dapat memicu terjadinya hipertensi. Namun hipertensi tidak hanya disebabkan menopause karena ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya
hipertensi Gunawan, 2011.
3. Faktor sosio-ekonomi
Faktor sosio-ekonomi seperti pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan dapat dimasukan kedalam faktor risiko terjadinya hipertensi. Tingkat
pendidikan yang rendah, penghasilan rendah, dan pekerjaan yang berat dan penuh tekanan dari atasan maupun rekan kerja dapat memicu stres dan akan
menyebabkan hipertensi Tambayong, 2000. a.
Pendidikan. Rendahnya pendidikan dapat dikaitkan dengan tingkat yang lebih rendah terhadap kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah
penyandang hipertensi Chow, 2014. Masyarakat dengan pendidikan yang tinggi akan semakin baik pengetahuan kesehatannya Chandra, 2006.
Tingkat pendidikan berhubungan pada kemampuan menerima dan menyerap informasi kesehatan dari media masa dan tenaga kesehatan. Kasus kematian
banyak terjadi pada masyarakat diakibatkan rendahnya tingkat pendidikan Dinas Kesehatan RI, 2012.
b. Pekerjaan. Kesadaran pada jenis pekerjaan indoor lebih tinggi dibandingkan
dengan outdoor. Panyandang hipertensi dengan jenis pekerjaan indoor lebih sering
mendapatkan informasi
kesehatan dari
tenaga kesehatan
dibandingkan dengan jenis pekerjaan outdoor Marliani, 2007. Responden dengan jenis pekerjaan indoor sering dituntut untuk
menyelesaikan tugas kantor dalam waktu yang singkat, meskipun tugas
yang diberikan sudah melampaui batas, hal ini dapat memicu stres pada seseorang Marliani, 2007. Rutinitas pekerjaan dapat memicu stres. Stres
adalah suatu tekanan fisik maupun psikis atau kejadian yang tidak menyenangkan pada diri dan lingkungan. Stres yang berlangsung terus-
menerus membuat seseorang sulit untuk dapat mengatasinya secara efektif dan apabila berkepanjangan, akan menyebabkan tekanan darah akan
bertahan pada tingkat tinggi. Maka pada situasi seperti ini mengelola stres dan mengurangi stres sangat dibutuhkan Marliani, 2007. Sifat ambisius,
suka bersaing, tidak pernah lelah dalam bekerja, selalu dikejar waktu, dan rasa tidak puas dapat menimbulkan hipertensi Sarwoyo dan Hendarwo,
2002. Melakukan pekerjaan yang lebih lama di dalam ruangan
menyebabkan terjadinya penyakit kronis akibat bahan pencemar yang terdapat di dalam ruangan indoor seperti asap rokok. Kuantitas asap rokok
tergantung aktivitas merokok yang sering dilakukan dalam ruangan oleh perokok aktif Mukono, 2005. Pekerjaan yang dilakukan di dalam ruangan
indoor lebih sering terpapar asap rokok lebih lama dibandingkan dengan pekerjaan di luar ruangan outdoor. Salah satu faktor risiko hipertensi
adalah merokok aktifpasif. Merokok tidak hanya berdampak pada perokok aktif namun juga pada perokok pasif karena, komponen racun asap
rokok dapat ditemukan pada lingkungan. Asap rokok dapat berpengaruh terhadap kejadian hipertensi Lina dan Chatarina, 2013. Pada masalah
pekerjaan dan penghasilan yang rendah diduga berkaitan dengan masalah
psikologis seseorang yang berkaitan dengan lingkungan kerja Rahajeng dan Tuminah, 2011.
c. Penghasilan. Penghasilan yang rendah dapat meningkatan prevalensi
hipertensi, dan rendah pengendalian tekanan darah terhadap penyandang hipertensi. Penghasilan yang rendah menunjukan ekonomi rendah, status
sosial yang rendah, dan menjadikan seseorang sulit untuk memeriksakan
kesehatannya pada sarana tenaga kesehatan. Tingkat penghasilan berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan
hidup serta melakukan terapi yang semestinya dilakukan secara rutin agar tekanan darah dapat terkendali Gunawan, 2001. Angka kejadian hipertensi
akan bertambah jika penghasilan yang diperoleh rendah karena, kurangnya kesadaran pada penyandang hipertensi untuk melakukan terapi dan
pengontrolan tekanan darah secara rutin Tambayong, 2000.
G. Fenomena Rule of Halves Hypertension