Klasifikasi Koperasi Koperasi Serba Usaha KSU Modal Sendiri

3. Koperasi Produksi Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota koperasi. Tujuan dari koperasi produksi untuk membantu para pengusaha kecil yang kekurangan modal untuk dapat berkembang dan menjangkau daerah pemasaran dan koperasi sebagai penyalur. 4. Koperasi Jasa Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha dibidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Tujuan dari koperasi jasa untuk memberikan pelayanan yang mudah kepada para anggota atau masyarakat. Dengan beragam jenis usaha koperasi yang tengah berkembang diharapkan dapat membantu untuk lebih meningkatkan kesejahteraan anggota dan koperai dapat lebih menberi manfaat pada masyarakat umumnya.

2.2.4. Klasifikasi Koperasi

Menurut Liga Alam dan M.Taufik 2007:41 penting untuk mengenal secara detail jenis-jenis koperasi yang umumnya ada di Indonesia dan diluar negeri. Berikut ini jeneis-jenis koperasi menurut klasifikasinya : 1. Jenis koperasi menurut usaha pokok yang dijalankan. a. Koperasi kredit. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Koperasi konsumsi. c. Koperasi produksi barang dan jasa. 2. Jenis koperasi menurut lingkup fungsional. a. Koperasi pegawai negeri KPRI. b. Koperasi karyawan KOPKAR. c. Koperasi mahasiswa KOPMA. 3. Jenis koperasi menurut lingkungan daerah kerja. a. Koperasi pasar. b. Koperasi unit desa KUD. c. Koperasi serba usaha perkotaan. 4. Jenis koperasi berdasarkan unit usaha. a. Koperasi tunggal. b. Koperasi serba usaha.

2.2.5. Akuntansi untuk Koperasi

2.2.5.1. Pengertian Akuntansi

Pengertian akuntansi dapat dikemukakan melalui dua pendekatan, yaitu dari segi fungsi dan segi proses. Dilihat dari segi fungsinya, akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, dari suatu lembaga atau perusahaan, yang diharapkan dapat digunakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sebagai dasar dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi dan keputusan kredit oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap jalannya usaha. Sedangkan jika ditinjau dari segi prosesnya, akuntansi adalah suatu teknik mencatat, mengolong-golongkan dan meringkas transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh suatu lembaga atau perusahaan serta menyajikan hasil usahanya melalui laporan keuangan serta menginterpretasikan data-data finansial yang disajikan di dalam laporan keuangan. Dari pengertian-pengertian akuntansi diatas dapat dismpulkan bahwa peranan akuntansi dalam pengelolahan suatu organinasi atau perusahaan pada dasarnya adalah membantu organisasi atau perusahaan itu, yaitudalam menyajikan informasi keuangan yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan- keputusan ekonomi oleh berbagai pihak yang terkait dengan organisasi atau perusahaan tersebut Baswir, 2000:181.

2.2.5.2. Pengertian Akuntansi untuk Koperasi

Meskipun koperasi adalah organisasi yang berwatak sosial, tapi memerlukan juga jasa akuntan baik untuk mengeloh data-data keuangan guna menghasilkan informasi keuangan sebagai dasr dalam pengambilan keputusanekonomi maupun untuk meningkatkan mutu pengawasan terhadap praktik pengelolaan usahanya. Proses akuntansi di dalam koperasi pada dasarnya mempunyai tahapan yang sama dengan akuntansi perusahaan pada umumnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut Baswir, 2000:184 : a. Pencatatan Mencatat transaksi-transaksi keuangan yang terjadi di koperasi yang bersangkutan dengan aktiva, utang, modal, pendapatan maupun biaya. Untuk mempermudah koperasi dalam melakukan pencatatan, biasanya digunakan buku jurnal. Sedangkan yang dimaksud buku jurnal adalah merupakan catatan berupa pendebitan dan pengkreditan dari transaksi-transaksi secara kronoligis beserta penjelasan-penjelasan yang diperlukan dari transaksi-transaksi tersebut. b. Penggolongan Pengolongan dilakukan dengan cara mengeposkan, yaitu proses pemindahan catatan yang telah dilakukan di dalam jurnal ke dalam buku besar. Sedangkan yang dimaksud dengan buku besar adalah merupakan kumpulan dan kesatuan rekening yang klasifikasinya didasarkan pada kepentingan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan. c. Peringkasan Setiap akhir periode, koperasi menyusun neraca saldo sebagai alat bantu dalam penyusunan laporan keuangan. Neraca saldo tersebut merupakan daftar saldo rekening yang terdapat dalam buku besar. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. d. Penyusunan Laporan Keuangan Tahap terakhir dari proses akuntansi adalah penyusunan laporan keuangan, dimulai dengan pembuatan jurnal penyesuaian, menyusun neraca lajur dan memisahkan rekening-rekening ke dalam neraca dan laporan rugi laba. Setelah itu memindahkan laba atau rugi ke dalam laporan perubahan modal.

2.2.5.3. Ciri-ciri Kualitatif Laporan Keuangan

Ciri-ciri kualitatif laporan keuangan koperasi seperti yang tercantum dalam buku Akuntansi untuk Koperasi Tunggal,2002:42-44 adalah : 1. Relevan Dalam mempertimbangkan relevansi suatu informasi yang bertujuan umum general purpose information, perhatian difokuskan pada kebutuhan umum pemakai, dan bukan pada kebutuhan khusus pihak tertentu, dengan demikian suatu informasi mungkin mempunyai tingkat relevansi yang tinggi untuk kegunaan khusus tertentu, sementara kecil sekali relevasi bagi kegunaan yang lain. 2. Dapat Dimengerti Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya, dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai. Dalam hal ini, dari pihak pemakai juga diharapkan adanya pengetahuan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan, serta istilah-istilah teknis yang digunakan dalam laporan keuangan. 3. Daya Uji Verifiability Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat yang subjektif. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan manusia di dalam proses pengukuran dan penyajian informasi, sehingga proses tersebut tidak lagi berlandaskan pada realisasi objektif semata. Dengan demikian untuk meningkatkan manfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode yang sama. 4. Netral Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan. 5. Tepat Waktu Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6. Daya Banding Comparability Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan dengan laporan keuangan perusahaan lainnya pada periode yang sama. 7. Lengkap Informasi akuntansi yang lengkap meliputi data akuntansi keuangan yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif diatas, dapat juga diartikan sebagai pemenuhan standar pengungkapan yang memadai dalam pelaporan keuangan.

2.2.5.4. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan koperasi mempunyai karakteristik sebagai berikut Tunggal, 2002:104-105 : a. Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus kepada para anggotanya di dalam rapat anggota tahunan. b. Laporan keuangan biasanya meliputi necara atau laporan posisi keuangan, laporan perhitungan rugi laba dan laporan perubahan posisi keuangan yang penyajiannya dilakukan secara komparatif. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. c. Sesuai dengan posisi koperasi sebagai bagian dari sistem jaringan koperasi, maka beberapa pos atau istilah yang sama akan muncul, baik pada kelompok aktiva maupun kewajiban dan ekuitas. d. Perhitungan rugi-laba menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha SHU. Sisa hasil usaha koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan bukan anggota. Sisa hasil usaha yang dibagikan kepada anggota harus berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. e. Dengan adanya konsep jaringan koperasi dan pengaturan pemerintah, maka terdapat aktiva dan dimiliki koperasi tetapi tidak dikuasainya, dan sebaliknya terdapat aktiva yang dikuasai oleh koperasi tetapi tidak dimilikinya. f. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi.

2.2.5.5. Unsur-Unsur Laporan Keuangan Koperasi

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27, koperasi mempunyai unsur-unsur laporan keuangan yang meliputi 2007: 27.9-27.10 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Neraca Neraca menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu. b. Perhitungan hasil usaha Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hail usaha. Sisa hsail usaha yang diperoleh mencangkup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non-anggota. c. Laporan arus kas Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas dan saldo akhir kas pada periode tertentu. d. Laporan promosi anggota Laporan promosi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut mencangkup empat unsur, yaitu : 1. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama. 3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi. 4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha. e. Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan yang memuat tentang perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi lainnya.

2.2.5.6. Proses Penyusunan Laporan Keuangan

Menurut Tunggal Amin Widjadja 2002:45 setelah tahun buku koperasi ditutup, paling lambat 1 satu bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan, pengurus penyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya : 1. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta pemjelasan atas dokumen tersebut. 2. Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai. Melalui proses penyusunan laporan keuangan koperasi dan dimulai dari proses akuntansi yang berupa : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Pencatatan dan penggolongan yaitu bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal. Untuk transaksi-transaksi yang sama yang sering terjadi dicatat dalam buku jurnal khusus. b. Peringkasan yaitu transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam nuku jurnal, setiap bulan atau periode yang lain diringkas dan dibukukan dalam rekening-rekening buku besar. c. Pelaporan yaitu data akuntansi yang tercatat dalam rekening-rekening buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yaitu neraca, perhitungan hasil usaha, laporan hasil usaha tidak dapat dibagi dan laporan perubahan posisi keuangan. d. Analisis data keuangan dari koperasi yang bersangkutan yaitu untuk mengetahui posisi keuangan tercermin pada neraca, sedangkan sisa hasil usaha tercermin pada perhitungan hasil usaha. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2.1 : Diagram proses penyusunan laporan keuangan koperasi Sebagai lampiran Neraca Sumber : Diadaptasi dari Aspari 1987 dalam Tunggal 2002:47. Bukti Dokumen Pendukung Bukti Dokumen Pendukung Bukti Dokumen Pendukung Bukti Dokumen Pendukung Bukti Dokumen Pendukung Bukti Kas Masuk Bukti Kas Keluar Bukti Pembelian Kredit Bukti Umum Bukti Penjualan Kredit Jurnal Kas Jurnal Memorial Jurnal Penjualan Bukti Kas Masuk Neraca Lajur Laporan Keuangan Daftar Saldo Buku Pembantu = Neraca Perhitungan RL Penjelasan Neraca Penjelasan Perhit. RL Lampiran-lampiran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.1 : Contoh neraca pada koperasi KOPERASI SERBA USAHA NERACA 31 Desember 20X1 dan 20X0 Sumber : PSAK, 2009:27.11 ASET 20X1 20X0 KEWAJIBAN DAN EKUITAS 20X1 20X0 ASET LANCAR Rp xxxx Rp xxxx KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Kas dan Bank xxxx xxxx Utang Usaha Rp xxxx Rp xxxx Investasi Jangka Pendek xxxx xxxx Utang Bank xxxx xxxx Piutang Usaha xxxx xxxx Utang Pajak xxxx xxxx Piutang Pinjaman Anggota xxxx xxxx Utang Simpanan Anggota xxxx xxxx Piutang Pinjaman Non-Anggota xxxx xxxx Utang Dana Bagian SHU xxxx xxxx Piutang Lain-lain xxxx xxxx Utang Jangka Panjang Peny. Piutang Tidak Tertagih xxxx xxxx akan Jatuh Tempo xxxx xxxx Persediaan xxxx xxxx Biaya Harus Dibayar xxxx xxxx Pendapatan Akan Diteriman xxxx xxxx Jml. Kwj. Jangka Pendek Rp xxxx Rp xxxx Jumlah Aset Lancar Rp xxxx Rp xxxx INVESTASI JANGKA PANJANG KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Penyertaan pada Koperasi Rp xxxx Rp xxxx Utang Bank Rp xxxx Rp xxxx Penyertaan pada Non-Koperasi xxxx xxxx Utang jangka panjang lainnya xxxx xxxx Jml Investasi jangka panjang Rp xxxx Rp xxxx Jml. Kwj. Jangka Panjang Rp xxxx Rp xxxx ASET TETAP TanahHak atas Tanah Rp xxxx Rp xxxx EKUITAS Bangunan xxxx xxxx Simpanan Wajib Rp xxxx Rp xxxx Mesin xxxx xxxx Simpanan Pokok xxxx xxxx Inventaris xxxx xxxx Modal Penyertaraan Akumulasi Penyusutan xxxx xxxx Partisipasi Anggota xxxx xxxx Jumlah Aset Tetap Rp xxxx Rp xxxx Modal penyertaan xxxx xxxx Modal Sumbangan xxxx xxxx ASET LAIN_LAIN Dana Cadangan xxxx xxxx Ak. Tetap dalam Konstruksi Rp xxxx Rp xxxx SHU Belum dibagi xxxx xxxx Beban Ditangguhkan xxxx xxxx Jumlah Ekuitas Rp xxxx Rp xxxx Jumlah Aset Lain-lain Rp xxxx Rp xxxx JUMLAH ASET Rp xxxx Rp xxxx JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp xxxx Rp xxxx Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.2 : Contoh Perhitungan Hasil usaha Koperasi. KOPERASI SERBA USAHA PERHITUNGAN HASIL USAHA Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20X1 dan 20X0 Sumber : PSAK, 2009:27.12 20X1 20X0 PARTISIPASI ANGGOTA Partisipasi Bruto Anggota Rp xxxx Rp xxxx Beban Pokok xxxx xxxx Partisipasi Neto Anggota Rp xxxx Rp xxxx PARTISIPASI NON-ANGGOTA Penjualan Rp xxxx Rp xxxx Harga Pokok xxxx xxxx Laba rugi Kotor dengan Non- Anggota Rp xxxx Rp xxxx Sisa Hasil Usaha Kotor Rp xxxx Rp xxxx BEBAN OPERASI Beban Usaha Rp xxxx Rp xxxx Beban Perkoperasian xxxx xxxx Pendapatan dan Beban Lain-lain xxxx xxxx Pendapatan dan Beban Luar Biasa xxxx xxxx Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak Rp xxxx Rp xxxx Pajak Penghasilan xxxx xxxx Sisa Hasil Usaha Koperasi Rp xxxx Rp xxxx Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.3 : Contoh Laporan Promosi Ekonomi Anggota. KOPERASI SERBA USAHA LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 20X1 dan 20X0 20X1 20X0 PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN BERJALAN MANFAAT EKONOMI DARI PEMASARAN PRODUK ANGGOTA Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Koperasi Rp xxxx Rp xxxx Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Pasar xxxx xxxx Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pemasaran Produk Anggota Rp xxxx Rp xxxx MANFAAT EKONOMI DARI PENGADAAN BARANG UNTUK ANGGOTA Pengadaan Barang atas Dasar Harga Pasar Rp xxxx Rp xxxx Pengadaan Barang atas Dasar Harga Koperasi xxxx xxxx Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pengadaan Barang untuk Anggota Rp xxxx Rp xxxx MANFAAT EKONOMI DARI SIMPAN PINJAM LEWAT KOPERASI Penghematan Beban Pinjaman Anggota Rp xxxx Rp xxxx Kelebihan Balas Jasa Simpanan Anggota xxxx xxxx Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Penyediaan Jasa untuk Anggota xxxx xxxx Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama Tahun Berjalan Rp xxxx Rp xxxx PROMOSI EKONOMI PADA AKHIR TAHUN Pembagian Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan untuk Anggota Rp xxxx Rp xxxx Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Rp xxxx Rp xxxx Sumber : PSAK, 2009:27.13 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6. Koperasi Serba Usaha KSU

Koperasi serba usaha KSU adalah koperasi yang memiliki lebih dari satu bidang usaha. Koperasi serba usaha suatu koperasi yang dapat dianggap sebagai koperasi simpan pinjam sekaligus koperasi konsumen, atau dapat dianggap sebagai koperasi pemasaran sekaligus koperasi simpan pinjam. Koperasi ini dapat memilih untuk bergerak dalam beberapa bidang usaha sekaligus karena beberapa alasan. Bidang usaha yang diambil oleh koperasi itu bisa mencakup bidang simpan pinjam, penjualan barang konsumen, hingga pemasaran barang anggota. Seperti halnya badan usaha lainnya koperasi serba usaha juga memerlukan adanya sistem akuntansi Rudianto 2010:118. Koperasi serba usaha adalah koperasi yang menyelenggarakan usaha lebih dari satu macam kebutuhan ekonomi atau kepentiangan ekonomi para anggotanya. Tujuan diadakannya koperasi serba usaha ini agar anggota dan masyarakat lebih tertarik untuk berpartisipasi untuk lebih meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

2.2.7. Modal Sendiri

Menurut Riyanto 2001 : 240 modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Ada dua sumber modal sendiri dalam perusahaan : 1. Modal sendiri yang berasal dari sumber intern ialah dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Sumber intern merupakan usaha yang dilakukan dengan efisien agar pemenuhan kebutuhan dana guna membiayai operasi perusahaan dapat dipenuhi dari dalam perusahaan itu sendiri . 2. Modal sendiri yang berasal dari sumber ekstern adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Sumber ekstern merupakan usaha pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari luar perusahaan. Sumber-sumber ekstern ini dapat berupa modal-modal pinjaman modal asing baik yang berupa uang, bahan, maupun lainnya. Modal pinjaman ini dapat berupa hutang janka panjang maupun jangka pendek. Modal yang berasal dari pemilik perusahaan ada berbagai macam bentuk menurut bentuk badan hukum dari masing-masing perusahaan yang bersangkutan. Dalam peseroan terbatas PT modal berasal dari pemilik adalah modal saham, sedangkan pada koperasi adalah simpanan pokok dan simpanan wajib yang berasal dari para anggota. Modal sendiri koperasi pertama berasal dari simpanan anggota yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib, setalah berjalan dan mendapatkan sisa hasil usaha SHU sebagian sisa hasil usaha SHU tersebut dapat disisihkan pada dana cadangan untuk memperkuat modal sendiri. Dengan demikian, sumber modal sendiri pada koperasi berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah atau donasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sumber–sumber modal sendiri pada koperasi : 1. Simpanan Pokok. Simpanan pokok adalah simpanan yang sudah ditentukan jumlahnya dan sama besarnya bagi setiap anggota, serta diwajibkan kepada anggota untuk menyerahkan kepada koperasi pada waktu masuk menjadi anggota. 2. Simpanan Wajib. Simpanan Wajib adalah simpanan yang sudah ditentukan jumlahnya dan wajib disimpan oleh setiap anggota pada waktu tertentu. Simpanan wajib hanya boleh diambil kembali dengan cara yang telah ditentukan dalam anggaran dasar, supaya modal koperasi tidak goyah. 3. Dana Cadangan. Dana cadangan merupakan bagian dari penyisihan SHU yang tidak dibagikan kepada anggotanya yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri serta dapat untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan. 4. Hibah atau Donasi. Hibah adalah modal yang diterima oleh koperasi secara cuma-cuma dari pihak lain dan menjadi modal sendiri.

2.2.8. Anggota Koperasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL PINJAMAN TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN PATI

0 19 99

Pengaruh Partisipasi Anggota Koperasi Terhadap Sisa Hasil Usaha di Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 202

PENGARUH MODAL SENDIRI, MODAL PINJAMAN DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA HASIL USAHA Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman Dan Volume Usaha Terhadap Sisa Hasil Usaha (Studi Kasus Pada Koperasi Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012).

0 2 16

PENGARUH MODAL SENDIRI, MODAL PINJAMAN DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA HASIL USAHA Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman Dan Volume Usaha Terhadap Sisa Hasil Usaha (Studi Kasus Pada Koperasi Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012).

0 2 17

PENGARUH MODAL, JUMLAH ANGGOTA DAN PROMOSI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PENGARUH MODAL, JUMLAH ANGGOTA DAN PROMOSI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI HARAPAN KENDAL.

0 1 14

Pengaruh jumlah modal, jumlah anggota dan jumlah pinjaman anggota terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha Koperasi Pedagang Bhakti Pati tahun 1992 - 2013.

4 20 145

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI MINA PUTRA BAHARI KABUPATEN ENDE.

8 17 97

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) DI KABUPATEN SIDOARJO

0 1 23

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI MINA PUTRA BAHARI KABUPATEN ENDE

0 1 18

PENGARUH ASET, MODAL SENDIRI, MODAL LUAR, VOLUME USAHA, DAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2011-2015

0 24 18