Penggunaan Pencatatan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mencapai

5.4. Penggunaan Pencatatan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mencapai

Tujuan Usaha Tak sedikit usaha pada skala usaha kecil yang mengahadapi kendala usaha disebabkan karena tidak dimilikinya sebuah pencatatan dan pembukuan keuangan. Bahkan ada diantaranya yag sama sekali belum membukukan secara lengkap keungan usaha seperti pada obyek penelitian ini misalnya. Tanpa disadari, hanya dengan meninggalkan pembukuan pencatatan akuntansi yang baik sebuah usaha bisa-bisa tidak berkembang hanya karena anggapan kegiatan penyelenggaraan akuntansi adalah kegiatan yang merepotkan. Salah satu permasalahan nyata juga sering ditemui sebagai akibat tidak adanya pencatatan keuangan oleh pelaku usaha. Tepatnya ketika pebisnis berhubungan dengan lembaga keuangan dalam rangka usaha mendapatkan kucuran kredit. Sangat disayangkan sekali, kredit ditolak hanya karena usaha tidak memiliki pencatatan dan pembukuan yang jelas. Terungkap dalam transkrip wawancara dengan pemilik usaha : “..sejauh ini walau kita hanya nyatet pendapatan saja tapi terbukti sejak usaha ki berdiri sampai saiki masih tetep ada yoo walau kemajuane ngene ngene aeee alias gag maksimal…sak jane neg ada pencatatan yo enag aku poleh isok tuku alat-alat seng tak perlu gag ngenteni tahun tahunan bertahun-tahun, soale kan isog memperkirakan kapan awag dewe isog tuku alat. tapi yo wes ngene ini keadane mbak…..” Informan Sugiyanto Dengan melakukan pencatatan keuangan maka pemilik dapat mencapai tujuan usahanya yang tetep bisa survive sampai sekarang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pencatatan keuangan menurut versi bapak Sugiyanto secara pribadi adalah sebagai alat untuk perencanaan. Bapak Sugiyanto menekankan bahwa cara seperti inilah yang paling ideal untuk proses keuangan usaha yang dikelola. Ada satu hal menarik dari pengakuan informan pemilik usaha ialah mengenai resiko yang dia dapat ketika menggunakan sistem pencatatan yang demikian yakni tidak pernah tahu kedepan dia mampu untuk membeli apa dan kapan waktu yang pasti untuk membeli asset atas usahayang dikelola, hal ini tak lain karena akibat sistem pencatatan yang hanya mengedepankan pendapatan tanpa mencatatat pengeluaran yang ada. Hal ini juga diamini oleh informan Junaidi dan Lutfi. “…..isog mbag neg dicatat kan kita poleh ngerti duweg seg dioleh piro pirone lah teko kono kan tujuan usaha iki mben gag mati tetep isog terus ono Informan Junaidi “….dapat dengan adanya pencatatan keuangan tujuan usaha tercapai, kita jadi tau berapa pendapatan kita perbulan, nah dari situ kita tau pendapatan kita perbulan berapa. Nah dari situ kan isog tau untug rugi ne mestine toh… Informan Lutfi Kutipan transkripsi diatas mengindikasikan bahwa sangatlah penting pencatatan keuangan tersebut bertujuan untuk usaha yang dikelola agar usaha yang dikelola tetep bisa survive dan terus berkembang. Hal ini juga diamini oleh informan Waskito, ketika pertanyaan yang sama ditanyakan dengan informan yang berbeda. Berikut pemaparan informan : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. “…yooo isog lah setidak e usaha iki gag mati seg tetep ada sampai saiki…” Informan Waskito Pencatatan keuangan yang dilakukan terbukti dapat mencapai tujuan usaha yang dikelola. walaupun dari bukti transkripsi mengindikasikan bahwa sangatlah mustahil suatu perencanaan yang dilakukan hanya sebatas pada angan-angan dan tidak melakukan analisis yang terukur melalui media laporan keuangan. Sehingga ketika melakukan sebuah perencanaan, langkah yang diambil dapat lebih matang dan siap. Dan ketika ada laporan keuangan, rencana kedepan yang akan diambil dapat tergambar dengan jelas walaupun itu masih sebatas rencana. Dan langkah-langkah rencana pun dapat dievaluasi pada periode tertentu dimana laporan keuangan tersebut dibuat. Sangatlah sulit bagi pengelola usaha percetakan sebagai orang-orang yang andil dalam maju tidaknya usaha yang dikeloal, lebih-lebih bapak Sugiyanto sebagai orang yang mempunyai tanggung jawab penuh terhadap survivenya usaha yang dikelola. Sebagai orang pengambil keputusan untuk memutuskan langkah kedepan usahanya kalau sampai saat ini dia tidak menggunakan pencatatan yang baik dan benar, bahkan laporan rugilaba tidak ada. Akuntansi adalah bahasa bisnis, bahasa yang akan menuntun pebisnis untuk mengambil keputusan secara tepat dan akurat. Namun bila itu tidak dilakukan semuanya akan sia-sia, bisa jadi usaha yang dikelola Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. puluhan tahun tinggal menunggu waktu apakah umurnya masih akan bertambah atau malah akan menjadi mati atau dengan kata lain bangkrut.

5.5. Bentuk Pencatatan Keuangan di Percetakan