Pelaksanaan pembiayaan Mudharabah X1 Pelaksanaan pembiayaan Musyarakah X2 Risiko Pelaksanaan pembiayaan Mudharabah X3 Risiko Pelaksanaan pembiayaan Musyarakah X4 Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah X1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

Dalam penelitian yang berjudul “ Hubungan Pelaksanaan Pembiayaan Bagi Hasil Mudharabah dan Musyarakah Beserta Risikonya Dengan Eksistensi Bank Syariah Mandiri ” mempunyai definisi operasional sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pembiayaan Mudharabah X1

Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara kedua belak pihak di mana pemilik dana menyediakan seluruh dana, sedangkan pengelola dana bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana.

2. Pelaksanaan pembiayaan Musyarakah X2

Musyarakah adalah akad kerja sama antara kedua belah pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing – masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan nisbah sedangkan kerugian berdasarkan kontribusi dana. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Risiko Pelaksanaan pembiayaan Mudharabah X3

Risiko dalam pelaksanaan pembiayaan mudharabah berupa risiko kredit yakni kerugian yang diakibatkan dari penghentian mudharabah sebelum masa akad berakhir karena nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut dalam kesepakatan, lalai dan adanya kesalahan yang disengaja, serta penyembunyian keuntungan oleh nasabah.

4. Risiko Pelaksanaan pembiayaan Musyarakah X4

Risiko pelaksanaan pembiayaan musyarakah berupa risiko kredit yakni kerugian yang harus dibagi antara mitra secara proporsional menurut kontribusi dana masing – masing dalam modal.

5. Eksistensi Bank Syariah Mandiri Y

Merupakan keberadaan perbankan syariah dalam melayani nasabah untuk melakukan kegiatan – kegiatan ekonomi yang sesuai dengan prinsip syariah islam yang diukur dari jumlah pendapatan bagi hasil yang diperoleh dari akad – akad yang diterapkan oleh perbankan syariah.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Penelitian ini pengukuran variabel dilakukan dengan melihat data hasil laporan pembiayaan mudharabah dan musyarakah Bank Syariah Mandiri dari tahun 2006 – 2010 dengan menggunakan skala pengukuran data bentuk rasio. Skala data ini umumnya adalah merupakan nilai variabel Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dari data yang kontinyu dan mempunyai nol mutlak artinya pada posisi nol setiap pengukuran, angka nol tersebut tetap mempunyai arti dan diperbandingkan Umar; 2002:86. Berikut pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian :

1. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah X1

Untuk mengukur pelaksanaan pembiayaan mudharabah tahun 2006 – 2010. Peneliti menggunakan data yang berasal dari Laporan Keuangan Neraca bagian aktiva Bank Syariah Mandiri, yakni jumlah pembiayaan mudharabah setelah adanya penyisihan kerugian. Sumber : Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri Hasil dari jumlah pembiayaan mudharabah setelah dikurangi adanya penyisihan kerugian dinyatakan dalam satuan rupiah, dengan menggunakan skala pengukuran data bentuk ratio.

2. Pelaksanaan Pembiayaan Musyarakah X2