variabel risiko dan penyisihan kerugian tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan keuntungan.
4.5. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan pembahasan pada penelitian ini, implikasi bagi Bank
Syariah Mandiri BSM adalah :
1. Menjaga kepercayaan nasabah pembiayaan total Mudharabah
dalam segala kondisi baik pendapatan bagi hasil meningkat ataupun pendapatan menurun.
2. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pembiayaan total
mudharabah dengan melakukan sosialisasi yang lebih intens dari pihak Bank Syariah Mandiri BSM tentang pembiayaan total
mudharabah dengan segala kemudahan prosedurnya. 3.
Untuk lebih banyak menarik minat masyarakat dalam menggunakan jasa Perbankan Syariah bukan Cuma melakukan
sosialisai akan tetapi bank syariah langsung melakukan jemput bola artinya bank syariah langsung turun ke lokasi lokasi
masyarakat, lebih banyak mengeluarkan produk yang lebih efektif dan dapat menjangkau masyarakat bawah seperti Shar’e di Bank
Muamalat Indonesia, di samping itu lebih banyak melakukan pendekatan terhadap Tuan Guru dan tokoh masyarakat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Harus memahami kondisi perekonomian Indonesia adalah ekonomi
kerakyatan oleh karena itu Perbankan Syariah harus dapat lebih mengoptimalkan perkonomian yang berbasis kemasyarakatan
artinya memberikan pembiayaan bagi hasil untuk kegiatan kegiatan ekonomi riil masyarakat seperi industri rumah tangga dan kegiatan
kegiatan pertanian. 5.
Untuk mengatasi kendala operasional seperti masih kurangnya Sumber Daya Manusia Insani Perbankan Syariah dapat melakukan
kerja sama dengan sekolah sekolah dan perguruan Tinggi yang ada untuk dapat menciptakan kurikulum yang berbasis eknomi Islam.
Disamping itu melakukan seleksi secara ketat terhadap pembiayaan bagi hasil yang memiliki risiko kerugian yang tinggi dan
memonitringnya setiap saat. 6.
Penerapan sanksi yang akan diberlakukan pada nasabah Mudharib yang mampu tapi menunda-nunda pembayaran dan
atau tidak mempunyai kemauan dan itikad baik untuk membayar hutangnya dapat dikenakan sanksi yang didasarkan pada prinsip
Ta’zir, yaitu bertujuan agar nasabah lebih disiplin dalam melaksanakan kewajibannya. Sanksi dapat berupa denda sejumlah
uang yang besarnya ditentukan atas dasar kesepakatan dan dibuat saat akad ditandatangani.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.6. Keterbatasan Penelitian