49
menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk rasio solvabilitas sebesar 0,155 dan lebih besar dari 0,05. Ini menandakan bahwa varibel kecukupan bunga tidak
berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel
4.7 maka dapat dibentuk suatu model prediksi yaitu : Grade = -6.740+ -2,225 LEVERAGE + 2,123 LIQUID + 18,239SOLVA + 4,900
PROF + 2,563 PROD + 0,0,768 INTCOV Adapun penjelasan dari regresi binary logistic adalah :
1. Jika semua variabel independen bernilai nol, maka peringkat obligasi akan bernilai -6,740.
2. Setiap kenaikan 1 nilai leverage akan menyebabkan turunnya peringkat obligasi sebesar 0,108.
3. Setiap kenaikan 1 nilai profitabilitas akan menyebabkan naiknya peringkat obligasi sebesar 134,244.
5.4 Pembahasan Data Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, nilai Nagelkerke R
2
sebesar 0.766 menunjukkan bahwa kontribusi rasio leverage, rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio produktifitas dan rasio kecukupan bunga dalam menentukan variansi rating sebesar 76,6 dan sisanya 23,4 ditentukan
oleh variabel lain yang tidak diteliti. Variabel lain yang tidak diteliti bisa saja dari variabel non-keuangan seperti kondisi manajemen suatu perusahaan tersebut.
50
Setelah diuji secara parsial sendiri-sendiri, Rasio leverage berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi karena didapatkan nilai signifikan sebesar
0.047. Hal tersebut menunjukkan nilai signfikan lebih kecil dari 5 0.047 0.05. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Darmawan 2007 yang menyatakan
bahwa rasio hutang yang terlalu tinggi mengindikasikan hutang yang berlebihan, menandakan kemungkinan perusahaan tidak dapat membayar sesuai dengan
kewajibannya. Semakin tinggi leverage perusahaan, semakin buruk peringkat yang diberikan terhadap perusahaan.
Rasio likuiditas yang diwakili oleh current ratio. Current ratio didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.237. Hal tersebut menunjukkan nilai signifikansi lebih
besar dari 5 0.237 0.05. ini menandakan bahwa besar kecilnya rasio likuiditas tidak menunjukkan adanya perubahan pada peringkat obligasi. Hal ini
tidak didukung oleh penelitian Darmawan 2007 yang menemukan bahwa rasio likuiditas berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi. Tidak adanya pengaruh
rasio likuiditas terhadap peringkat obligasi dapat dikarenakan rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka
pendek tepat pada waktunya sedangkan obligasi atau surat utang berjangka waktu lebih dari satu tahun jangka panjang.
Rasio solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi karena didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.117. Hal tersebut menunjukkan nilai
signifikansi lebih besar dari 5 0.117 0.050. ini menandakan bahwa besar kecilnya rasio solvabilitas perusahaan tidak menunjukan adanya perubahan pada
peringkat obligasi. Hal ini tidak didukung oleh penelitian Raharja dan Sari 2008
51
yang menyatakan semakin tinggi solvabilitas maka semakin baik pula peringkat obligasinya.
Rasio Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi karena didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.039. Hal tersebut menunjukkan nilai
signifikansi lebih besar dari 5 0.039 0.050. Hal ini konsisten dengan penelitian Raharja dan Sari 2008 yang menyatakan profitabilitas memberikan
gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga memberikan keuntungan perusahaan. Semakin baik profitabilitas perusahaan maka semakin
rendah resiko ketidakmampuan membayar dan semakin baik pula peringkat obligasinya.
Rasio produktifitas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Rating Obligasi karena didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.600. Hal tersebut
menunjukan nilai signifikansi lebih besar dari 5 0.600 0.050. Ini menandakan bahwa rasio produktifitas tidak menunjukkan adanya perubahan pada
peringkat obligasi. Penelitian ini bertolak belakang dengan Purnomo 2005 :29 yang menyatakan bahwa apabila produktifitas tinggi, maka penjualan akan tinggi
dan cenderung lebih mampu menghasilkan laba yang tinggi sehingga perusahaan lebih mampu untuk memenuhi segala kewajibannya kepada para investor. Hal
tersebut bisa saja terjadi karena selain bidang perusahaan berbeda-beda juga ada beberapa perusahaan yang memiliki produktifitas yang tinggi tetapi tidak dapat
menghasilkan laba yang tinggi pula. Rasio kecukupan bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
Peringkat Obligasi karena didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.155. Hal tersebut