18
adalah tanggung jawab perusahaan yang menghasilkan keuntungan sebesar- besarnya bagi pemegang saham.
2.2.1.2 Manfaat Corporate Social Responsibility CSR
Fungsi Corporate Social Responsibility CSR menurut Hendrik Budi Untung 2008:6-7 adalah :
1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan.
2. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.
3. Membuka peluang pasar yang lebih luas.
4. Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah.
5. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.
6. Memperbaiki hubungan dengan regulator.
7. Meningkatkan semangat dan produktifitas karyawan.
8. Peluang mendapatkan penghargaan.
2.2.1.3 Aktivitas Corporate Social Responsibility CSR
Prince of Wales International Business Forum mengungkapkan bahwa ada lima pilar aktivitas dari Corporate Social Responsibility CSR Ancok, 2005:19-20
1. Building Human Capital
Secara internal, perusahaan dituntut untuk menciptakan SDM yang handal, secara eksetrnal perusahaan dituntut untuk melakukan pemberdayaan
masyarakat, biasanya melalui Community Development. 2.
Strengthening Economies Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri sementara komunitas
19
dilingkungan miskin, mereka harus memperdayakan ekonomi sekitar. 3.
Assesing Social Cohesion Perusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat sekitar
agar tidak menimbulkan konflik 4.
Encouraging Good Gorvernence Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus menjalankan tata kelola bisnis
dengan baik. 5.
Protecting the Environment Perusahaan harus berupaya keras untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Sebagaimana devinisi
Corporate Social Responsibility CSR yang tidak tunggal, beragam pendapat terkait dengan lingkup penerapannya juga
beragam. Diantaranya adalah menganut konsep Triple Bottom Line dari Elkington, konsep dari Prince of Wales International Business Forum yang
menganut lima pilar yaitu upaya perusahaan untuk menggalang dukungan SDM Building Human Capital, memperdayakan ekonomi komunitas Strengthening
Ekonomies, menjaga harmonisasi dengan masyarakat sekitar agar tidak terjadi konflik Assessing Social Cohession, mengimplementasikan tata kelola yang baik
Encouraging Good Governence serta memperhatikan kelestarian lingkungan Protecting the Inviroment, dan beberapa konsep lain Yusuf Wibisono, 2007 :
125.
2.3 Hubungan Good Corporate Governance GCG dengan Corporate Social