Kelemahan Usaha Kecil Kriteria Usaha kecil

13. Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu. 14. Pemilik menerima seluruh laba. 15. Umunya mempunyai kecenderungan mampu untuk survive. 16. Merupakan type usaha yang paling cocok untu mengelola produk, jasa atau proyek perintisan, yang sama sekali baru atau belum pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing. 17. Terbukanya peluang dengan adanya berbagai kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah yang mendukung berkembangnya usaha kecil di Indonesia. 18. Diservifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar konsumen senantiasa tergali melalui kreativitas pengelola. 19. Relative tidak membutuhkan investasi yang terlalu besar, tenaga kerja yang tidak berpendidikan tinggi, serta sarana produksi lainnya yang tidak terlalu mahal. 20. Meskipun tidak terlihat nyata, masing-masing usaha kecil dengan usaha kecil yang lain saling ketergantungan secara moril dan semangat berusaha.

2.2.4.2. Kelemahan Usaha Kecil

Subanar 2001 : 8 menyatakan beberapa Kelemahan usaha kecil antara lain : 1. Umumnya pengelola small-business merasa tidak memerlukan ataupun tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. analisis perputaran uang tunaikas, serta berbagai penelitian lain yang diperlukan suatu aktivitas bisnis. 2. Tidak memiliki perencanan sistem jangka panjang, sistem akuntansi yang memadai, anggaran kebutuhan modal, struktur organisasi dan pendelegasian wewenang, serta alat-alat kegiatan manajerial lainnya perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian usaha yang umunya diperlukan oleh suatu perusahaan bisnis yang profit-oriented. 3. Kekuarangan informasi bisnis, hanya mengacu pada instuisi dan ambisi pengelola, lemah dalam promosi. 4. Kurangnya petunjuk pelaksanaan teknis operasional kegiatan dan pengawasan mutu hasil kerja dan produk, serta sering tidak konsisten dengan ketentuan-orderpesanan, yang mengakibatkan klaim atau produk yang ditolak. 5. Tingginya labour Turn-Over PHK. 6. Terlalu banyak biaya-biaya yang di luar pengendalian serta utang yang tidak bermanfaat, juga tidak dipatuhinya ketentuan-ketentuan pembukuan standar. 7. Pembagian kerja tidak proposional, sering terjadi pengelola memiliki pekerjaan yang melimpah atau karyawan yang bekerja di luar batas jam kerja standar. 8. Kesulitan modal kerja atau tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja, sebagi akibat tidak adanya perencanaan kas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 9. Persediaan yang terlalu banyak, khususnya jenis barang yang salah kurang laku. 10. Lain-lain yang menyangkut mist-manajemen dan ketidak pedulian pengelola terhadap prinsip-prinsip manajerial. 11. Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik. 12. Perkembangan usaha tergantung pada pengusaha yang setiap waktu dapat berhalangan karena sakit atau meninggal. 13. Sumber modal terbatas pada kemampuan pemilik. 14. Perencanaan dan program pengendalian tidak ada atau belum pernah merumuskannya.

2.2.5. Kewirausahaan Spirit of Entrepreneurship