Normalitas Multikolinieritas Pengujian Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda

65

4.3. Pengujian Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda

Tujuan dari pengujian asumsi klasik analisis regresi adalah untuk mengetahui secara pasti apakah model regresi linier berganda menghasilkan keputusan yang BLUE Best Linear Unbiased Estimator, dalam arti pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak bias.

4.3.1. Normalitas

Uji normalitas diperlukan untuk memastikan bahwa sebaran data yang digunakan bersifat normal. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov. Ketentuan yang digunakan adalah apabila nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusinya adalah normal Sumarsono, 2004: 43. Hasil pengujian normalitas pada data regresi adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 : Hasil Uji Normalitas Indikasi Residual Kolmogorov-Smirnov Z 2,324 Signifikansi 0,000 Sumber: Lampiran 2 Dari hasil perhitungan didapat nilai signifikan uji normalitas residual sebesar 0,000, dimana nilai tersebut kurang dari 0,05, sehingga ketentuan H ditolak, dan disimpulkan bahwa asumsi normalitas tidak terpenuhi. Secara statistic untuk menormalkan data dapat dilakukan transformasi, dimana dalam penelitian ini transformasi yang digunakan adalah logaritma. Hasil normalitas setelah transformasi adalah sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 66 Tabel 4.2 : Hasil Uji Normalitas setelah transformasi Indikasi Residual Kolmogorov-Smirnov Z 0,905 Signifikansi 0,386 Sumber: Lampiran 2 Dari hasil perhitungan didapat nilai signifikan uji normalitas residual sebesar 0,386, dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga ketentuan H diterima, dan disimpulkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi.

4.3.2. Multikolinieritas

Multikolinieritas menunjukkan adanya korelasi antar variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik tidak mengandung multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas digunakan Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai VIF 10 dan mempunyai angka tolerance 0,10 berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas atau bebas multikolinieritas Ghozali, 2006: 96. Pengujian hipotesis menghasilkan nilai VIF seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3 : Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Bebas Tolerance VIF Modal Sendiri 0,840 1,191 Jumlah Anggota 0,840 1,191 Sumber: Lampiran 3 Berdasarkan Tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai tolerance kedua variabel bebas lebih besar dari 0,10, demikian pula nilai VIF semuanya kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 67 model regresi tidak mengindikasikan adanya multikolinieritas atau asumsi non multikolinieritas terpenuhi.

4.3.3. Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL PINJAMAN TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN PATI

0 19 99

Pengaruh Partisipasi Anggota Koperasi Terhadap Sisa Hasil Usaha di Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 202

PENGARUH MODAL SENDIRI, MODAL PINJAMAN DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA HASIL USAHA Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman Dan Volume Usaha Terhadap Sisa Hasil Usaha (Studi Kasus Pada Koperasi Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012).

0 2 16

PENGARUH MODAL SENDIRI, MODAL PINJAMAN DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA HASIL USAHA Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman Dan Volume Usaha Terhadap Sisa Hasil Usaha (Studi Kasus Pada Koperasi Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012).

0 2 17

PENGARUH MODAL, JUMLAH ANGGOTA DAN PROMOSI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PENGARUH MODAL, JUMLAH ANGGOTA DAN PROMOSI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI HARAPAN KENDAL.

0 1 14

Pengaruh jumlah modal, jumlah anggota dan jumlah pinjaman anggota terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha Koperasi Pedagang Bhakti Pati tahun 1992 - 2013.

4 20 145

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI MINA PUTRA BAHARI KABUPATEN ENDE.

8 17 97

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) DI KABUPATEN SIDOARJO

0 1 23

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI MINA PUTRA BAHARI KABUPATEN ENDE

0 1 18

PENGARUH ASET, MODAL SENDIRI, MODAL LUAR, VOLUME USAHA, DAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2011-2015

0 24 18