70
4.4.2. Koefisien Determinasi R Square
Koefisien determinasi atau R Square menunjukkan prosentase seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel
terikat. Berikut adalah nilai R-Square yang diperoleh dari hasil analisis: Tabel 4.7 : Koefisien Determinasi
Indikasi Nilai R 0,606
R Square 0,368
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai R Square sebesar 0,368, hal ini berarti bahwa besarnya perolehan SHU pada Koperasi Serba Usaha
di Kab. Sidoarjo dapat dijelaskan oleh Modal Sendiri dan Jumlah Anggota sebesar 36,8, sedangkan sisanya sebesar 63,2 dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Hal tersebut juga didukung oleh nilai korelasi R sebesar 0,606 yang menunjukkan bahwa hubungan
Modal Sendiri dan Jumlah Anggota terhadap perolehan SHU adalah kuat karena nilainya semakin mendekati satu.
4.4.3. Pengujian Hipotesis dengan Uji Kesesuaian uji F
Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas X
terhadap variabel terikat Y. Jika nilai signifikansi Uji F kurang dari tingkat signifikan 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima, dan dapat disimpulkan bahwa variabel bebas bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat, artinya model regresi cocok.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
71
Berikut ini adalah hasil Uji F antara variabel Modal Sendiri X
1
, dan Jumlah Anggota X
2
terhadap Perolehan SHU Y: Tabel 4.8 : Uji F Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
Indikasi Nilai F 29,351
Signifikansi 0,000
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil F hitung sebesar 29,351 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi uji F
lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05, maka H ditolak dan H
1
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Modal Sendiri dan Jumlah
Anggota secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Perolehan SHU. Hasil ini berarti model regresi yang dihasilkan pada penelitian ini,
cocok untuk menguji pengaruh Modal Sendiri dan Jumlah Anggota
terhadap Perolehan SHU pada Koperasi Serba Usaha di Kab. Sidoarjo. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji F di atas
disimpulkan bahwa hipotesis pertama penelitian yang menduga bahwa terdapat pengaruh antara Modal Sendiri dan Jumlah Anggota terhadap
Perolehan SHU pada Koperasi Serba Usaha di Kab. Sidoarjo, terbukti
kebenarannya. 4.4.4.
Pengujian Hipotesis dengan Uji Pengaruh Parsial uji t
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh secara parsial variabel-variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Jika nilai
signifikansi uji t kurang dari tingkat signifikan 0,05, maka H ditolak dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
H
1
diterima, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis pengaruh secara parsial variabel Modal Sendiri X
1
dan Jumlah Anggota X
2
terhadap Perolehan SHU Y dengan menggunakan uji t :
Tabel 4.9 : Uji t Variabel Bebas dengan Variabel Terikat Variabe bebas
t Signifikansi
Modal Sendiri X
1
7,077 0,000 Jumlah Anggota X
2
-0,135 0,893
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan Tabel di atas dapat dijelaskan hasil uji t sebagai berikut:
1. Uji t antara variabel Modal Sendiri X
1
dengan Perolehan SHU Y menghasilkan t hitung sebesar 7,077 dengan nilai signifikansi sebesar
0,000. Karena nilai signifikansi uji t lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara Modal Sendiri terhadap
Perolehan SHU. 2.
Uji t antara variabel Jumlah Anggota X
2
dengan Perolehan SHU Y menghasilkan t hitung sebesar |-0,135| dengan nilai signifikansi
sebesar 0,893. Karena nilai signifikansi uji t lebih besar dari tingkat signifikan 0,05, maka H
diterima dan H
1
ditolak, sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel
Jumlah Anggota terhadap Perolehan SHU.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
Hasil pengujian hipotesis dengan uji t di atas menunjukkan bahwa hipotesis kedua penelitian yang menduga bahwa terdapat pengaruh antara
Modal Sendiri dan Jumlah Anggota secara parsial terhadap Perolehan SHU pada Koperasi Serba Usaha di Kab. Sidoarjo. Terbukti kebenarannya
pada variabel Modal Sendiri X
1
, sedangkan untuk Jumlah Anggota X
2
tidak terbukti kebenarannya.
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian 4.5.1. Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha
Berdasarkan hipotesis yang disusun oleh peneliti bahwa diduga adanya pengaruh modal sendiri terhadap perolehan sisa hasil usaha SHU
koperasi serba usaha di Kab. Sidoarjo terbukti kebenarannya. Terlihat dari hasil penelitiaan dapat diketahui bahwa modal sendiri X
1
berpengaruh secara signifikan terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha dan dengan
hubungan positif. Hal ini berarti semakin besar modal sendiri yang dimiliki maka akan semakin besar pula Sisa Hasil Usaha yang diperoleh
Koperasi. Pembuktian adanya pengaruh modal sendiri secara parsial terhadap
perolehan Sisa Hasil Usaha pada KSU di Kab. Sidoarjo ditunjukkan dari hasil uji t antara variabel modal sendiri X
1
dengan perolehan Sisa Hasil Usaha Y menghasilkan t hitung sebesar 7,077 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi uji t lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara Modal Sendiri
terhadap Perolehan SHU.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
Menurut teori Sukambiyo 1997 dalam Suryaningrum 2007, bahwa dengan pengelolahan modal modal sendiri yang baik diharapkan
akan memberikan manfaat yang dapat mendatangkan keuntungan Sisa Hasil Usaha bagi koperasi. Jika modal sendiri naik maka Sisa Hasil Usaha
SHU yang diperoleh akan naik juga. Teori tersebut digunakan pada penelitihan Choiriyah 2005 dan
Suryaningrum 2007 tentang pengaruh modal sendiri terhadap sisa hasil usaha SHU, menemukan hasil bahwa secara simultan maupun parsial
sisa hasil usaha dipengaruhi oleh modal sendiri. Hal ini dikarenakan, adanya kenaikan modal sendiri yang memperlancar usaha koperasi
sehingga dapat menyebabkan kenaikan pada perolehan Sisa Hasil Usaha SHU.
Hasil pengujian kesesuaian uji F bahwa modal sendiri dan jumlah anggota secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Perolehan
Sisa Hasil Usaha. Karena dengan adanya kenaikan modal sendiri dan jumlah anggota tersebut akan memperlancar usaha koperasi, yang nantinya
dapat menyebabkan kenaikan pada perolehan Sisa Hasil Usaha SHU. Hal ini dibuktikan oleh hasil perolehan hasil F hitung sebesar 29,351 dengan
nilai signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi uji F lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima. Sedangkan pengaruh yang diberikan modal sendiri dan jumlah anggota secara
keseluruhan sebesar 36,8 koefisien determinasi dan sisanya sebesar 63,2 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas oleh peneliti.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
Dari beberapa teori dan pembuktian berdasarkan hasil penelitian bahwa modal sendiri X
1
berpengaruh secara signifikan terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha dan dengan hubungan positif. Bahwa ada
pengaruh positif yang signifikan antara modal sendiri X
1
terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha Y, terlihat dari hasil analisis regresi linier
berganda diperoleh persamaan Y = 2,110 + 0,630 X
1
- 0,020 X
2
Jika modal sendiri mengalami kenaikan satu satuan dan jumlah anggota nol,
maka perolehan Sisa Hasil Usaha akan naik sebesar 0,630 satuan.
4.5.2. Pengaruh Jumlah Anggota Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha