Fisiologi Sistem Saraf Pusat

Gambar 2.5. Mikroglia otak. Pewarnaan: metode Hortega. Pembesaran sedang. Sumber: Eroschenko, V.P., 2008. diFiore’s Atlas of Histology with Functional Correlations. 11 th ed. United States of America: Lippincott Williams Wilkins. Terjemahan Brahm U. Pendit. Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional. 2008. Edisi Ke-11. Jakarta: EGC, 159 Gambar 2.6. Sel ependimal pada kanalis sentralis medula spinalis X200, HE Sumber: Mescher, A.L., 2009. Junqueira’s Basic Histology Text Atlas. 12 th ed. United States of America: The McGraw-Hill Professional

2.1.4. Fisiologi

Menurut Sherwood 2011, sistem saraf pusat SSP terdiri dari otak dan medula spinalis. Tidak ada bagian otak yang bekerja sendiri dan terpisah dari bagian-bagian otak lain karena anyaman neuron-neuron terhubung secara anatomis oleh sinaps, dan neuron-neuron di seluruh otak berkomunikasi secara Universitas Sumatera Utara ekstensif satu sama lain dengan cara listrik atau kimiawi. Akan tetapi, neuron- neuron yang bekerja sama untuk melaksanakan fungsi tertentu cenderung tersusun dalam lokasi yang terpisah. Karena itu, meskipun merupakan suatu keseluruhan yang fungsional, otak tersusun menjadi bagian-bagian yang berbeda. Bagian- bagian otak dapat dikelompokkan dalam berbagai cara bergantung pada perbedaan anatomik, spesialisasi fungsi, dan perkembangan evolusi. Medula spinalis memiliki lokasi strategis antara otak dan serat aferen dan eferen susunan saraf tepi. Lokasi ini memungkinkan medula spinalis memenuhi dua fungsi primernya, yaitu sebagai penghubung untuk transmisi informasi antara otak dan bagian tubuh lainnya dan mengintegrasikan aktivitas refleks antara masukan aferen dan keluaran eferen tanpa melibatkan otak. Jenis aktivitas refleks ini disebut refleks spinal Sherwood, 2011. Tabel 2.1. Fungsi komponen utama otak KOMPONEN OTAK FUNGSI UTAMA Korteks serebri 1. Persepsi sensorik 2. Kontrol gerakan sadar 3. Bahasa 4. Sifat kepribadian 5. Proses mental canggih fungsi luhur, misalnya berpikir, mengingat, mengambil keputusan, kreativitas, dan kesadaran diri Nukleus basalis 1. Inhibisi tonus otot 2. Koordinasi gerakan lambat, menetap 3. Menekan pola gerakan yang tidak bermanfaat Talamus 1. Stasiun pemancar untuk semua masukan sinaps 2. Kesadaran kasar akan sensasi 3. Berperan dalam kesadaran 4. Berperan dalam kontrol motorik Hipotalamus 1. Regulasi banyak fungsi homeostatik, misalnya kontrol suhu, haus, pengeluaran urin, dan asupan makanan 2. Penghubung penting antara sistem saraf dan endokrin 3. Banyak terlibat dalam emosi dan pola perilaku dasar Serebelum 1. Mempertahankan keseimbangan 2. Meningkatkan tonus otot 3. Mengkoordinasikan dan merencanakan aktivitas otot sadar terampil Universitas Sumatera Utara Batang otak otak tengah, pons, dan medula 1. Asal dari sebagian besar saraf kranialis perifer 2. Pusat kontrol kardiovaskular, respirasi, dan pencernaan 3. Regulasi refleks otot yang berperan dalam keseimbangan dan postur 4. Penerimaan dan integrasi semua input sinaps dari medula spinalis; pengaktifan korteks serebri dan keadaan terjaga 5. Peran dalam siklus tidur-bangun Sumber: Sherwood, L. 2007. Human Physiology: From Cells to Systems. 6 th ed. Singapore: Cengange Learning Asia Pte Ltd. Terjemahan Brahm U. Pendit. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2011. Edisi Ke-6. Jakarta: EGC, 155

2.2. Tumor Otak