Pencatatan Keuangan Sebagai Bentuk Fungsi Kontrol Keuangan

samudra cipta sakti mengindikasikan bahwa pencatatan keuangannya sangatlah minim karena hanya mencatat pendapatan yang masuk tanpa mencatat pengeluaran yang ada. Pencatatan keuangan yang sesuai dengan akuntansi penting untuk diterapkan karena akuntansi adalah bahasa bisnis, bahasa yang akan menuntun pengusaha untuk mengambil keputusan secara tepat dan akurat.

5.3. Pencatatan Keuangan Sebagai Bentuk Fungsi Kontrol Keuangan

Usaha Dalam melakukan pencatatan keuangan sebaiknya sebuah perusahaan baik kecil maupun besar menggunakan akuntansi untuk mengatur keuangan mereka sehingga perusahaan tersebut menciptakan sebuah sistem akuntansi yang baik guna menunjang kegiatan perusahaan karena akuntansi adalah bahasa bisnis atau bahasa pengambilan keputusan. Kebanyakan orang beranggapan bahwa akuntansi merupakan hal yang rumit dan hanya dibutuhkan oleh perusahaan besar, dimana transaksi keuangan yang terjadi sudah demikian kompleknya sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang baik untuk mengaturnya. Berikut pemaparan pemilik usaha percetakan. : “o …..ya bisalah kan dengan pencatatan keuangan seperti itu bisa tau pendapatan sebulane piro walau kurang maksimal soale meg pendapatane tog seng dicatet. Sebetule pencatatan seng rapi, disiplin iku hasile lebih pasti. Tapi yo opo maneh mbaleg mbaleg penyakite males. Angger eneg duwek kan melbune nang tabungan neg gag yo nang dompet dadi yo neg butuh duwet yo kari jupuk. Dadi yo gag eroh untung nge piro pirone seng jelas ” Informan Sugiyanto Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dengan melakukan pencatatan keuangan maka Bapak Sugiyanto dapat mengetahui pendapatan perbulannya berapa walau tanpa mengetahui pengeluaran yang ada karena pencatatan yang sangat sederhana. Pemahaman bapak Sugiyanto mengenai pencatatan dan pemisahan uang pribadi dan uang usaha memank belum terpahami dengan baik terbukti berapapun pendapatan yang diterima dari hasil pengerjaan usaha percetakan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang muncul adalah laba, dan ketika laba tersebut digunakan sendiri prive beliau menganggap adalah hal yang wajar. Beliau tidak merasa mempunyai kewajiban untuk melunasi kembali uang yang beliau ambil untuk dimasukkan kembali ke rekening karena bagi beliau uang tersebut habis dipakai untuk keprluan pribadi, selama itu tidak menjadi masalah tersendiri bagi beliau. Dilihat dari kondisi yang ada bapak Sugiyanto tidak melakukan pengurangan pemisahan biaya kerja dari dirinya sendirinya dengan laba yang usaha percetakan yang diperoleh, yang dalam hal ini beliau juga merangkap sebagai tenaga kerja dari perectakan Samudra Cipta sakti. Hal tersebut juga didukung oleh informan Lutfi serta Waskito selaku pengelolakaryawan dari unit usaha Percetakan : “…bisa dengan pencatatan kan jadi tau pendapatan perbulan berapa nah teko konon kan paleg gag tau berapa perbulane mben isog dikontrol ngono toh.tapi yo berhubung areg enom kate nyatet malas trus bos dewe yo gag gelem ruwet ruwet dadi yo angger anak buah njaluk duwek yo najluk e langsung nang bos…” Informan Lutfi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. “…yo isolah mestine mbag, tapi iku iku urusane bos aq gag melu melu…ngertine yo kerjo trus digaji ngono….” Informan Waskito Berdasarkan transkripsi wawancara tersebut peneliti menemukan bahwa motivasi atau keinginan untuk membuat tertib administrasi atau pencatatan akuntansi yang rapi sebetulnya dimiliki oleh karyawanpengelola dari usaha percetakan tersebut, tetapi sepertinya karyawan merasa bahwa urusan mencatat keuangan ialah hak penuh pemilik percetakan sesuai dengan transkripsi wawancara di atas. Pencatatan dilakukan agar pengelola dapat mengetahui pendapatan perbulan dari usaha yang dikelola. Sehingga dengan mengetahui pendapatan perbulan maka, diharapkan pengelola dapat mengontrol keuangan dari usaha yang dikelola. Hal ini ditegaskan oleh informan lain yakni Junaidi. Berikut pemaparan singkatnya. “…yoooo iyolah mbag pastinee ikuu…ndi ndi neg dicatet iku poleh ngerti mlaku mlaku ne duwet nang ndi ae ” Informan Junaidi Dari kutipan-kutipan transkripsi tersebut diatas menggambarkan bahwa ketika pelaku usaha menginginkan sesuatu yang diwujudkan dalam sebuah tujuan perusahaan atau organisasi, jelaslah pelaku usaha atau pemilik pasti mempunyai sebuah media untuk patokan dan melihat perkiraan sesungguhnya, apakah tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik atau buruk, cepat atau lambat, maka diperlukan media yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dinamakan laporan rugi laba. Informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi yaitu pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian Kieso, 2002. Salah satu manfaat dengan adanya laporan laba rugi ialah ketika pemilik mengetahui biaya yang keluar dari dana usaha yang dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak penting dan mendesak atau malah yang tidak penting berhubungan sama sekali dengan kegiatan usaha yang dikelola, ketika pemilik melihat hal tersebut lewat arus kas maupun laporan rugi laba, diharapkan pengelola usaha dapat langsung bertindak capat untuk menghentikan pengeluaran dana usaha yang tidak produktif, disinilah pentingnya fungsi laporan keuangan sebagai fungsi control atas usaha yang dikelola. Pencatatan keuangan yang dilakukan percetakan Samudra Cipta Sakti tidak mencatat piutang dan utang yang terjadi. Pencatatan keuangan di percetakan Samudra Cipta Sakti juga tidak mencatat pengeluaran perbulan dari usaha tersebut yang ada hanya mencatat pendapatan yang ada. Tetapi walau demikian pengelola merasa tetap dapat mengontrol keuangan usaha yang dikelolanya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.4. Penggunaan Pencatatan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mencapai