Laporan keberlanjutan Sustainability Report Teknik Pelaporan Corporate Social Responsibility CSR

29

2.5.2 Laporan keberlanjutan Sustainability Report

Pengembangan berkelanjutan Sustainable Development, secara sederhana bisa didefinisikan sebagai pengembangan atau perkembangan yang memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Maka dari itu, untuk mengetahui kinerja perusahaan yang berkelanjutan dibutuhkan adanya suatu laporan keberlanjutan yang mana laporan tersebut mampu memonitor kondisi perusahaan secara periodik. Dalam hal ini ada berbagai hal yang dapat mendefinisikan arti dari laporan keberlanjutan, antara lain : 1. Dokumen yang dibuat oleh perusahaan berkaitan dengan kinerja aspek ekonomi, sosial dan lingkungan sabagai alat kontrol manajemen kepada pemangku kepentingan internal maupun alat akuntabilitas terutama kepada pemangku kepentingan eksternal. 2. Laporan kinerja ketiga aspek hanya bisa disebut laporan keberlanjutan manakala kinerja yang dilaporkannya dalam kurun waktu tertentu sudah berkelanjutan atau menunjukan kecenderungan membaik menuju dampak bersih positif. 3. Konsekuensi : laporan keberlanjutan memuat berbagai indikator ketiga aspek yang terus dipantau secara periodik. 4. Dibuat untuk meningkatkan reputasi terkait dengan transparansi dan akuntabilitas. 30 5. Ditujukan kepada berbagai pemangku kepentingan, agar mereka bisa mendapatkan informasi yang benar, jadi harus disebarluaskan lewat berbagai cara internet, tercetak, stakeholder convening, dsb. 6. Membantu perusahaan untuk mengambil keputusan manajemen : memperbaiki kinerja pada indikator yang masih lemah. 7. Membantu investor untuk mengetahui kinerja perusahaan secara lebih menyeluruh.

2.5.3 Teknik Pelaporan Corporate Social Responsibility CSR

Melaporkan aspek kinerja Corporate Social Responsibility CSR yang diakibatkan perusahaan ada beberapa teknik pelaporan Corporate Social Responsibility CSR yaitu sebagai Diller,1970 dalam Harahap,2007: 1. Pengungkapan dalam surat kepada pemegang saham baik dalam laporan tahunan atau bentuk laporan lainnya. 2. Pengungkapan dalam catatan atas laporan keungan. 3. Dibuat dalam perkiraan tambahan misalnya melalui perkiraan akun penyisihan kerusakan lokasi, biaya pemeliharaan lingkungan, dan sebagainya. 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Secara alamiah manusia mempunyai hasrat ingin tahu, dan bertolak dengan hasrat ingin tahu ini manusia berusaha mendapatkan pengetahuan yang benar mengenai berbagai hal yang dihadapinya. Maka dari itu hasrat ingin tahu mendorong manusia untuk selalu akan mengidentifikasi akan sebuah kebenaran, sehingga dalam konteks ini diperlukan adanya sebuah alat pembenaran yang berupa hasil penelitian. Tanpa hasil penelitian, peryataan dan ungkapan hanya akan dijadikan sebagai bahan yang tanpa mempunyai signifikan nilai. Untuk mengetahui bagaimana mengetahui penerapan Corporate Social Responsibility CSR dampak lingkungan pada industri pengolahan kayu dengan studi kasus pengusaha pengolahan kayu CV. MERTANADI dan juga apakah pengusaha pengolahan kayu tersebut memahami tentang Corporate Social Responsibility CSR dampak lingkungan sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya Sugiyono,2008 : 180. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong 2002 : 3 mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang dapat menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang 32 diamati, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Jadi hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

3.2 Ketertarikan Peneliti