2.2.9. Perolehan Sisa Hasil Usaha SHU
Pengertian Sisa hasil usaha menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan dan
biaya dari tahun buku yang bersangkutan Abidin dan Malik, 2009:5. Pada hakikatnya sisa hasil usaha koperasi ini sama dengan laba bersih untuk perusahaan
yang lain. Sisa hasil usaha harus dipisahkan antara sisa hasil usaha yang diperoleh dari transaksinya dengan para anggota dan sisa hasil usaha yang diperoleh dari pihak
bukan anggota. Sebagian dari sisa hasil usaha yang diperoleh dari para anggota dapat dikembalikan kepada masing-masing anggota sebanding dengan jasa yang
diberikannya. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 27, 2009:27.9
menyebutkan bahwa, perhitungan hasil usaha PHU adalah perhitungan hasil usaha yang menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban
perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha SHU. Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup
hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non-anggota. Istilah perhitungan hasil usaha digunakan semata-mata diukur dari sisa hasil usaha atau laba
tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota. Sisa hasil usaha yang berasal dari pihak luar tidak boleh dibagikan kepada
anggota. Sisa hasil usaha setelah dikurangi dengan bagian yang dikembalikan kepada anggota dibagikan untuk cadangan koperasi, dana pengurus, dana pegawaikaryawan,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dana pendidikan koperasi dana sosial, dan dana pembangunan daerah kerja. Penggunaan sisa hasil usaha dan besarnya masing-masing penggunaan ditetapkan
dalam anggaran dasar koperasi. Bagian sisa hasil usaha yang dikembalikan kepada anggota dapat dikurangkan untuk mendapat laba kena pajak. Pada waktu koperasi
dibubarkan sisa cadangan setelah dipergunakan untuk menutup kerugian yang diderita dan biaya penyelesaian tidak boleh dibagikan kepada anggota, tetapi harus
dibagikan kepada perkumpulan koperasi atau kepada badan lain yang asal tujuannya sesuai dengan koperasi.
Secara umum menurut Widiyanti 2003:149 SHU koperasi dibagi untuk: a . Cadangan Koperasi
Cadangan koperasi merupakan bagian dari penyisihan SHU yang tidak dibagi dan dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri serta untuk menutup
kerugian koperasi bila diperlukan. b. Jasa Anggota
Anggota di dalam koperasi memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pemilik owner dan sekaligus sebagi pelanggan customer. Dengan demikian, SHU
yang diberikan kepada anggotanya berdasar atas 2 dua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:
1. SHU atas jasa modal, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena jasa atas penanaman modalnya simpanan di dalam koperasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. SHU atas jasa usaha, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena jasa atas transaksi yang dilakukan sebagai pelanggan di dalam koperasi.
c. Dana Pengurus Dana pengurus adalah SHU yang disisihkan untuk pengurus atas balas
jasanya dalam mengelola organisasi dan usaha koperasi. d. Dana Karyawan
Dana pegawai adalah penyisihan SHU yang digunakan untuk membayar gaji pegawai yang bekerja dalam koperasi.
e. Dana Pendidikan Dana pendidikan adalah penyisihan SHU yang digunakan untuk membiayai
pendidikan pengurus, pengelola, dan pegawai koperasi sebagai upaya meningkatakan kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusia dalam
mengelola koperasi. f. Dana Sosial
Dana sosial adalah penyisihan SHU yang dipergunakan untuk membantu anggota dan masyarakat sekitar yang tertimpa musibah.
g. Dana Pembangunan Daerah Kerja Dana Pembangunan Daerah Kerja adalah penyisishan SHU yang dipergunakan
untuk mengembangkan daerah kerjanya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan penelitian terdahulu dan landasan teori yang diuraikan maka diagram kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2 : Diagram kerangka pikir
Regresi Linier Berganda 2.4.
Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan landasan teori yang telah dikemukakan, maka dapat disusun hipotesis yang merupakan jawaban sementara
terhadap permasalahan yang harus diteliti dan dibuktikan. H
1
= Diduga adanya pengaruh modal sendiri terhadap perolehan sisa hasil usaha SHU koperasi serba usaha di Kab. Sidoarjo.
H
2
= Diduga adanya pengaruh jumlah anggota terhadap perolehan sisa hasil usaha SHU koperasi serba usaha di Kab. Sidoarjo.
Modal Sendiri X
1
Jumlah Anggota X
2
Perolehan Sisa Hasil Usaha Y
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.