untuk mengevaluasi dan melaporkan dampak sosial dan lingkungan akibat aktivitas perusahaan. c. Memodifikasi struktur perusahaan untuk membuat mekanisme yang sesuai untuk menghadapi krisis sosial, lingkungan dan etika. Sehingga perusahaan menjadi organisasi yang siap krisis, bukan organisasi yang Crisis-prone. Perusahaan yang tidak menyiapkan diri untuk keadaan, krisis tidak mudah untuk bertahan. d. Membuat insentif bagi perilaku yang sesuai dengan etika. Lingkungan, sosial, dan mengintegrasikan insentif tersebut menjadi bagian dari sistem penilaian kinerja dan budaya organisasi dan tidak mempunyai pengaruh, maka perubahan permanen tidak pernah terjadi. e. Mengakui jika lingkungan bersih, maka perusahaan tersebut dapat menjadi pemimpin dalam mengurangi polusi dan bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam. 4. Argumen keempat adalah Investasi Sosial. Pada dasarnya, diasumsikan bahwa saat ini kelompok investor yang etis tergantung pada informasi yang disediakan laporan tahunan untuk membuat keputusan investasi. Sehingga pengungkapan informasi sosial menjadi penting jika investor mempertimbangkan dampak negatif dengan tepat pengeluaran kesadaran sosial pada per lembar saham, sepanjang kompensasi dampak positifnya dapat mengurangi resiko atau timbulnya ketertarikan yang lebih dari kelompok investor. 29

2.5.2 Laporan keberlanjutan Sustainability Report