Statistik Deskriptif Uji Hipotesis

36

BAB IV GAMBARAN UMUM PT.PEFINDO

4.1 Profil PT. Pefindo

PT PEFINDO didirikan pada tanggal 21 Desember 1993 dan memperoleh izin operasi dari BAPEPAM pada tanggal 13 Agustus 1994 dengan nomor 34PM-PI1994. Fungsi utama PEFINDO adalah menyediakan suatu peringkat atas risiko kredit yang objektif, independen, serta dapat dipertanggungjawabkan atas penerbitan surat hutang yang diperdagangkan kepada masyarakat luas. Selain kegiatan rating, PEFINDO juga memproduksi dan mempublikasikan informasi kredit yang berkaitan dengan utang pasar modal. Produk publikasi ini meliputi opini kredit pada perusahaan-perusahaan besar yang telah mengeluarkan obligasi dan sektor yang mendasarinya. Untuk meningkatkan metodologi dan kriteria penilaian serta proses penilaian, PEFINDO didukung melalui afiliasi mitra global, yaitu Standard Poors Rating Services S Ps. PEFINDO juga terus secara aktif berpartisipasi dalam Asian Credit Rating Agencies Association ACRAA. PT. Pefindo menyediakan dua jenis dasar pemberian peringkat, yaitu peringkat perusahaan dan peringkat instrument utang. Peringkat perusahaan, juga disebut nilai general obligation GO atau emiten rating, adalah suatu penilaian kelayakan kredit secara keseluruhan dari sebuah perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban keuangan. Peringkat instrument utang adalah suatu penilaian kelayakan kredit seorang obligor terhadap kewajiban keuangan tertentu, tingkat tertentu kewajiban keuangan atau program keuangan tertentu. 37 Metodologi yang digunakan PEFINDO dalam proses pemeringkatan untuk sektor perusahan mencakup tiga risiko utama penilaian, yaitu: 1. Risiko Industri Industry Risks Metode dilakukan berdasarkan analisis mendalam terhadap lima factor risiko utama, yaitu pertumbuhan industri stabilitas Growth Stability, pendapatan struktur biaya Revenue Cost Structure , hambatan masuk dan tingkat persaingan dalam industri barriers to entry competition, regulasi de-regulasi industri regulatory framework, dan profil keuangan dari industri financial profile . 2. Risiko Finansial Financial Risks Metode dilakukan berdasarkan analisis menyeluruh dan rinci pada lima bidang utama, yang mencakup kebijakan keuangan manajemen perusahaan financial policy, dan empat indikator keuangan termasuk profitabilitas profitability, struktur modal capital structure , perlindungan arus kas cash flow protection dan fleksibilitas keuangan financial flexibility. 3. Risiko Bisnis Business Risks Metode dilakukan berdasarkan pada factor - faktor kunci kesuksesan Key Success Factors dari industri dimana perusahaan digolongkan. Selain itu juga dilakukan analisis perbandingan terhadap pesaing- Success Factors dari industri dimana perusahaan digolongkan. 38

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia BEI dan mempunyai peringkat obligasi secara konsisten di PT. Pefindo pada tahun 2008-2010. Terdapat 17 perusahaan manufaktur yang secara resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mempunyai peringkat secara konsisten pada tahun 2008-2010. Dari 17 perusahaan manufaktur diambil data berupa laporan keuangan selama 3 tahun 2008-2010 sehingga jumlah populasi 51 kasus yang akan di teliti dalam penelitian ini. Berdasarkan jumlah laporan keuangan dibagi 2 dua kategori yaitu investment grade dan non investment grade. Ada 42 laporan keuangan dari 14 perusahaan masuk ke dalam kategori investment grade dan ada 9 laporan keuangan dari 3 perusahaan masuk ke dalam kategori non investment grade. Kategori investment grade merupakan serangkaian perusahaan yang memiliki peringkat AAA, AA, A, dan BBB. Sedangkan kategori non insvestment grade merupakan serangkaian perusahaan yang memiliki peringkat BB, B, CCC dan D.

5.2 Deskripsi Variabel

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai variabel penelitian seperti grade, leverage, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, produktivitas, dan kecukupan bunga. 39 Selanjutnya, apabila dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian dapat di lihat pada tabel 5.2 berikut ini Tabel 5.2 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation GRADE 51 1 .82 .385 LEV 51 .03 1.04 .3161 .21117 LIQ 51 .13 4.27 1.3731 .90299 SOL 51 -.16 .42 .1037 .13771 PROF 51 .02 4.19 1.4594 1.00748 PROD 51 .14 4.24 .5398 .60786 ICR 51 -6.64 86.61 4.6455 12.05793 Valid N listwise 51 Sumber: hasil pengolahan data SPSS Rasio Leverage adalah rasio yang digunakan untuk menilai seberapa besar tingkat penggunaan hutang jangka panjang perusahaan. Tabel 4.2 menunjukan bahwa ada perusahaan yang tingkat penggunaan kewajiban jangka panjangnya paling rendah sebesar 0,03 dan tingkat penggunaan jangka panjang terbesar yaitu 1.04. Rata-rata tingkat penggunaan kewajiban jangka panjangnya sebesar 0,31. Artinya, setiap 100 pendanaan perusahaan, maka 31 dibiayai oleh hutang jangka panjang. Menurut Kasmir 2010:123, jika rata-rata industri leverage 35, maka rata-rata leverage keseluruhan perusahaan dalam kondisi baik, karena berada di bawah rata-rata industri. Semakin rendah tingkat penggunaan hutang jangka panjang maka akan semakin rendah juga resiko gagal bayar yang akan di alami oleh perusahaan. 40 Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya atau sebelum jatuh tempo. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa ada perusahaan yang memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya paling rendah sebesar 0.13 dan kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya paling tinggi sebesar 4,27. Rata-rata kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya sebesar 1,3731. Artinya setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh harta lancar sebesar 1,4286 rupiah. Menurut Kasmir 2010:119, jika rata-rata industri untuk current ratio sebesar 2 kali, maka rata-rata likuiditas untuk keseluruhan perusahaan di bawah rata-rata industri. Oleh karena itu rata-rata likuiditas untuk keseluruhan perusahaan dalam kondisi kurang baik karena berada di bawah rata-rata industri. Rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya pada saat perusahaan di likuidasi. Dengan demikian solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan membayar semua kewajiban atau utang-utangnya baik jangka pendek maupun jangka panjangnya. Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa ada perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas paling rendah -0.16 dan tingkat solvabilitas paling tinggi sebesar 0.42. rata-rata solvabilitas untuk keseluruhan perusahaan sebesar 0,1037. Artinya rata-rata-rata kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban pada saat di likuidasi sebesar 0,1037. Menurut Kasmir 2010:123, jika rata-rata industri sebesar 30, maka rata-rata solvabilitas untuk keseluruhan perusahaan menunjukan hasil yang kurang baik karena di bawah rata-rata industri.