Definisi Etiologi dan Faktor Risiko

Batang otak otak tengah, pons, dan medula 1. Asal dari sebagian besar saraf kranialis perifer 2. Pusat kontrol kardiovaskular, respirasi, dan pencernaan 3. Regulasi refleks otot yang berperan dalam keseimbangan dan postur 4. Penerimaan dan integrasi semua input sinaps dari medula spinalis; pengaktifan korteks serebri dan keadaan terjaga 5. Peran dalam siklus tidur-bangun Sumber: Sherwood, L. 2007. Human Physiology: From Cells to Systems. 6 th ed. Singapore: Cengange Learning Asia Pte Ltd. Terjemahan Brahm U. Pendit. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2011. Edisi Ke-6. Jakarta: EGC, 155

2.2. Tumor Otak

2.2.1. Definisi

Menurut Hakim 2005, tumor otak adalah lesi ekspansif jinak atau ganas yang membentuk massa di intrakranial atau medula spinalis. Tumor otak dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu tumor otak primer dan tumor metastasis. Tumor otak primer merupakan tumor yang muncul sebagai akibat dari pertumbuhan abnormal jaringan otak itu sendiri. Tumor metastasis berasal dari organ-organ lain seperti paru-paru, payudara, prostat, dan ginjal Sagar dan Israel, 2010. Menurut Kumar 2013, tumor otak memiliki karakteristik unik yang membedakannya dengan tumor-tumor lain, di antaranya adalah: 1. Tumor otak tidak memiliki tahap premaligna atau in situ yang dapat dideteksi seperti pada karsinoma. 2. Tumor low-grade sekalipun dapat menginfiltrasi regio otak sehingga menyebabkan defisit klinis yang serius, tidak dapat direseksi, dan prognosis yang buruk. 3. Lokasi anatomis tumor dapat memengaruhi perjalanan penyakit tanpa memandang tipe histopatologis karena efek lokal yang ditimbulkan atau tumor tidak dapat direseksi. 4. Tumor otak jarang bermetastasis ke luar SSP. Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Etiologi dan Faktor Risiko

Menurut Cancer Research UK 2013, tumor otak tidak memiliki etiologi yang pasti, namun melibatkan faktor-faktor risiko seperti: 1. Umur Umur memegang peran penting karena sebagian besar tumor otak terjadi pada anak-anak dan orang dewasa tua meskipun setiap kelompok usia memiliki peluang yang sama untuk mengidap tumor otak American Society of Clinical Oncology, 2013; Cancer Research UK, 2013. 2. Jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki lebih mungkin menderita tumor otak daripada perempuan, namun beberapa jenis tumor otak yang spesifik seperti meningioma lebih umum terjadi pada perempuan American Society of Clinical Oncology, 2013. 3. Industri dan pekerjaan Zat-zat karsinogenik dan neurotoksik seperti pelarut organik, minyak pelumas, akrilonitril, formaldehida, hidrokarbon aromatik polisiklik, dan fenol dapat menginduksi tumor otak pada hewan coba. Pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan operasi mesin kendaraan bermotor, pengolahan karet, dan penggunaan pestisida berkaitan dengan insidensi tumor otak El-Zein, 2013. 4. Radiasi ionisasi Radiasi ionisasi dosis tinggi diketahui dapat meningkatkan risiko meningioma, glioma, dan nerve sheath tumor Deangelis dan Rosenfeld, 2009; El-Zein, 2013. 5. Makanan dan diet Konsumsi senyawa N-nitrosourea diduga berperan sebagai neurokarsinogen dengan mekanisme-mekanisme yang melibatkan kerusakan pada DNA deoxyribonucleic acid El-Zein, 2013. 6. Pemakaian telepon selular Telepon selular memiliki sebuah transmiter kecil yang memancarkan radiasi frekuensi radio berenergi rendah tepat di samping kepala sehingga memunculkan kekhawatiran bahwa individu yang terpapar radiasi memiliki risiko untuk mengidap tumor otak. Namun, penelitian-penelitian yang sudah ada belum Universitas Sumatera Utara menunjukkan adanya hubungan antara pemakaian telepon dengan tumor otak atau tumor lainnya El-Zein, 2013. 7. Supresi imun Supresi sistem imun yang didapat seperti pada infeksi HIV human immunodeficiency virus atau terapi imunosupresif kronis setelah transplantasi organ meningkatkan risiko limfoma SSP primer. Risiko glioma juga meningkat pada individu yang terinfeksi HIV Deangelis dan Rosenfeld, 2009. 8. Obat-obatan dan bahan kimia lainnya Beberapa penelitian telah menemukan adanya hubungan antara tumor otak pada anak-anak dengan paparan prenatal terhadap obat fertilitas, kontrasepsi oral, obat tidur, obat antinyeri, antihistamin, dan diuretik. Pada orang dewasa, obat sakit kepala, antinyeri, dan obat tidur memiliki efek protektif yang tidak signifikan terhadap tumor otak El-Zein, 2013. 9. Sindrom genetik Menurut Deangelis dan Rosenfeld 2009, sejumlah sindrom herediter berhubungan dengan peningkatan risiko tumor otak. Misalnya, neurofibromatosis tipe 1 meningkatkan risiko glioma, neurofibromatosis tipe 2 meningkatkan risiko schwannoma vestibular dan meningioma, dan sindrom Li-Fraumeni yang berkaitan dengan mutasi pada gen supresor tumor p53 menyebabkan glioma dan meduloblastoma.

2.2.3. Epidemiologi