Berdasarkan tabel 4.12, tampak bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas, dilihat dari nilai VIF pada variabel kesadaran
perpajakan wajib pajak X
1
, tingkat pemahaman wajib pajak X
2
, kemampuan wajib pajak X
3
, dan sistem pemungutan wajib pajak X
4
kurang dari angka 10.
2. Uji
Heteroskedastisitas
Adapun hasil uji heteroskedastisitas pada variabel kesadaran perpajakan wajib pajak X
1
, tingkat pemahaman wajib pajak X
2
, kemampuan wajib pajak X
3
dan sistem pemungutan wajib pajak X
4
adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 : Hasil Dari Uji Korelasi Rank Spearman
No Variabel Bebas
Korelasi Rank
Spearman Tingkat
Signifikan 1
2 3
4 Kesadaran perpajakan wajib pajak X
1
Tingkat pemahaman wajib pajak X
2
Kemampuan wajib pajak X
3
Sistem pemungutan wajib pajak X
4
0,029 0,047
-0,013 0,020
0,955 0,726
0,467 0,750
Sumber :
Lampiran 7
Berdasarkan tabel
4.13 terlihat
bahwa antar
residual dengan
variabel bebas tidak terjadi heteroskedastisitas, dilihat dari tingkat signifikan pada variabel kesadaran perpajakan wajib pajak X
1
, tingkat pemahaman wajib pajak X
2
, kemampuan wajib pajak X
3
dan sistem pemungutan wajib pajak X
4
lebih dari 5.
4.4.2 Persamaan Regresi Linier Berganda
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Adapun hasil
pengolahan analisis
regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.14 : Persamaan Regresi Linier Berganda Variabel bebas
Koefisien regresi Konstanta
Kesadaran perpajakan wajib pajak X
1
Tingkat pemahaman wajib pajak X
2
Kemampuan wajib pajak X
3
Sistem pemungutan wajib pajak X
4
89,537 1,369
-3,175 2,487
-1,920 Sumber
: Lampiran
7 Berdasarkan tabel 4.14 di atas, maka persamaan yang didapat adalah :
Y = 89,537 + 1,369 X
1
– 3,175 X
2
+ 2,487 X
3
– 1,920 X
4
Dari persamaan regresi di atas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut :
1. b
= Konstanta = 89,537 menunjukkan besarnya nilai dari tingkat keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Y. Jika variabel
kesadaran perpajakan wajib pajak X
1
, tingkat pemahaman wajib pajak X
2
, kemampuan wajib pajak X
3
dan sistem pemungutan wajib pajak X
4
sama dengan nol atau konstan, maka Y sebesar 89,537. 2.
b
1
= Koefisien regresi untuk X
1
= 1,369 yang berarti setiap adanya peningkatan pada variabel kesadaran wajib pajak X
1
sebesar satu satuan, maka mengakibatkan variabel tingkat keberhasilan penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan Y naik sebesar 1,369 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan.
3. b
2
= Koefisien regresi untuk X
2
= -3,175 yang berarti setiap adanya peningkatan pada variabel tingkat pemahaman wajib pajak X
2
sebesar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
satu satuan, maka mengakibatkan variabel tingkat keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Y turun sebesar 3,175 satuan
dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan. 4.
b
3
= Koefisien regresi untuk X
3
= 2,487 yang artinya setiap adanya peningkatan pada variabel kemampuan wajib pajak X
3
sebesar satu satuan, maka mengakibatkan variabel tingkat keberhasilan penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan Y naik sebesar 2,487 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan.
5. b
4
= Koefisien regresi untuk X
4
= -1,920 yang artinya setiap adanya peningkatan pada variabel sistem pemungutan wajib pajak X
4
sebesar satu satuan, maka mengakibatkan variabel tingkat keberhasilan
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Y turun sebesar 1,920 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan.
4.4.3. Uji F Uji Kecocokan Model