Sejarah Percetakan di Indonesia

Kemungkinan besar percetakan pertama kali ditemukan untuk mempermudah penduplikasian injil. Jika sebelumnya ditulis dengan tangan di ruang scriptoria, maka sejak zaman renaisans manusia mulai berpikir untuk mempercepat proses ini lewat produksi massal. Tekhnik cetak pertama kali yang dikenal dimulai dari Kota Mainz, Jerman pada tahun 1440 yang merupakan sentra kerajinan uang logam saat itu. Pertama kali metode cetak diperkenalkan oleh Johannes Gutenberg dengan Inspirasi uang logam yang digesegkan dengan arang ke atas kertas. Relief uang logam menimbulkan ide untuk membuat permukaan dengan tinggi bervariasi. Hal ini dikenal dengan nama cetak tinggi.

4.2. Sejarah Percetakan di Indonesia

Percetakan Negara Republik Indonesia telah berdiri sejak zaman pemerintahan Belanda pada tahun 1809 degan nama “Lands Drukkerij”. Seperti halnya dinegara-negara lain maksud didirikannya Perum Percetakan Negara Government Printing Offiice adalah untuk mencetak dokumen Negara yang pada waktu itu tugas adalah mencetak “State Gazette”. Di Indonesia State Gazette disebut Berita Negara dan Lembaran Negara beserta tambahnnya. Hampir semua Negara mempunyai institusi pencetakan Negara yang tugas utamanya adalah mencetak dokumen Negara khususnya Berita Negara. Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia Perum Percetakan Negara mendapatkan tugas antara lain untuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mencetak ORI Uang Republik Indonesia, dan mendapatkan tugas untuk melaksanakan pembuatan Berira Negara State Gazeete Republik Indonesia yang pertama kalinya dan sekarang disebut dengan nama Berita Negara. Dalam perjalanannya hidup perusahaan ini selalu mengikuti sejarah bangsa Indonesia. Sedangkan Pencetakan uang sekarang dilakukan oleh Perum Peruri. Sebelum namanya berubah menjadi Percetakan Negara Republik Indonesia 1950, perum PNRI telah mengalami beberapa kali perubahan nama. Di tahun 1942 namanya adalah “Gunseikanbu Inatsu Koja GIK”. Kemudian di yahun 1945 berubah menjadi Percetakan Republik Indinesia PRI. Melalui sebuah peraturan pemerintah No. 46 Tahun 1991, PNRI menjadi sebuah Perusahaan Umum Perum milik Negara yang mengemban fungsi, baik sebagai pendukung pembangunan nasional agent of development maupun sebagai unit ekonomi profit center. Saat ini berdasarkan Peraturan Pemerintah RI no. 133 Tahun 2000 pasal 7, maksud dan tujuan perusahaan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional dengan cara mengadakan usaha di bidang percetakan dan jasa grafika lainnya serta multimedia. Perum PNRI tidak hanya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang cetakan yang berisi dokumen resmi Negara seperti State Gazette dan produk informasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dan saat ini sesuai dengan perkembangan pemasaran dan manajemen, Perum PNRI melayani jug Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. aproduk percetakan umum yang diterima dari BUMN, swasta maupun masyarakat luas pada umumnya.

4.3. Sejarah Percetakan Samudra Cipta Sakti