Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi terhadap Tekanan Darah Terkendali

Pada penelitian yang dilakukan oleh Saepudin, Padmasari, Hidayanti, dkk, 2013, menunjukan terdapat perbedaan bermakna antara jumlah penghasilan terhadap terapi antihipertensi yang dilakukan oleh responden. Responden yang memiliki penghasilan perbulan yang dihitung dari penghasilan total suami dan isteri kurang dari 1 juta rupiah melakukan terapi lebih kecil di bandingkan dengan pendapatan perbulan lebih dari 1 juta. Banyak hal yang menyebabkan pasien tidak melakukan terapi, salah satunya karena biaya yang mahal maka kesadaran untuk menjaga kesehatan kurang.

4. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi terhadap Tekanan Darah Terkendali

Tabel XI. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Tekanan Darah Terkendali di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan Faktor Sosio- Ekonomi Tekanan Darah Terkendali Total p value OR 95Cl Ya Tidak n n n Pendidikan ≤SMP 6 60,0 41 70,7 10 100 0,62 SMP 4 40,0 17 29,3 58 100 0,48 0,15-2,48 Jumlah 10 3,9 58 22,7 68 100 Pekerjaan Indoor 6 60,0 35 60,3 10 100 0,98 Outdoor 4 40,0 23 39,7 58 100 1,00 0,25-3,88 Jumlah 10 3,9 58 22,7 68 100 Penghasilan ≤UMR 6 60,0 49 84,5 10 100 0,27 UMR 4 40,0 9 15,5 58 100 0,08 0,06-1,17 Jumlah 10 3,9 58 22,7 68 100 Berdasarkan data Tabel XI tidak ada perbedaan bermakna antara pendidikan ≤SMP dan SMP terhadap tekanan darah terkendali di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden dengan tekanan darah terkendali pada faktor pendidikan ≤SMP sebanyak 6 responden 60,0 dan pendidikan SMP sebanyak 4 responden 40,0, dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan p0,05. Berdasarkan data Tabel XI tidak ada perbedaan bermakna antara pekerjaan indoor dan outdoor terhadap tekanan darah terkendali di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden dengan tekanan darah terkendali pada faktor pekerjaan indoor sebanyak 6 responden 60,0 dan pekerjaan outdoor sebanyak 4 responden 40,0, dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan p0,05. Berdasarkan data Tabel XI tidak ada perbedaan bermakna antara tingkat penghasilan ≤UMR dan UMR terhadap tekanan darah terkendali di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden dengan tekanan darah terkendali pada faktor penghasilan ≤UMR sebanyak 6 responden 60,0 dan penghasilan UMR sebanyak 4 responden 40,0, dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan p0,05. Penghasilan yang rendah dapat menurunkan pengendalian tekanan darah terhadap penyandang hipertensi. Kemiskinan menduduki posisi pertama penyebab gizi buruk, maka diperlukan perhatian yang serius karena kemiskinan berpengaruh besar terhadap konsumsi makanan. Tanda kemiskinan seperti penghasilan yang rendah sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, sandang, pangan, kualitas gizi, sumber air yang bersih, akses terhadap pelayanan kesehatan terbatas dan tingkat pendidikan yang rendah Stalker, 2008. Masalah gizi klinis merupakan masalah gizi yang erat hubungannya dengan penyakit dan penanganannya memerlukan tindakan yang komprehensif. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular maka, perlu diobati dan dicegah dengan merubah pola makan menjadi pola makan sehat yang berpedoman pada aneka ragam makanan yang memenuhi gizi seimbang Kurniawan, 2002. 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 86

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor gaya hidup sehat.

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia, jenis kelamin, bmi, dan risiko kardiovaskular).

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 0 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor sosio ekonomi

0 0 82