Subyek Pajak dan Obyek Pajak

Adapun prinsip pengenaan PBB adalah untuk menjamin kepastian hukum, keadilan dan kesederhanaan serta ditunjamg oleh sistem administrasi perpajakan yang memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pembayaran pajakya Tjahjono dan Husein, 2005.

2.2.6.2 Subyek Pajak dan Obyek Pajak

Pasal 2 UU No 12 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan adalah bumi danatau bangunan. Resmi,2004:612 Obyek pajak yang tidak dikenakan PBB adalah obyek yang Mardiasmo, 2009:314 : 1. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dibidang ibadah, sosial, pendidikan, dan kebudayaan nasional yang tidak dimaksudkan memperoleh keuntungan, seperti masjid, gereja, rumah sakit pemerintah, sekolah, panti asuhan, candi, dan lain- lain. 2. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau yang sejenis dengan itu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa dan tanah Negara yang belum dibebani suatu hak 4. Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik 5. Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan. Besarnya NJOPTKP ditetapkan untuk masing-masing KabupatenKota dengan besar setinggi-tingginya Rp 12.000.000,00 dua belas juta rupiah untuk setiap Wajib Pajak. Apabila seorang Wajib Pajak mempunyai beberapa Objek Pajak, yang diberikan NJOPTKP hanya salah satu Objek Pajak lainnya tetap dikenakan secara penuh tanpa dikurangi NJOPTKP. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak atas nama Menteri Keuangan menetapkan besarnya NJOPTKP dengan mempertimbangkan pendapat GubernurBupatiWalikota Pemerintah Daerah setempat Mardiasmo,2009:315. Subyek pajak PBB adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai hak atas bumi, danatau Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. memperoleh manfaat atas bumi, danatau memiliki, menguasai danatau memperoleh manfaat atas bangunan. Hal ini berarti bahwa tanda pembayaran atau pelunasan pajak bukan merupakan bukti kepemilikan. PBB melekat pada pemiliknya meskipun dapat dialihkan kepada penyewa atau pihak lain Resmi,2004:615. Jika suatu obyek pajak belum diketahui secara pasti siapa wajib pajaknya, maka yang menjadi subyek pajak dapat ditunjuk oleh Dirjen Pajak. Beberapa ketentuan khusus tentang siapa yang menjadi subyek dalam hal ini adalah Achmad dan Husain, 2005:439 : 1. Jika suatu subyek pajak memanfaatkan atau menggunakan bumi dan bangunan milik orang lain bukan karena sesuatu hak berdasarkan undang-undang atau bukan perjanjian, maka subyek pajak yang memanfaatkanmenggunakan bumi danatau bangunan ditetapkan sebagai wajib pajak. 2. Suatu obyek pajak yang masih dalam sengketa pemilikan di pengadilan, maka orang atau badan yang memanfaatkanmenggunakan obyek pajak tersebut ditetapkan sebagai wajib pajak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Subyek pajak dalam waktu yang lama berada di luar wilayah letak obyek pajak, sedang untuk merawat obyek pajak tersebut dikuasakan kepada orang atau badan maka orang atau badan yang diberi kuasa dapat ditunjuk sebagai wajib pajak.

2.2.6.3 Maksud dan Tujuan