3. Subyek pajak dalam waktu yang lama berada di luar
wilayah letak obyek pajak, sedang untuk merawat obyek pajak tersebut dikuasakan kepada orang atau
badan maka orang atau badan yang diberi kuasa dapat ditunjuk sebagai wajib pajak.
2.2.6.3 Maksud dan Tujuan
Yang dijadikan alasan untuk dilakukan pemungutan pajak bumi dan bangunan adalah Vitriana,2006:21 :
a. Dasar falsafah yang dipergunakan dalam berbagai
undang-undang yang berasal dari jaman kolonial adalah tidak sesuai dengan Pancasila.
b. Berbagai undang-undang mengenakan pajak atas harta
tak bergerak sehingga membingungkan masyarakat. c.
Undang-undang berasal dari jaman kolonial sukar dimengerti oleh rakyat
d. Undang-undang yang berasal dari jaman penjajahan
masih tertulis dalam bahasa Belanda dan perubahan tertulis dalam bahasa Indonesia sehingga merupakan
bahasa ‘gado-gado’ sedangkan terjemahan resmi tidak ada.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
e. Undang-undang jaman kolonial tidak sesuai lagi
dengan aspirasi dan kepribadian bangsa Indonesia f.
Undang-undang lama tidak sesuai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia
g. Undang-undang lama kurang memberikan kepastian
hukum. Selanjutnya adalah yang menjadi tujuan pajak bumi
dan bangunan adalah : a.
Menyederhanakan peraturan perundang-undangan pajak sehingga mudah dimengerti oleh rakyat.
b. Memberikan dasar yang kuat pada pungutan pajak atas
harta tak bergerak dan sekalian menyerasikan atas harta tak bergerak di semua daerah dan menghilangkan
simpang siur c.
Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, sehingga rakyat tahu sejauh mana hak dan
kewajibannya, menghilangkan pajak ganda yang terjadi sebagai akibat berbagai undang-undang yang
sifatnya sama
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d. Memberikan penghasilan kepada daerah yang sangat
diperlukan untuk menegakkan otonomi daerah dan untuk pembangunan daerah
e. Menambah penghasilan bagi daerah.
2.2.6.4 Pendaftaran dan pendataan Objek PBB
Orang atau badan yang menjadi subjek PBB wajib mendaftarkan objek pajaknya ke Kantor Pelayanan PBB
atau Kantor Penyuluhan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak objek tersebut, dengan menggunakan
formulir Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP. Dalam rangka pendataan, subjek pajak wajib
mendaftarkan objek pajaknya dengan mengisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP. Dalam rangka
pendataan, wajib pajak akan diberikan SPOP untuk diisi dan dikembalikan kepada Direktur Jendral Pajak. Wajib
pajak yang pernah dikenakan IPEDA tidak wajib mendaftarkan objek pajaknya kecuali kalau ia menerima
SPOP, dia wajib mengisinya dan wajib mengembalikannya kepada Direktur Jendral Pajak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dalam hal data grafis peta kota, peta garis, dan peta foto mengalami banyak perubahan, maka dilakukan
pendataan objek PBB. Pendataan ini dilakukan oleh Kantor Pelayanan PBB dengan menguunakan SPOP dan
dilaksanakan sekurang-kurangnya untuk satu wilayah administrasi desa atau kelurahan Mardiasmo,2009:319.
2.2.7 Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Undang-undang Perpajakan